Hermanto , Wilarso (2003) KAJIAN DAMPAK LALU LINTAS TERMINAL BUS DI KOTA DEMAK (The Analysis of Traffic Impact at Demak Bus Station). Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO .
| PDF - Published Version 6Mb |
Abstract
As transportation system component, bus station represents a nodal point in transportation network. It represents passenger place, entering and leaving location, and it has also an important role for the operation and arrangement of transportation system services. Discussion about bus station, as transportation component system, was still very limited, especially related to traffic current impact on environmental components such as noise and air contamination originated from gas emission of vehicles. Therefore, study needs to be conducted to know the affect of transportation on the existence of bus station by using ISEM (Institutional Strengthening Environmental Management) and MKJI method, and they are verified based on field observation. The analysis is caned out by using statistical and experimental analysis on field measurement with Integrated Air Quality Management for Metropolitan (Bappedal, 2003) for the location of Demak Bus Station in Central Java. Results of the study are presented as qualitative and quantitative data according to transportation and environment regulation. Bus Station in Demak is a passenger station, which is located in Sultan Fatah Street, is bus station with B type according to Minister of Transportation Decree (Anonim,1999). Based on trip generation assesment caned out on the major roads can be concluded that Degree of Saturation (DS) at 0,348 is still in safe corridor. While the area of main intersection, which is located in front of bus station, there is delay maximum experienced of 11,87 second/vehicle at minor road. This traffic condition causes the measurement of noise level at minimum range 58,42 dB(A) and maximum at 88,52 dB(A), which equal to result of calculation of ISEM at 74,05 until 74,25 dB(A). Qualitatively, this noise level exceeds the permitted standard quality. Air contamination level in ISPU unit due to gas emission of vehicles, is vary from "medium","unhealthy" until "dangerous" for environment on transportation area and surounding. Problem that happened at Demak bus station are caused more because of the large number of heavy vehicle passing the highway. There is a need to anticipate the traffic density by removing and controlling the time of vehicle entering Demak. In order to implement the anticipation, the government needs to set the rules on how to control heavy vehicle entering Demak Sebagai komponen sistem transportasi, terminal merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi yang merupakan tempat penumpang, masuk dan meninggalkan lokasi serta mempunyai perm penting untuk pengendalian dan pengaturan sistem pelayanan angkutan. Bahasan mengenai terminal sebagai sistem komponen transportasi masih sangat minim khususnya terhadap dampak arus lalu lintas terhadap komponen lingkungan seperti kebisingan dan pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian untuk dapat diketahui sampai sejauh mana dampak yang terjadi dalam hubungannya dengan keberadaan terminal dengan menggunakan metode ISEM (Institutional Strengthening Enviromental Management), MKJI, 1977 dengan verifikasi atas dasar pengamatan lapangan. Metode pelaksanaan pengkajian dilakukan dengan menggunakan analisa statistik dan kajian ekperimental pengukuran lapangan secara komputeris dengan alat Integrated Air Quality Management for Metropolitan ( Bappedal, 2003) untuk lokasi Terminal Bus Demak Jawa Tengah. Hasil studi diwujudkan dalam bentuk data kualitatif dan kuantitatif sesuai kaidah transportasi dan lingkungan. Terminal Bus di Kota Demak adalah terminal penumpang yang terletak di Jalan Sultan Fatah yang merupakan terminal dengan type B sesuai Surat Keputusan Menteri Perhubungan (Anonim, 1999). Dan identifikasi terhadap bangkitan lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan utama didapatkan bahwa derajat kejenuhannya / Degree of Saturation (DS) sebesar 0,348 masih dalam koridor aman Sedangkan areal simpang ruas utama yang terletak persis depan terminal , diketahui terjadi tundaan maksimum yang terjadi pada jalan minor sebesar 11,87 detildkendaraan. Kondisi lalu lintas yang demikian mengakibatkan pengukuran tingkat kebisingan dengan alat berada pada kisaran terendah 58,42 dB(A) dan tertinggi 88,52 dB(A)yang secara korelatif sama dengan hasil perhitungan ISEM sebesar 74,05 hingga 74,25 dB(A). Secara kualitatif, tingkat kebisingan melebihi baku mutu yang diijinkan. Untuk identifikasi tingkat pencemaran udara dalam besaran ISPU (Indek Standar Pencemar Udara) akibat emisi gas buang kendaraan diketahui bahwa hasilnya berkisar antara "sedang", "tidak sehat" hingga "berbahaya" bagi lingkungan kawasan sekitar transportasi. Permasalahan yang terjadi pada terminal Bus di Kota Demak ini lebih diakibatkan karena besamya prosentase kendaraan berat yang lewat pada ruas jalan, sehingga perlu diantisipasi pengurangan kepadatan arus lalu lintasnya dengan cara pengalihan atau pengaturan waktu, botch tidaknya kendaraan berat memaSulci kota Demak. Sejalan dengan kemungkinan diatas perlu ditindak lanjuti dengan peraturan dan landasan hukum mengenai pengaturan lalu lintas kendaraan berat yang masuk di kawasan kota Demak.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Civil Engineering |
ID Code: | 11692 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 5 |
Deposited On: | 25 May 2010 19:45 |
Last Modified: | 25 May 2010 19:45 |
Repository Staff Only: item control page