KAJIAN "KETERKAITAN" KEMAMPUAN BERTAHAN PERMUKIMAN DENGAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT Studi Kasus Permukiman Candi Baru Semarang

Setyohadi K., Bambang (1998) KAJIAN "KETERKAITAN" KEMAMPUAN BERTAHAN PERMUKIMAN DENGAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT Studi Kasus Permukiman Candi Baru Semarang. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
6Mb

Abstract

Although a settlement is physical, actually is a culture setting that is build and arranged by role of culture. It uses to stay and live together for meet they need and survive. In this live, people have social tended to merge himself with other people in they group and social setting. This study purpose to proof significantly of the connection of ability settlement survive with social structure distribution, the deviation that happen in each social level (to arrange physical spatial depend on social structure) and a effort of the variety of space characteristic sustainability. Setting this study in Candi Baru of Semarang. Like a purpose to study the connection of social culture and physical environment structure, so this approach is done by look of historical background. The historical description is used as parameter to explain of the ability survive or deviation, that result from literature or other reference which it feel actual enough to give past conditions. To achieve of this purpose is found the quantitative and qualitative approach that result from data interpretation and statistic analysis. Result of this study explain that in basically the develop process in Candi Baru settlement is very slowly and the changing of implication is a little, so it can say that the Candi Baru settlement is able to survive relatively in faster of Semarang urban development. This ability to survive has a connected significantly with social structure. In development of social divided in Candi Baru is connecting with space area, in the high social level is extending to the low social level settlement, but this condition is happen in a little high social ievel in Candi Baru settlement. According with a slowly and a little implication in develop process, actually it carries of the space element changing, but it does not change of spatial structure. In development, there is the several deviation of setting, and it is deferent in each social level. The elements have been change is street pattern, façade and building orientation. To look the macro spatial development of Candi Baru settlement is used the figure ground plan, there was the radical concentric with the irregular linkage system that concern to topography and identified new structure which used grid system that was not origin. In the future, the physical spatial development of Candi Baru will intend approach with social culture and urban role, that specific setting was add to specific and variety of the urban space character. Sebuah permukiman walaupun secara empirik adalah sebuah lingkungan fisik, tetapi sebenamya adalah sebuah lingkungan budaya yang penciptaan dan penataannya dilakukan dengan berpedoman pada kebudayaannya, digunakan untuk tinggal dan hidup bersama bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan untuk dapat melangsungkan kehidupan. Didalam kehidupannya manusia memiliki kecenderungan sosial untuk menggabungkan dirinya dengan individu lainnya dalam bentuk kelompok sesuai dengan lingkungan sosialnya. Kajian keterkaitan kemempuan bertahan permukiman dengan struktur sosial masyarakat dengan studi kasus pada permukiman Candi Baru Semarang bertujuan untuk membuktikan secara signifikan keterkaitan antara kemampuan bertahan permukiman dengan pembagian struktur sosial masyarakat serta penyimpangan yang terjadi pada setiap strata sosial yang ada, agar didalam menangani pengaturan ifisik spatial' lingkungan tetap didasarkan pada struktur sosial masyarakatnya, dan sekaligus sebagai upaya pelestaraian terhadap keberagaman karakter ruang kota. Sesuai dengan tujuan dad penelitian yakni mengkaji fenomena yang berkaitan dengan struktur sosial budaya masyarakat dan struktur lingkungan fisik, maka pendekatan yang dilakukan dengan melihat latar belakang sejarah. Diskripsi histods sebagai "back grounds digunakan sebagai parameter untuk menjelaskan kemampuan bertahan maupun penyimpangannya yang diperoleh dad literatur maupun dad hasil penelitian para ahli dirasa sudah cukup actual dalam memberikan gambaran (rekonstruksi) terhadap kondisi masa lalu (historis). Selanjutnya untuk melihat kondisi yang ada sesuai dengan tujuan penelitian dicari dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dad interpretasi data serta melalui perhitungan statistik. Dad kajian ini terungkap bahwa proses perkembangan permukiman Candi Baru pada dasamya terjadi secara lambat dan implikasi terhadap perubahan yang terjadi relatif kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa permukiman Candi Baru relatif mampu bertahan dalam konstelasi perkembangan terhadap kota Semarang yang relatif cepat. Kemampuan bertahan permukiman Candi Baru tersebut mempunyai keterkaitan yang signifikan terhadap struktur sosial masyarakatnya. Segregasi sosial dikawasan permukiman Candi Baru yang berkaitan terhadap ruang pada perkembangannya dapat diidentifikasi bahwa komunitas masyarakat golongan strata sosial Elit telah masuk pada struktur ruang permukiman pada komunitas masyarakat strata Bawah. Namun kondisi ini hanya terjadi pada sebagian kecil dad komunitas masyarakat strata sosial Elit yang ada di permukiman Candi Baru.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Architecture
ID Code:11581
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:25 May 2010 14:43
Last Modified:25 May 2010 14:43

Repository Staff Only: item control page