Subekti, Subekti (2004) EFEKTIVITAS GUIAJDAN DALAM MENGENDALWAN EROSI LAHAN. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3102Kb |
Abstract
There is a lot of barren land in Indonesia which is not seriously managed, either by goverment or society, specially farmers. The barren land may cause many problems, both on site and downstream particularly those related to erosion and sediment. Un any measures to land conservation by farmers is expected, so that land erosion can be controlled. Land conservation may highly reduce surface run off and soil erosion as well. Guludan, one of the mechanical land conservation method, which is already practiced by Indonesian farmers since long time ago, able to reduce run off and soil erosion. However, the effektiveness of guludan in controlling soil erosion so far is unknown. Therefore, it is important to evaluate the effektiveness of guludan. The study was carried out by constructing damplot on field located in Sambiroto-Tembalang-Semarang. Six damplot of 22x1,80 m2 were constructed on sloping land slope of 8,49° . One damplot without guludan, while the others are completed with guludan of different spacing, i.e. 22 m (1 guludan), 11 m (2 guludan), 7,33 m (3 guludan), 5,50 m (4 guludan), and 4,40 m (5 guludan). The results show that the closer the guludan, the effectiveness of guludan tend to increase. Those are 90,8%, 95,9%, 97,4%, 98,3%, and 99,1%, consecutively for the wider (22 m) to the closer (4,40 m). Based on the economic point of view, it could be found the maximum of netto income per-damplot per-year. The economic analysis of corn get maximum of netto income Rp. 18.321,00/damplot/year with spacing guludan 8,80 m. The economic analysis of peanut get maximum of netto income Rp. 12.303,00/damplot/year with spacing guludan 11,58 m This reaserch did not evaluate the guludan dimension, therefore it is suggested to next researcher to evaluate the effectiveness of guludan with respect to guludan dimension Key word : soil erosion, spacing of guludan, effektiveness, and economic. Banyak sekali lahan kritis di Indonesia yang belum ditangani secara serius, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat khususnya para petani. Lahan-lahan kritis ini menimbulkan berbagai masalah baik di lokasi maupun di hilimya, khususnya berkaitan dengan erosi dan sedimentasi. Tindakan konservasi tanah dari para petani sebagai pengelola lahan sangat diharapkan, sehingga erosi tanah yang terjadi dapat dikendalikan. Dengan tindakan konservasi tanah dapat mengurangi aliran permukaan dan erosi tanah. Guludan merupakan salah satu metode konservasi tanah mekanik yang biasa dilakukan oleh para petani di Indonesia dari sejak dulu., mampu menurunkan aliran permukaan dan terjadinya erosi. Sejauh ini jarang sekali kajian mengenai efektivitas guludan dalam mengendalikan erosi lahan. Oleh karena itu peneliti merasa perlu diadakannya penelitian mengenai hal tersebut. Adapun pelaksanaan penelitian mengenai guludan ini dilakukan di sebuah lahan di Sambiroto, Kecamatan Tembalang Semarang. Penelitian terdiri dari 6 petak (plot) ukuran 22x1,80 m2, dengan salah satu petak tidak ada guludan, sedangkan petak yang lain dibuat guludan dengan jarak 22 m (1 buah), 11 m (2 buah), 7,33 m (3 buah), 5,50 m (4 buah), dan 4,40 m (5 buah). Ukuran petak 22 m x 1,80 m, sedangkan ukuran guludan: tinggi 20cm, lebar 25 cm, dan panjang 1,80 m Dan hasil penelitian diperoleh data bahwa pada jarak guludan 22 m sampai dengan 4,0 m, apabila jarak guludan semakin rapat maka efektivitas guludan terhadap erosi cenderung meningkat. Pada jarak guludan 22 m efektivitasnya 90,8%, jarak 11 m efektivitasnya 95,9 %, jarak 7,33 m efektivitasnya 97,1%, pada jarak 5,50 in efektivitasnya 97,5%, dan jarak 4,40 m efektivitasnya 99,1%. Berdasarkan analisa ekonomi akan diperoleh pendapatan bersih maksimum per-petak per-tahun. Untuk analisa ekonomi pada tanaman ubi kayu diperoleh pendapatan bersih maksimum Rp. 12.303,00 /petalc/tahun dengan jarak guludan 11,58 m. Untuk tanaman jagung diperoleh pendapatan bersih maksimum Rp.18.321,00 /petalc/tahun dengan jarak guludan 8,80 In, dan untuk tanaman kacang tanah diperoleh pendapatan bersih maksimum Rp.22.398,00 /petalc/tahun dengan jarak guludan 22 tn. Penelitian ini tidak meneliti ukuran guludan, oleh karena itu disarankan kepada peneliti berikutnya untuk meneliti efektivitas guludan mengenai ukuran guludan. Rata kunci: erosi tanah, jarak guludan, efektivitas, dan nilai ekonomi
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Civil Engineering |
ID Code: | 11676 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 25 May 2010 19:06 |
Last Modified: | 25 May 2010 19:06 |
Repository Staff Only: item control page