Adnan, Kustanto Noor (2000) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG KOTA DI KOTA YOGYAKARTA Studi Kasus Kawasan Selatan Kota Yogyakarta. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3619Kb |
Abstract
Such high population growth has caused the increased population density, the increased density of bulildings for seetlement and the increased need of space as the place for doing activities in efforts to meet living needs. Besides fulfilling the need of space for seetlement, change of space utilization may be also caused by the existing activity center of people in a certain area. The change of space utilization often occurred in where there is activity centre is available and usually that those changes are to support the major activity. The increased space needs effects to the increased building intensity, efficient place utilization and place utilization change both those change that is conform to the determined plan ofiutilization by Government and those that is not conform with the existing plan. The change of place utilization can be viewed from the city planning point-of-view and the change of space utilization based on administrative data. The research on factors influencing the change of space utilization was held with taking the sample j of Kalurahan Pandeyan and Kalurahan Warungboto Kecamatan Umbuilarjo, Yogyakarta. Particularly, the two cities are strategic areas located the south of Yogyakarta which is potential to the change of space utilization. Besides there is spare lands available and the farm lands, this area is between the center of Yogyakarta Administration ' activity some government departments and the economic center as well, I and there are also the some universities and colleges and accademies, and the completion of city facilities. This study is to meet the factual description of the change of the space utilization occurred and, to know the factors causing the change of space utilization. The method used is an instanctonal survey and research in society. The results on the change or the increased building intensity then, was analyzed by comparing the film from air photograph to the Slip of eight years ago of shooting time namely the photographic film in 1988 and 1996. The factors influencing to the space change were the increased population number that dem4d to the more settlements, and the need of space for doing activities marking by the increased building intensity. The findings from the field observation suggested that the increased population density were dominated by migration both people in the city :Itself and from the outside and those who came from the out-of-Java as well. The increased building density and the change of space utilization occurred by the existence of activity center of society such as campusses and office complexes. The existing population density, available land and the acces to the city facilities were the causes of the increase and change of space utilization. The change and the increase of building intensity lin form of the utilization supporting the activity center of society, was not all done with the city permission mechanism. Those changes were the changes both from the spare lands to the built areas and from the settlement to the bussiness spots either for trading or service providing. These results need the following up by policy actions of the Local Government that rule to the effective spacial utility to get better growth of Yogyakarta city. The policy on contolling and guiding on space utilization may be concerned with the function and the major activity of the area so that the next development will not rise disadvantages to the others, even profitable and supportable each other. Perkembangan penduduk perkotaan yang tinggi mengakibatkan peningkatan kepadatan penduduk maupun peningkatan kepadatan bangunan untuk permukiman serta terjadinya peningkatan kebutuhan ruang sebagai prasarana melakukan aktivitas dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup. Selain memenuhi kebutuhan ruang untuk bertempat tinggal perubahan pemanfaatan ruang juga dapat disebabkan oleh adanya pusat aktivitas masyarakat pada suatu kawasan. Perubahan pemanfaatan ruang banyak terjadi pada kawasan di mana ada pusat aktivitas masyarakat dan pada umumnya perubahan pemanfaatan tersebut untuk mendukung aktivitas utama yang ada. Peningkatan kebutuhan ruang tersebut membawa dampak peningkatan intensitas bangunan, efisiensi pemanfaatan ruang maupun perubahan pemanfaatan ruang balk sesuai dengan rencana pemanfaatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah maupun tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perubahan pemanfaatan ruang dapat dilihat dari sudut pandang perencanaan kota maupun perubahan pemanfaatan ruang berdasarkan data administratif. Penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pemanfaatan ruang dilakukan dengan mengambil sampel Kelurahan Pandeyan dan Kelurahan Warungboto Kecamatan Umbulhaijo Kota Yogyakarta. Secara spasial kedua Kelurahan merupakan kawasan strategis terletak di bagian selatan kota Yogyakarta yang potensial terhadap terjadinya perubahan pemanfaatan ruang. Selain masih tersedianya lahan kosong maupun tanah pertanian, kawasan ini berada di antara pusat aktivitas masyarakat yaitu pusat pernerintahan Kota Yogyakarta, beberapa instansi pemerintah dan pusat perdagangan. Di kedua Kelurahan ini juga terdapat beberapa kampus Sekolah Tinggi, Universitas maupun Akademi, serta kelengkapan fasilitas pelayanan kota. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara faktual perubahan pemanfaatan ruang yang terjadi dan mengetahui faktor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan pemanfaatan ruang. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah dengan mengadakan penelitian di masyarakat dan survei instansional. Analisis dilakukan terhadap basil penelitian yang dilakukan, perubahan atau peninakatan intensitas bangunan dengan cara membandingkan basil pemotretan udara, dengan selisih waktu pengambilan delapan tahun yaitu hasil pemotretan tahun 1988 dan tahun 1996. Faktor yang berpengaruh terhadap perubahan ruang adalah peningkatan jumlah penduduk memerlukan ruang untuk bertempat tinggal, melakukan aktivitas yang ditandai dengan peningkatan kepadatan bangunan. Temuan yang diperoleh di lapangan adalah bahwa pertambahan penduduk lebih didominasi oleh migrasi baik dari dalam kota Yogyakarta, luar propinsi maupun luar pulau Jawa. Peningkatan kepadatan bangunan maupun perubahan pemanfaatan ruang terjadi karena keberadaan pusat aktivitas masyarakat antara lain berupa kampus dan pusat perkantoran. Kepadatan penduduk maupun ketersediaan lahan serta aksesbilitas kawasan terhadap fasilitas kota merupakan penyebab terjadinya peningkatan maupun perubahan pemanfaatan ruang. Perubahan maupun peningkatan intensitas bangunan berupa pemanfaatan yang mendukung keberadaan pusat aktivitas masyarakat, meskipun demikian tidak semua perubahan tersebut melalui mekanisme perijinan yang ditentukan.Perubahan tersebut adatah dari lahan kosong menjadi kawasan terbangun maupun rumah tinggal menjadi tempat usaha balk untuk perdagangan maupun jasa. Hasil penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan berbagai langkah kebijaksanaan Pemerintah Daerah yang mengatur pemanfaatan ruang yang efektif, agar perkembangan kota Yogyakarta di masa yang akan datang dapat lebih baik dari yang terjadi sekarang. Kebijaksanaan dalam pengendalian maupun pembinaan pemanfaatan ruang sebaiknya memperhatikan fungsi atau aktivitas utama kawasan sehingga perkembangan yang terjadi tidak sating merugikan bahkan dapat sating mendukung dan rnenguntungkan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning |
ID Code: | 11593 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 25 May 2010 14:54 |
Last Modified: | 25 May 2010 14:54 |
Repository Staff Only: item control page