EVALUASI PENGGUNAAN LENGKUNG LAJU DEBIT SEDIMEN (SEDIMENT-DISCHARGE RATING CURVE) UNTUK MEMPREDIKSI SEDIMEN LAYANG

Wulandari, Dyah Ari (2004) EVALUASI PENGGUNAAN LENGKUNG LAJU DEBIT SEDIMEN (SEDIMENT-DISCHARGE RATING CURVE) UNTUK MEMPREDIKSI SEDIMEN LAYANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2591Kb

Abstract

Sediment-discharge rating curve is well known method in predicting suspended sediment discharge. The correlation is usually developed as a relationship between suspended sediment load and discharge. Ideally, the measured of discharge and sediment concentration are carried out continuously, as suspended sediment load is more depended on the sources, i.e. the erosion rate on the catchment rather than the river hydraulic. In practice, the discharge and sediment concentration are carried out intermittently or in spot, as it is time and cost consuming. The use of sediment-discharge rating curve to predict suspended sediment may generate an error. The question is how the error will be generated by the application of sediment-discharge rating curve, and how the efforts to eliminate this error. This study is stressed to evaluate the accuracy of sediment-discharge rating curve in predicting suspended sediment. The method used was by comparing sediment inflow to reservoir. Sediment was calculated based on two ways, i.e. based on suspended Sediment transport from rivers, and based on the difference of measurement reservoir capacity at two periods measurement. The method is implemented at PLTA PB. Sudirman Reservoir, Central Java. The result showed that the present sediment-discharge rating curve (year 2002) produced sediment Reservoir estimation higher than that was measured. By using continue daily discharge (after corrected) the error produced was less than using the daily discharge from average three points measurement (before corrected). The different varied from 13.53 % to 24.44%. The using sediment-discharge rating curve with short time discretion data pairs (data pairs are separated into two periods season) the error produced was less than using the sediment discharge rating curve with long time discretion data pairs (period 11 months). The estimation may be better if the sample data was taken from continuous data pairs. The sediment-discharge rating curve was developed monthly, the sample is more homogenous and represents characteristic. It is better to use continuous discharge records of daily mean flow as the use of three points measurements does not represent the exact discharge especially when flood occurred out of the measurement time. Lengktmg laju debit - sedimen (sediment - discharge rating curve) sudah lama dikenal dan digunakan dalam memprediksi besamya debit sedimen layang. Korelasi yang didapat biasanya diturunkan dan persamaan regresi antara debit aliran dan debit sedimen layang dengan data sampel yang terbatas (sesaat). Idealnya pengambilan sampel debit aliran dan konsentrasi sedimen ini dilakukan secara menerus/ kontinu karena sedimen layang lebih ditentalcan dari sumbernya (laju erosi lahan dibagian hulu daerah aliran sungainya), tetapi pada prakteknya pengambilan sampel dilakukan secara tidak kontinu/ insidental mengingat biayanya yang mahal. Dengan adanya keterbatasan ini pemakaian lengkung laju debit sedimen dalam memprediksi besamya sedimen layang akan menunjukkan adanya kesalahan, sehingga perlu kiranya diteliti seberapa jauh tingkat akurasi penggunaan teknik ini untuk memprediksi besamya debit sedimen layang dan bagaimana cara memprediksi besamya debit sedimen layang dengan tingkat akurasi yang lebih baik. Penelitian ini ditekankan untuk mengevaluasi tingkat akurasi dalam memprediksi besamya debit sedimen layang dengan menggunakan lengkung laju debit - sedimen serta menunuskan metode perbaikannya. Metode yang digunakan adalah dengan cara membandingkan sedimen yang masuk ke dalam waduk yang dihitung berdasarkan sedimen layang yang masuk waduk melalui alur-alur sungai dan berdasarkan selisih kapasitas waduk antara dua periode pengukuran dengan metode echo sounding. Data yang digunakan adalah data dan Waduk PLTA PB. Sudinnan, Jawa tengah. Basil yang didapat pada penelitian ini adalah data yang digunakan untuk menurunkan persamaan regresi (lengkimg laju debit—sedimen) yang digunakan gekarang (tahun 2002) menghasilkan prakiraan sedimen waduk yang lebih besar dari sedimen waduk pengukuran. Penggiuman debit harian kontinu (sesudah dikoreksi) menghasilkan kesalahan yang lebih kecil daripada penggunaan debit harian rata-rata tiga waktu pengukuran (sebelum dikoreksi), perbedaannya antara 13,53 % sampai 24,44 % Pemakaian lengkung laju debit-sedimen dengan diskritisasi waktu yang lebih pendek (data dibagi menjadi dua periode musim) menghasilkan kesalahan yang lebih kecil daripada pemakaian lengkung laju debit-sedimen dengan diskritisasi waktu yang lebih panjang (periode 11 bulan). Perhitungan yang selama ini dilakukan akan lebih baik lagi hasilnya apabila data yang digunakan mempakan data berkala yang kontinu dengan diukur menggunakan alat ukur yang otomatis. Persamaan regresi (lengkung laju debit-sedimen) dikembangkan untuk periode tiap bulan karena dengan diskritisasi waktu yang pendek data sampel akan lebih homogen dan mewakili karakteristik yang ada. Debit aliran rata-rata harian sebaiknya menggunakan data yang kontinu karena dengan menggunakan data debit dari nilai rata-rata tiga waktu pengukuran tidak mewakili debit yang sebenamya terutama apabila terjadi banjir diluar jam- jam pengukuran tersebut.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Civil Engineering
ID Code:11673
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:25 May 2010 18:55
Last Modified:25 May 2010 18:55

Repository Staff Only: item control page