FENOMENA URBANISASI KAWASAN PINGGIRAN KOTA JAKARTA (Studi Kasus : Desa Bojonggede Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor)

INSAF , MOH. (2004) FENOMENA URBANISASI KAWASAN PINGGIRAN KOTA JAKARTA (Studi Kasus : Desa Bojonggede Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor). Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
4Mb

Abstract

A policy that carried out to solve the Problem of civilization in Jakarta is through an effort that known as planology de-concentration, that is by deconcentrating both all new activities and part of existing activities in new development center around Jakarta (Suselo, 1977). In fact, the policy could change the direction of civilization from the town center to outer town. This city movement can be observed directly through the development in the area of Bogor - Tangerang - Bekasi (the outer areas of Jakarta). This phenomenon not only change the function and purpose lay-out of agriculture sites in outer areas, but also brings basic changes in community structure which includes physical nature structure and socio-culture system. In relation with the phenomenon of city development, it requires a research to a community in outer town, which experiences the impact of the changes, that is the village of Bojonggede. Administratively, this village is a part of Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor, but geographically, it has been a target (alternative) area of Jakarta development. It is caused by the distance between those cities that relatively near and the transportation tracks that connect them are easy. The objective of this study is to identify the urbanization process in outer area of Jakarta, particularly in the village of Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. In the analyzing process, this study used the descriptive method of case study research with qualitative analyzing technique. This qualitative method tried to explain some facts in the relation of cause and effect, so it needs a written or oral description that reporting the problem, and the solution. Qualitative analysis were used to analyze both qualitative and quantitative data, in this case the data are information, description, and prose forms, then they will be linked to the other data to obtain a clear explanation to the truth or otherwise, sowe get a new description or it would support the existing description or otherwise. In analyzing process, it is identified that the process of city development in Bojonggede caused some changes to the community living. Those changes include the increase of population, the pattern of land usage and ownership, and the socioeconomic condition of the community. The changing pattern of land ownership is marked by the existence of the changing pattern ftom traditional ownership which based on generation (legacy) to rational ownership which based on economical Transaction (buy and sell), the changing of ownership by small groups of villagers to the ownership by large groups of community, the changing of capacious Indsite ownership to limited landsite, the increasing of ownership by new comers are sweeping away the domination of real resident ownership. The changing of landsite usage from agriculture functions to non- agriculture, especially for real-estate functions that rapidly increased The changing of the residents' occupations from agriculture sectors to non-agriculture sectors, that marked by the development of non-formal economic sectors, especially the sector of trading and service, the status changing of the village residents from the owner to self-worker, and the existence of salary increasing of most village residents. The changing in social relationship, which marked by the declining of intensity and relation frequency among village residents and the changing of media and time that had been used to spend the time together among them. Generally, it can be concluded that in the village of Bojonggede, Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor, had happened the following process (I) Urbanization; (2) Sub-urbanization; and Con-urbanization. Salah satu lcebijakan yang ditempuh untuk mengatasi masalah kependudukan di Jakarta adalah melalui upaya yang dikenal dengan dekonsentrasi planologis, yaitu mendekonsentrasikan kegiatan-kegiatan baru maupun sebagian yang sudah ada di pusat pusat perkembangan baru di daerah seicitar Jakarta (Suselo, 1977). Dampak dari kebijakan tersebut, ternyata mampu merubah arch pertumbuhan penduduk dari pusat kola ke pinggiran kola. Gerak pemekaran kola Jakarta yang menembus daerah pinggiran antara lain dapat diamati secara langsung dari perkembangan yang terjadi di daerah Bogor-Tangerang-Bekasi (pinggiran kola Jakarta). Fenomena dan pemekaran kola ini tidak hanya merubah fungst dan talc guna lahan pertanian yang ada di daerah pinggiran kola, tetapi juga membawa perubahan yang mendasar dalam struktur masyarakat pinggiran kola yang meliputi, struktur clam fisik dan sistem sosial-budaya. Sehubungan dengan fenomena perkembangan kola di alas, dibutuhkan suatu penelitian terhadap salah satu komunitas di pinggiran kola Jakarta yang mengalami dampak akibat dari perubahan tersebut, yakni desa Bojonggede. Desa ini secara administratif merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor, tetapi secara geografis telah menjadi sasaran (daerah alternatifi bagi pemekaran Kota Jakarta. Karena jarak antara Bojonggede-Jakarta relatif dekat dengan terbukanya jalur transportasi yang menghubungkan keduanya. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui proses urbanisasi pinggiran Kota Jakarta, khususnya di Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Dalam pelaksanaan analisis terhadap penelitian studi ini menggunakan metode penelitian studi kasus yang bersifica deskriptif dengan teknik analisa kualitatif. Metode kualitatif ini berusaha untuk menjelaskan beberapa fakta dalam hubungan sebab akibat tersebut, diperlukan keterangan tertulis atau lisan dari laporan yang merupakan terjadinya masalah dimaksud, dan bagaimana peinecahannya. Analisis kualitatif dilakukan terhadap data baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif datum hal ini dilakukan terhadap data yang berupa informasi, uraian dan bentuk bahasa prosa, kemudian dilcaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehingga memperoleh gambaran baru atau menguatkan suatu gambaran yang sudah ada atau sebaliknya. Dalam analisis, didapatkan hasil bahwa poses perkembangan kola di desa Bojonggede menyebabkan terjadi beberapa perubahan pada kehidupan masyarakatnya. Perubahan tersebut diantaranya meliputi peningkatan jumlah penduduk pola penggunaan dan kepemilikan lahan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat Perubahan pola pemilikan lahan ditandai dengan meningkatnya pemilikan tanah oleh penduduk pendatang menggeser dominasi pemilikan tanah oleh penduduk ask Perubahan rata guna lahan dari pertanian kepada non pertanian, terutama untuk kepentingan \perumahan penduduk yang semakin meningkat pesat Perubahan pola mata pencaharian penduduk dari sektor pertanian kepada sektor non pertanian, yang ditandai oleh berkembangnya sektor ekonomi non-formal, terutama bidang perdagangan dan jasa, bergesernya status sebagian besar penduduk dalam mata pencaharian dari kedudukan sebagai petani pemilik kepada kedudukan mata pencaharian usaha sendiri dan adanya peningkatan pendapatan dalam sebagian besar penduduk asli. Perubahan dalam hubungan sosial, yang ditandai oleh penurunan imensitas dan fi-ekuensi hubungan antar sesama penduduk aslidan perubahan media dan waktu yang biasa digunakan untuk berkumpul antara sesama penduduk asli.Secara umum dapat disimpulkan, bahwa di desa Bojonggede Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor terjadi proses sebagai berikut (1) Urbanisasi; (2) Sub urbanisasi; dan Konurbasi

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TH Building construction
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:11665
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:25 May 2010 18:19
Last Modified:25 May 2010 18:19

Repository Staff Only: item control page