PENGARUH DAUB ULANG BARAN BONGKARAN ASPAL TERHADAP SWAT - SWAT FISK BETON ASPAL (STUDI KASUS DI JALAN GAJAHMADA TEGAL)

SUROYO , HERMAN (2004) PENGARUH DAUB ULANG BARAN BONGKARAN ASPAL TERHADAP SWAT - SWAT FISK BETON ASPAL (STUDI KASUS DI JALAN GAJAHMADA TEGAL). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
3622Kb

Abstract

During the service period, the performance of road pavement would be degraded. Maintenance and rehabilitation are needed to maintain the service level. So far the maintenance is carried out by overlay that used a lot of asphalt and aggregate and caused the road surface elevation increaced. The efficient road maintenance that be able to keep the road surface elevation is recycle method. Recycle method is potential to be applied in road maintenance, specially the National Road Recycle technique can be conducted by using activator machine/peeler to grap surface of asphalt pavement (cold milling) for certain thickness, by scarifying and mingling it in a state of heat by adding aggregate and asphalt and then overlay on road without increasing the thickness of the surface layer and it can improve structural value of the road This study is conducted at laboratory to observe the physical changes of the main materials using aspalt concrete i.e : asphalt and aggregate due to recycling. The materials samples used are those taken from broken down material of Gajahmada road Tegal at 2003. Based on the Laboratory analysis and supported by secundairy data formed Job Mix Formula Aspalth Concrete at Gajalunada Street in 1999/2000, this research describe the effects of recylcling on Aspalth Concrete (AC) The result of separation test conducted to the broken down material 2003 found the largest nominal size 1/2" smaller than AC spec Job Mix 3/4", decreasing aggregate size. The result of abration quality showed that aggregate at Job Mix is 24,16 , greater than the broken down of aggregate abration 35,80 , increase but still fulfill the maximum specification of 40%.Result of sand aggregate equivalent test at job mix 64,80 less than Sand Equivalent aggregate of the broken down material of 86,67%, increase but still fulfill the minimum specification 50%. While natural asphalt change as the asphalt penetration at job mix 73,5 mm greater than the asphalt penetration of broken down ones got 57,20 mm, decreased, the test result of ductility of unloaded asphalt got 87,5 cm, decrease. The physical change of the main material of concrete asphalt hardness is still in the standard boundary of the specification by modifying asphalt rate, broken down aggregate and standard used spec Job Mix AC 1999/2000 the result obtained are: The three cavities (VMA,VFA and VIM) showing the values of three mixtures of Job Mix AC (15.62%, 76.76%, 4.10%), the mixtures of broken down aggregate recycling (14.94%, 79.22%,3.11%) and the new aggregate recycling ( 15.30%,75.23%,3. 79%) Result the material/object test (Stability, Flow, MQ and ISS) showed that the rates/value of three mixture Job mix AC (1102 kg, 3.1 mm, 348.5 kg/mm,79%), the broken down recycling aggregate (1274 kg, 3.04 mm, 411.8 kg/mm, 91%) and new recycling aggregate (1274 kg, 3.04 mm, 425.3 kg/mm,92%). By optimizing the road material the recycling technique, It may be used as an alternatif of flexible pavement layer maintenance and rehabilitation . Key Word: Recycle, Unloaded materials Pada masa layanan, kinerja perkerasan jalan akan mengalami penurunan. Pemeliharaan dan rehabilitasi diperlukan untuk memelihara tingkat layanan. Sepanjang periode pemeliharaan jalan overlay menyebabkan elevasi muka jalan terns bertambah. Cara lain untuk menghemat bahan dan tetap mempertahankan elevasi muka jalan adalah dengan metoda daur ulang. Metode Daur ulang sangat potensial untuk diterapkan pada kegiatan perbaikan dan pemeliharaan jalan khususnya jalan Nasional. Teknik daur Wang dilakukan dengan cara menggunakan mesin penggaruk/pengupas lapis permulcaan jalan aspal (cold milling) dengan ketebalan tertentu, menggemburkan dan mencampumya dalam keadaan panas dengan menambah aspal dan agregat kemudian menghamparkannya di atas jalan lama tanpa menambah tebal lapis permulcaannya dan dapat meningkatkan nilai struktural Jalan. Studi ini dilakukan dengan penelitian laboratorium untuk mengamati perubahan sifat¬sifat fisik bahan utama pembentuk perkerasan beton aspal yaitu aspal dan agregat akibat pengaruh daur ulang. Untuk bahan benda uji digunakan bahan bongkaran dari ruas jalan Gajahmada Tegal, yang mempergunalcan lapisan beton aspal sebagai pelapisan ulang tahun 2003. Dan hasil penelitian laboratorium dan data sekunder berupa job mix formula beton aspal jalan Gajahmada tahun 1999/2000, riset ini menjelaskan efek dari daur Wang pada aspal beton. Hasil uji pemisahan material yang dilakukan terhadap bahan bongkaran 2003 didapat nominal size terbesar IA" lebih kecil dari spec.job mix AC %", terjadi penurunan (mengecilnya butiran agregat). Hasil uji kualitas Abrasi menunjukkan agregat padajob mix 24,16 % > abrasi agregat hasil bongkaran didapat 35,80, terjadi kenaikan tetapi masih memenuhi spesifikasi max. 40%, Hasil uji Sand equivalent agregat pada job mix 64,80% < Sand equivalent agregat hash bongkaran didapat 86,67%, terjadi kenaikan tetapi masih memenuhi spesifikasi min. 50%. Sedangkan aspal mengalami perubahan, seperti Penetrasi aspal padajob mix 73,5 mm > penetrasi aspal basil bongkaran didapat 57,20 mm, mengalami penurunan, hasil uji tes Daktilitas menunjukkan aspal padajob mix diatas 150 cm > Daktilitas aspal hasil bongkaran didapat 87.5 cm, mengalami penumnan. Perubahan sifat-sifat fisik dari bahan utama pembentuk perkerasan beton aspal tersebut masih berada dalam batas standar spesifikasi, dengan cara memodifikasi kadar aspal, agregat bongkaran tetap sebagai pembanding digunakan agregat ban' dan standar digunakan spec.job mix AC tahun 1999/2000, basil yang diperoleh seperti halnya : Untuk analisa ketiga rongga (YMA, VFA, dan VIM) menunjukkan ketiga campuran baik, dengan nilai Job Mix AC (15,62%;76,76%;4,10%), campuran recycling agregat bongkaran (I4,94%;79,22%;3,11%), dan campuran recycling agregat barn (15,30%;75,23%;3,79%), Hasil pengujian benda uji (Stabilitas, Flow, MO dan ISS) menunjukkan ketiga campuran baik, dengan nilai Job Mix AC (1102 kg; 3,1mm, 348,5 kg/min; 79%), campuran recycling agregat bongkaran (1265 kg; 3,09 mm, 411,8 kg/mm; 91%), dan campuran recycling agregat ban (1274 kg; 3,04 mm; 425,3kg/mm; 92%). Dengan pemanfaatan material jalan secara optimal maka telmik daur Wang mernpakan salah satu altematif untuk pemeliharaan dan rehabilitasi lapis keras lentur. Kata Kunci :Daur Wang, bahan bongkaran

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Civil Engineering
ID Code:11674
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:25 May 2010 18:59
Last Modified:25 May 2010 18:59

Repository Staff Only: item control page