PEMANFAATAN BAHAN SISA SEBAGAI UPAYA MINIMALISASI LIMBAH PADAT ( Studi Kasus Industri Pengalengan Ikan PT. Maya Food Industries Pekalongan ) (RECOVERING FISH BY PRODUCT TO MINIMIZE SOLID WASTE GENERATION ( Case Study on Fish Canning Industry PT. Maya Food Industries Pekalongan ))

Abstract

Fisheries Industry especially canned fish always produce fish by products, that is consist of fish heads, fins, tails, scales, and intestine. The fish by product from canning industries if not manage in professional way will occurred environmental pollutions which followed by bluebottles insect ( fly ) in big quantity Recovering this by product is the one of solution for minimizing environmental pollution generation, mainly the decomposed matter and the bluebottle insects by recover this by products to make another products which have more economical value and more benefit for human health. The method is using extraction wise, with additionally of papain proteolyses enzyme to recover the fish oil In this research using two factorial treatment that is a temperature adjustment on 60 °C, 70 °C, 80 °C, 90 °C and 100 °C with concentration of enzyme of papain on ) %, 0,5 %, 1 %, 1.5 %, 2 %, 2,5 %. Fish oil can be recovered by enzymatic extraction method from fish by product . This method will produce oil emulsion in the waters and then treated using decantation system. Furthermore this fish oil send to the Laboratory, the purpose is to know the quality with specification of iod number and acid number. The result is, for iod number is 1,73 gr/100 gram sample and the acid number is 3,64 mg KOH/gr sample. From this research fish oil recovered, about 17,77 % or 26,50 grams from estimated total fish oil contain 148,56 gram in sample weight 1,200 gram The optimum effect happened in 2,5 % concentration of enzim papain at temperature of heating 90 °C. Industri perikanan terutama industri pengalengan ikan senantiasa menghasilkan bahan sisa proses, berupa potongan kepala, sirip, ekor, sisik dan isi pent. Bahan sisa dari industri pengalengan ikan ini jika tidak ditangani secara profesional akan menimbulkan pencemaran lingkungan berupa bau yang tidak sedap yang diikuti dengan datangnya serangga lalat dalam jumlah yang cukup besar. Pemanfaatan bahan sisa tersebut adalah salah satu solusi untuk meminimasi terjadinya pencemaran lingkungan terutama persoalan bau tidak sedap dan persoalan serangga lalat, yaitu dengan cara memanfaatkan bahan sisa tersebut untuk menghasilkan produk ban yang lebih bernilai ekonomis serta bermanfaat bagi kesehatan manusia. Adapun metode yang digunakan adalah dengan cara ekstraksi, yaitu dengan menambahkan enzim papain yang dapat menghasilkan produk ban berupa minyak ikan. Dalam penelitian ini menggunakan dua faktorial perlakuan dengan menggunakan variasi suhu pemanasan 60 °C, 70 °C, 80 °C, 90 °C dan 100 °C dengan kosentrasi enzim papain 0 %, 0,5 %, 1 %, 1,5 %, 2 %, 2,5 %. Minyak ikan dapat dihasilkan dengan melakukan ekstraksi terhadap bahan sisa tersebut dengan can rendering enzimatis. Can yang dipergunakan ini akan menghasilkan emulsi minyak dalam air yang selanjutnya dipisahkan dengan can pengendapan. Kemudian minyak hasil pemisahan tersebut di ujikan pada Laboratorium yang terakreditasi tujuannya untuk mengeetahui kualitasnya dengan mengukur bilangan iod, bilangan asam. Hasil uji laboratorium yang diperole adalah : untuk bilangan iod diperoleh 1,73 gr iod/100 gr contoh dan bilangan asam diperoleh 3,64 mg KOH/gram contoh. Dari penelitian ini recovery minyak yang dihasilkan adalah sebesar 17,77 % atau seberat 26,50 gram dari perkiraan kandungan minyak ikan total dalam bahan sisa 148,56 gram dari bent sample 1,200 gram. Pengaruh optimum tetjadi pada perlakuan konsentrasi enzim papain 2,5 % pada perlakuan temperatur pemanasan 90 °C Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, bahan sisa industri pengalengan ikan dapat di manfaatkan untuk diambil minyaknya.