PRIONO, AGUS (2004) KAJIAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEDAGANG KAKI LIMA TAMAN KOTA TERHADAP RENCANA PEMINDAHAN KE TAMAN DI TUK BUNTUNG KOTA CEPU. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3911Kb |
Abstract
Downtown Park as a public space in Cepu City was planning to build at the secondary collection road class of Tuk Buntung region by district government of Blora, Central Java province, at the coming end of the year 2004. As a 3rd stage park building in Cepu City, Tuk Buntung Park will be a new place for all hawkers moving from downtown first stage park, in the framework of Tuk Buntung region plan. The main reasons why they were planned to move is because the district government willing to manage and organize them at Tuk Buntung Park in order to avoid the overload activity at the primary collection road class surround it. And then to keep the downtown first stage park as its local facility for community recreation and sport function at Cepu City, also as its to keep not to infringe the district law # 6/1990 for Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan dalam Wilayah Kabupaten Daerah Ting/cat 11 Blora. It is very important to know and to understand the hawkers' willingness to move starting from their perception and preference, and so do to the correlation between willingness with character and activity of them. These research goals are to find out the hawkers' perception and preference in order to see their willingness of moving, and to find out the correlation between their willingness with characteristics and activities. The research objectives are to identify the existing of Downtown Park of Cepu City, to identify the existing of Tuk Buntung region, to identify both characteristics and activities of the hawkers, analysis of perception and preference of the hawkers, and analysis of the correlation between the hawkers' willingness with their characteristics and activities. This qualitative descriptive research took 84 respondents as its sample represented proportionally to the entire hawkers at the downtown first stage park onto its specification of merchandise physical structure. Distribution frequency analysis used to find out their perception and preference, so that the cross-tabulation analysis method used to search the correlation between their willingness to move with characteristics and activities. More than 75% of respondents' priority choice for the downtown first stage park as a very eligible and strategic place for merchandising. Moreover, 48 respondents (57.14%) willing not to move, 30 respondents (35.72%) willingly to move, and 6 respondents (07.14%) have no answer/blank. And so far as to know that there are no correlation can explained an inter-connection between respondents' willingness to move with their character and activity, which indicated by the entire of contingency coefficient point close to null (Cr-i0 or 0<Cc<1). The finding almost part of them known as the fact that their existing without organized would gradually being a bad view at the Downtown Park and a bad traffic factor at the primary collection road class of Cepu-Randublatung/RSU. Finally, all the hawkers at the Downtown Park have to be conscious that their existing in Downtown Park by the law, is out of plan. In addition, they always have to be ready to move anytime when the local government plans for moving all of their activities to the Park of Tuk Buntung. Taman yang terletak pada jalur jalan kolektor sekunder di kawasan Tuk Buntung, kota Cepu, telah direncanakan pembangunannya oleh pemerintah kabupaten Blora pada akhir tahun 2004 mendatang. Pembangunan taman di Tuk Buntung merupakan rangkaian pembangunan taman tahap ketiga di kota Cepu yang rencananya akan menjadi tempat pemindahan bagi para P1CL, yang saat ini masih menempati taman kota Cepu dalam kerangka besar penataan kawasan. Beberapa alasan utama rencana pemindahan tersebut adalah untuk menghindari terlalu besamya beban aktivitas pada jalur jalan kolektor primer yang melintasi taman kota Cepu, agar tidak menyimpang dari fungsi taman kota Cepu sebagai fasilitas rekreasi dan olahraga skala lokal, serta sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tabun 1990 tentang Kebersihan, Ketertiban, dan Keindahan dalam Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Blora. Sehingga perlu terlebih dahulu mengetahui dan memahami kesediaan PKL taman kota Cepu pindah ke lokasi taman di Tuk Buntung melalui persepsi dan preferensinya, serta hubungan antara kesediaan PKL taman kota Cepu pindah ke taman di Tuk Bunting dengan karakteristik dan aktivitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan preferensi PKL taman kota Cepu guna melihat kesediaan mereka pindah ke lokasi taman di Tuk Bunting, dan mengetahui hubungan antara kesediaan PKL taman kota Cepu pindah ke taman di Tuk Bunting dengan karakteristik dan aktivitasnya. Sasaran penelitian ini difokuskan pada upaya-upaya untuk melakukan identifikasi kondisi eksisting taman kota Cepu, identifikasi kondisi eksisting kawasan Tuk Bunting, identifikasi karakteristik dan aktivitas PKL taman kota Cepu, analisis persepsi dan preferensi PKL taman kota Cepu, serta analisis hubungan antara kesediaan PKL taman kota Cepu pindah ke taman di Tuk Bunting dengan karakteristik dan aktivitasnya Penelitian deskriptif kualitatif ini mengambil 84 responden sebagai sampel proporsional mewakili populasi PKL taman kota Cepu berdasarkan jenis sarana fisik dagangannya Metode analisis distribusi frekwensi dipakai untuk mengetahui persepsi dan preferensi PKL taman kota Cepu serta metode analisis tabulasi silang untuk mengetahui hubungan antara kesediaan PKL taman kota Cepu pindah ke taman di Tuk Bunting dengan karakteristik dan aktivitasnya. Lebih dari 75% responden hasil penelitian memilih/memprioritaskan taman kota Cepu sebagai tempat yang paling layak dan strategis untuk berdagang. Sebanyak 48 responden (57,14%) tidak bersedia pindah ke taman di Tuk Bunting, 30 responden (35,72%) bersedia, dan 6 responden (07,14%) tidak menjawab/kosong. Lebih lanjut diketahui bahwa tidak adanya kepastian hubungan yang dapat menjelaskan keterkaitan antara kesediaan PKL taman kota Cepu untuk pindah ke taman di Tuk Bunting dengan karakteristik dan aktivitasnya melalui keseluruhan nilai koefisien kontingensi yang mendekati nol atau O<Cc<i) sebagai indikator. Namun temyata hampir sebagian dari mereka juga tahu kalau kehadirannya yang tidak tertata dan terkelola dengan baik lambat laun akan menjadi biang kesemrawutan wajah taman kota Cepu dan mengancam kelancaran arus lalu lintas pada jalur jalan kolektor primer Cepu-Randublatung/RSU. Alchirnya PKL taman kota Cepu hams menyadari bahwa keberadaan mereka di lokasi taman kota Cepu tidaklah sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Kota Cepu yang berlaku secara normatif, sehingga hams selalu siap bila suatu saat dipindahkan ke lokasi taman di Tuk Bunting.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 11619 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 25 May 2010 15:43 |
Last Modified: | 25 May 2010 15:43 |
Repository Staff Only: item control page