PENAWARAN DAN PERMINTAAN WISATA DALAM PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI TAWANGMANGU

Abstract

ABSTRACTION Tawangmangu has been known as tourism region for along time ago Instead of the nature tourism resort, there are some historical or cultural resort we can enjoy, which can dinamise the develompent of the region. Altough there are many potensial resorts, Tawangmangu tourism have not yet been managed well. The aim of this thesis is to know the development of Tawangmangu tourism considered from demand and supply. So, this thesis entitle "The tourist supply and demand in the development of Tawangmangu tourism The technique of sampling usedtin this thesis is probability sampling, which gives the same probability for every population to be chosen as sampel, and the sample used is simple random sampling. In this survey, the populations are tourists visiting Tawangmangu by giving them a structured questionaire. The result of primer survey from observation and structured questionaire of tourism demand and supply , then, being evaluated and skorred. Skor 2 (two) for high and skor 1 (one) for low. After skorring, then, we put it to the Matrix BCG. Matrix BCG is divided into four kuadrans, horizontal for supply and vertical for demand. The result of analysis shows that the kuadran position of Tawangmangu tourism development is Kiiadran Cash Cows, that means the supply in high category while the demand in low one. To develop the position of Tawangmangu tourism to be STARS of Matrix BCG, there are some strategies: a. Increasing tourist visits by promotion intensively and extensively, so that more tourists from out of region and from abroad will visist there. b. Lengthening tourist visits so that many activities could be done in the region. c. Promoting the tourism actors or the stakeholders in giving service for the tourists, so that there is good impression about the tourism region and will make them do traveling again in another time. Instead of that, it is important to develop Tawangmangu region spatially: 1 a. Internally development; by connecting and developing every tourist resort using the STARS resort from Matrix BCG as a pull factor. So, the pull factor for Tawangmangu tourism are Temple Sukuh and The Camping Ground. b. Externally development; by corresponding tourist resort in Tawangmangu with those out of the region, such as: The Adisumarmo Airport, Tirtonadi Bus station, Balapan railway station, Kraton Surakarta (Surakarta town), Bandungan, Kopeng (Semarang ), Prambanan Temple (Yogyakarta), Borobudur Temple (Magelang) , and Lake Sarangan (East Java Province). iii ABSTRAK Tawangmangu sudah lama berkembang sebagai suatu kawasan wisata yang banyak dikenal orang. Selain obyek wisata alam pegunungan, terdapat pula beberapa obyek wisata yang bersifat sejarah/budaya, yang diharapkan dapat mendinamisasi perkembangan di kawasan tersebut. Meskipun banyak obyek wisata yang potensial untuk dikembangkan, namun perkembangan kunjungan wisata belum optimal. ujuan dari penelitian ini adalah mengkaji perkembangan kepariwisataan yang ada di kawasan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar ditinjau dari aspek penawaran dan permintaan. Sehingga tesis ini diberi judul "Penawaran dan Permintaan Wisata dalam Pengembangan Kepariwisataan Tawangmangu". Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode yang dipakai adalah metode sampel acak sederhana (simple random sampling). Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wisatawan yang mendatangi obyek wisata di Kawasan Tawangmangu dengan cara melakukan wawancara terstruktur dengan angket (kuesioner) yang tersedia. Hasil survei primer, yang berupa observasi dan penyebaran kuesioner tentang permintaan wisata dan penawaran wisata, lalu dilakukan penilaian dan hasilnya diberi skor 2 (dua) untuk tinggi dan skor 1 (sate) untuk rendah. Setelah diketahui skor masing-masing aspek wisata, maka selanjutnya dilakukan pemetaan posisinya ke dalam Matrik BCG. Matrik BCG terdiri dari 4 bagian kuadran dengan garis horizontal untuk penawaran wisata dan garis vertikal untuk permintaan wisata. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa posisi penawaran dan permintaan wisata di Kawasan Tawangmangu terletak pada kuadran CASHCOWS pada Matirks BCG, dimana penawaran wisata masuk dalam kategori tinggi, namun permintaan wisata masuk dalam kategori rendah. Untuk pengembangan pariwisata di Kawasan Tawangmangu karena penawaran cutup tinggi sedangkan permintaan masih rendah, maka perlu dikaji dan dikembangkan aspek permintaan yang masih Luang, yaitu: a. Meningkatkan kunjungan wisatawan yang berasal dad luar daerah dengan melalui penyampaian informasi/promosi lewat media massa, biro perjalanan, pameran wisata, dan media informasi lainnya. b. Memperlama kunjungan wisata dengan meningkatkan atraksi dan fasilitas pendukungnya, sehingga wisatawan akan memanfaatkan sarana akomodasi wisata di Tawangmangu. c. Memberilcan pelayanan yang memuaskan sehingga memberikan kesan baik, untuk mendapatkan kunjungan yang berulang. Disamping itu, perlu untuk mengembangkan kawasan Tawangmangu secara kewilayahan : a. Secara internal; dengan menghubungkan dan mengembangkan setiap obyek wisata dengan menggunakan obyek wisata yang mendapatkan posisi STARS pada Matriks BCG sebagai faktor pendorong Sehingga faktor pendorong obyek wisata di Tawangmangu adalah Candi Sukuh dan Camping Ground. b. Secara eksternal; dengan menghubungkan obyek wisata di Tawangmangu dengan obyek wisata dan fasilitas yang ada di luar daerah, seperti : Bandara Adisumarmo, Terminal Tirtonadi, Stasiun Balapan, Kraton Surakarta (di Kota Surakarta), Bandungan, Kopeng (Semarang ), Candi Prambanan (Yogyakarta), Candi Borobudur (Magelang) , and Telaga Sarangan