KELAYKAN PEMASANGAN LAMPU LALU LINTAS TERKOORDINASI DI KOTA TEGAL

SUADI, NUGROHO (2004) KELAYKAN PEMASANGAN LAMPU LALU LINTAS TERKOORDINASI DI KOTA TEGAL. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
4Mb

Abstract

Traffic congestion and accident often occurred at several intersection in urban area. It will increase vehicle cost. Consequently, those problems need to be anticipated efficiently and optimally, coordinated traffic light of intersection is one of appropriate alternatiVe solution which needed to solve traffic problems in urban area. The purpose of this thesis is to investigate the effects of the implementation coordinated signal system on road user operating cost and proper investment which will be invested for the benefit that will be got. The location of this research is in the parts of main road of Tegal city within 9 intersection those are Maya intersection, Merpati intersection, Suzana intersection Dr. Sutomo intersection, Dana intersection, Pasar Sore intersection, Gudang garam intersection, Laguna intersection and Martoloyo intersection.The traffic light on this coridor uses the isolated system. The observation and analysis has been carried out based on the survey method i.e survey of road and intersection inventaritation, travel time, road user income, vehicle occupancy, turning movement and queueing number survey, and also analyzed with model simulation on Transyt/9. The research output indicates that coordinated signal system application on several intersection closed one to another can give effects on road user operating cost. It is showed by reduction of operating cost in coordinated traffic light application. At normal flow of morning peak hour condition has obtained the efficiency of delay cost Rp. 1.187.650,-/hour (decrease from Rp. 4.055.550,-/hour to Rp. 2.867.900,-/hour), efficiency of fuel cost Rp. 60.987,- (decrease from Rp. 663.624,-/hour to Rp. 602.637,-/hour) and efficiency of accident cost Rp. 28.909,-/hour (decrease from Rp. 241.429,- to Rp. 212.520,-/hour). The travel time in coordinted signal system compare to isolated signal sytem at the morning peak decreases and reaches 12,65 %, at the afternoon peak 8,87 % and at the evening peak 19,05 %. Where as the travel speed in coordinated signal system will increase and reach 14,65 % at the morning peak, 8,69 % at the afternoon peak and 11,0 % at the evening peak. Entirely coordinated signal system application can get the benefit on total efficiency of operating cost reaches 964.592,-/hour or 21,83 %. Based on the economical analysis shows that up to ten years later, the total cost is Rp. 1.846.143.130,- where as the total benefit is Rp. 4.767.260.752,- with B/C Ratio 2,6. Therefore the investment which will be invested is feasible. Kemacetan dan kecelakaan lalu lintas sering terjadi pada beberapa persimpangan didaerah perkotaan. Hal ini akan meningkatkan biaya operasi kendaraan. Oleh karena itU perlu dilakukan penanganan yang efisien dan optimal, koordinasi lampu lalp lintas antar persimpangan merupakan salah satu alternatif yang perlu dilakukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas didaerah perkotaan. Tesis ini meneliti manfaat penerapan sistem sinyal terkoordinasi di persimpangan terhadap biaya operasional pengguna jalan dan kelayakan investasi yang akan ditanamkan berkaitan dengan manfaat yang akan diperoleh. Lokasi penelitian ada di ruas jalan utama kota Tegal dengan 9 simpang yaitu simpang Maya, Simpang Merpati, Simpang Suzana, Simpang Dr.Sutomo, Simpang Dana, Simpang Pasar Sore, Simpang Gudang Garam, Simpang Laguna dan Simpang Martoloyo. Pengaturan lampu lalu lintas pada jaringan jalan ini masih menggunakan sistim terisolasi. Tinjauan dan analisa dilakukan berdasarkan data yang diperoleh melalui survai inventarisiasi jalan dan simpang, waktu perjalanan, pendapatan pengguna jalan, okupansi kendaraan, turning movment dan survai jumlah antrian serta dianalisa dengan menggunakan suatu simulasi model Transyt/9. Dari basil penelitian menirimpulkan bahwa dengan adanya penerapan sistem sinyal terkoordinasi pada beberapa persimpangan yang berdekatan, akan memberikan manfaat terhadap biaya operasional pengguna jalan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pengurangan atas biaya operasional pada penerapan lampu lalu lintas terkoordinasi bila dibandingkan dengan penerapan lampu lalu lintas terisolasi. Pada kondisi jam sibuk pagi hari diperoleh efisiensi biaya tundaan sebesar RP. 1.187.650,-(dari Rp. 4.055.550,-/jam menjadi Rp. 2.867.900,-/jam), efisiensi biaya bahan bakar Rp. 60.987,- ( dari Rp. 663.624,-/jam menjadi Rp. 602.637,-/jam) dan efisiensi biaya kecelakaan sebesar Rp. 28.909,-/jam (dari Rp. 241.429,- menjadi Rp. 212.520,-/jam). Waktu perjalanan dengan sistem sinyal terkoordinasi dibandingkan dengan sistem sinyal terisolasi pada jam sibuk pagi akan mengalami penurunan mencapai 12,65%, jam sibuk siang 8,87% dan jam sibuk sore 19,05%. Sedangkan kecepatan perjalanan dengan sistem sinyal terkoordinasi akan mengalami peningkatan pada jam sibuk pagi mencapai 14,65%, jam sibuk siang 8,69% dan jam sibuk sore 11,0%. Secara keseluruhan penerapan sistem sinyal terkoordinasi akan diperoleh manfaat efisiensi total biaya operasional rata-rata sebesar Rp. 964.592,-/jam atau 21,83%. Dari basil analisis ekonomi menunjukkan bahwa hingga 10 tahun mendatang, total cost adalah Rp. 1.846.143.130,- sedangkan total benefitnya adalah sebesar Rp. 4.767.260.752,- dengan B/C Ratio 2,6, maka investasi yang akan ditanamkan adalah layak (feasible).

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Civil Engineering
ID Code:11679
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:25 May 2010 19:16
Last Modified:25 May 2010 19:16

Repository Staff Only: item control page