BENDA PERSEDIAAN SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DI KOTA SEMARANG

NUGROHO, PRASETIO (2004) BENDA PERSEDIAAN SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DI KOTA SEMARANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
3062Kb

Abstract

Bank in Semarang City used to receive Stock goods as collateral in their business finance credit. As collateral that type of collateral is difficult to maintain, because the stock goods are very liquid, its volume and price is changing throughout times along with the circulation of those goods. The research aim is to find the registration office is there were a certain changing of the goods; to find the initiative taking by bank at Semarang City if the obligor is on non fulfillment to find the obstacle faced by bank in dealing with the stock goods as the trust collateral object in a non payment action in a credit agreement; an to find out the act of execution toward the stock goods if the debtor in a non fulfillment condition. The research method is an empirical legal research method. The purposive sampling is used in other to get sample for this research; they are bank, the trust registration office, the district court and bank's client. The used up goods as rice, meat, bird's nest, does not need registration because those transactions happen every day. Specified good's ad motorcycles and car need registration along with the changing. If the debtor in non-fulfillment action, bank will use the trust collateral good's to cover the debts. It can happen if the good are registered already. If the trust collateral good's are only additional duty good, bank will used fix assets to recover the credit. Bank obstacle is if the stock goods in trust collateral are used up goods and not being replaced with a goods in same price with the used up goods. In the situation bank will ask payment with the debtor. The execution process will proceed by summons letter, if it's not work the execution process will begin. Dalam rangka pembiayaan usaha dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Bank di Kota Semarang banyak menerima benda persediaan sebagai jaminan kredit. Akan tetapi sebagai Jaminan Kredit dalam pralctek Perbankan benda persediaan relatif sulit pengawasannya. Hal ini karena bench persediaan sangat likuid, jumlah dan nilai setiap waktu akan berubah sesuai dengan kecepatan perputaran bench persediaan dari usaha tersebut Penelnian ini bertujuan untuk mengetahui pendafraran bench persediaan yang dilakukan di Kantor Pendafraran Fidusia, apabila terjadi perubahan terhadap benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia, mengetahui upaya yang dilakukan Bank di Kota Semarang apabila Pemberi Fidusia wanprestasi, untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh Bank di dalam penyelesaian }credit macet dalam hal yang menjadi obyek Jaminan Fidusia merupakan benda persediaan sera mengetahui eksekusi terhadap bench persediaan apabila debitur wanprestasi. Selanjutnya dalam tesis ini, untuk mengumpulkan data digunakan metode pendekatan yuridis empiris. Penentuan sampel digunakan puposive sampling yaitu sampel yang dipilih dengan cermat dengan tujuan tertentu. Populasi penelitian ini adalah Bank, Kantor Pendafraran Fidusia, Pengadilan Negeri dan Nasabah. Dad Itasil penelitian, terhadap benda yang sekali habis dipakai seperti hems, daging, sarang burung tidak perlu didaftar mennib ng...t transaksi terhadap benda-benda tersebut hampir terjadi setiap hari. Sedangkan terhadap bench yang si.esifik seperti motor Ptsii mobil perlu diajukan pendafiaran bila tnjadi perubahan. Sedangkan upaya yang dilalmican oleh bank apabila Pemberi Fidusia wanprestasi yaitu dengan metnalcai bench persediaan yang telah diberilcan oleh nasabah mink menutup piutangnya. Hal ini bila benda persediaan telah didaftar. Sedang terhadap benda persediaan yang banya melalui tahapan pembebanan raja, pihak bank memakal fix asset untuk menutup piutang. Selanjutnya kendala yang dihadapi oleh bank terhadap penyelesaian kredit macet dalam hal yang menjadi obyek Jaminan Fidusia adalah benda persediaan yaitu bila benda persediaan (dalam hal ini bench yang sekali habis dipakai) selama digunakan untuk perputaran usaha tidak diganti dengan obyek yang setara sehingga pada waktu debitur mengalami !credit macet, eksekusinya tidak dapat menutup kredit yang telah dilepaskan oleh bank Terhadap persoalan demnidan oleh bank akan ditagih secam bailc-baik kepada debitur. Sedangkan mengenai eksekusinya dilakukan dengan didahului proses somasi. Bila tidak berhasil barn eksekusi terhadap benda persediaan dilakukan. Kesimpulan yang diperoleh diantaranya, perubahan terhadap benda persediaan tidak semuanya diajukan pennohonan pendaftaran ulang atas perubahan tersebut. Dalam hal terjadi wanprestasi oleh Pemberi Fidusia, terhadap benda persedian yang telah didattar dilakukan dengan menjual benda persediaan, sedang benda persediaan yang hanya melalui tahap pembebanan dipakai fix asset untuk menutup !credit. Selanjutnya untuk mengatasi kendala berupa benda persediaan yang sekali habis dipakai tidak diganti dengan obyek yang setara sehingga saat terjadi kredit macet, eksekusinya tidak mampu menutup hutangnya diatasi oleh bank dengan meminta secara baik-baik kepada debitur untuk melunasinya dan biasanya berhasil. Kemudian eksekusi benda persediaan diawali somasi iewat pengadilan. Bila tidak berhasil, eksekusi ini bam dilaksanakan. Kata Kunci : Jaminan, Benda Persediaan

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:11580
Deposited By:Mr UPT Perpus 1
Deposited On:25 May 2010 14:41
Last Modified:25 May 2010 14:41

Repository Staff Only: item control page