ANALISIS PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, DEBT TO EQUITY RATIO DAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEJ

Abstract

The main aim of firm is to increase firm value through improvement of owner or stockholders. Thus, to reach those purpose many stockholders delegate the management # the firm to professionals classified as managerial or insider. Insider promoted by stockholders is expected to do the best for stockholders by making maximum firm value in order to reach stockholder prosperity. In fact, usually management cr manager (insider) of the firm has different purpose which contra to other purpose_ 'his problem may raise agency conflict. Variables in this research are insider ownership, debt to equity ratio, and institutional ownership as independent variables and ROE as dependent variable. ROE measure the ability of the firm gaining profit to stockholder, so it can show the amount of stockholders prosperity. This rerearch examines the influence of insider ownership, debt to equity ratio, and insfizitional ownership to ROE to see the significant relationship among variables. The object of this research is manufacture companies listed at Jakarta Stock Exchangeduring 1998-2000 periods. Based on the criteria 28 firms are elected as research simple. Data collection is done with data pooling (time series cross sectional). Anilysis tool used in this research is regression analysis, partially or simultaneouskand hypothesis examination. The resit of this research shows that insider ownership, debt to equity ratio, and institutiord ownership variable significantly influence ROE partially or simultaneously This fact means that the prosperity of firm stockholder influenced by insider ownership, debt to equity ratio, and institutional ownership variables. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, tidak sedikit pemilik modal menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada para profesional dan dikelompokkan sebagai managerial atau insider. Insider yang diangkat oleh stockholders diharapkan akan bertindak yang terbaik bagi stockholders dengan memaksimumkan nilai perusahaan, sehingga kemakmuran stockholders dapat tercapai. Namun dalam kenyataannya, tidak jarang pihak manajemen atau manajer (insider) perusahaan mempunyai tujuan lain yang mungkin bertentangan satu dengan yang lainnya, sehingga memungkinkan timbulnya agency conflict. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu insider ownership, debt to equity ratio, dan institutional ownership sebagai variabel independen serta ROE sebagai variabel dependen. ROE mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham, sehingga dapat menjelaskan besarnya kesejahteraan bagi pemegang saham perusahaan. Penelitian ini menguji pengaruh insider ownership, debt to equity ratio serta intitutional ownership terhadap ROE, untuk melihat signifikansi hubungan antar variabel. Obyek penelitian ini adalah perusahaan pada industri manufaktur di Bursa Efek Jakarta selama periode 1998-2000. Berdasarkan kriteria, terpilih 28 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan secara pooling data (time series cross sectional). Mat analisis yang digunakan adalah analisis regresi, baik secara parsial maupun secara simultan, dan pengujian hipotesis. Dari penelitian di dapatkan basil bahwa variabel-variabel insider ownership, debt to equity ratio, dan institutional ownership baik secara sendiri¬sendiri maupun bersama-sama/simultan berpengaruh signifikan ROE, yang artinya kesejahteraan pan pemegang saham perusahaan dipengaruhi oleh variabel-variabel insider ownership, debt to equity ratio dan intitutional ownership.