SETYO, ZENITHA SALLY (2005) TANGGUNG JAWAB PENANGGUNG TERHADAP TERTANGGUNG DALAM PERJANJIAN PENJAMINAN KREDIT USAHA KECIL MENENGAH DI PT. ASKRINDO CABANG SEMARANG. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2734Kb |
Abstract
Nowadays, the effort to increase and develop UKM sector function within national economic development should be keeps supported and change, but this tasks isn't merely being responsibility of banking, because UKM sector problems not just on the capital side, but also in the management side, technology and access for entering market. During this research, has an aim for understanding the implementation of credit agreement between bank (BRI) and little middle businesspersons as insurance object. The function of PT Askrindo which warrant credit that bestowed by bank (BPI) toward little middle businessperson, and the responsibility of the guarantor toward endured if wan-performance occurred. The research implemented at PT Askrindo - Semarang branch office and PT Bank BR! — Demak branch office. The range of research cover Head of PT Askrindo - Semarang branch office, Head of PT Bank BR! — Demak branch office and a lo% of his staffs which defined through sampling purposive non-random. Data which be used is primary data that derived from field research by some interviews, and secondary data through literature study. Analysis data which be used is Qualitative Analysis, and finally, processing result presented in Descriptive Analytic. Results showed that UKM (Little Middle Business) faces several obstacles to completing banking technical provisions about receiving credit from bank. In the other side, the capital givers (the banking) frequently have no gut to apply the credit for their apprehensive about unpaid their credit. Related with that one, it has urgently required the tough insurance business, which may accommodate any lost for any reasons. One of them is PT Askrindo. The credit insurances have a consensual nature, which since the agreement signed by parties, the obligations and the rights for each party start to emerge, and the insurance protection start take a place if premium had paid. In the other world, the risk taken over by guarantor since the premium had paid by endured. The guarantor, when do responding the endured claim, is applied indemnity and subrogation principle. Therefore, the guarantor's responsibility to compensate the claim of endured is equal to what being its right. So is vice versa, the endured just got compensation equal to what being its right after settled the premium. Under such Banking Credit Insurance, bank will be easier to supply credit toward UKM, and wished UKM capital getting stronger and assist the UKM development. Saat ini, upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan peran sektor UKM dalam pertumbuhan ekonomi nasional harus terus di dorong dan diberikan kesempatan, namun tugas ini bukan semata-mata menjadi tugas perbankan saja, karena permasalahan sektor UKM bukan hanya pada sisi permodalan, namun antara lain juga dari segi manajemen, teknologi dan akses untuk masuk pasar. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian kredit antara bank BRI (Persero) Tbk dan pengusaha kecil menengah sebagai obyek yang diasuransikan. Peranan PT Askrindo yang menjamin kredit yang diberikan oleh bank BRI (Persero) Tbk kepada pengusaha kecil menengah, serta tanggung jawab penanggung terhadap tertanggung bila terjadi wanprestasi. Penelitian ini dilakukan di PT Askrindo Cabang Semarang dan di PT Bank BRI (Persero)Tbk Cabang Demak, dengan subyek penelitian meliputi pimpinan PT Askrindo, pimpinan dan beberapa karyawan BRI (Persero) Tbk Cabang Demak, yang ditentukan secara Non-random purposive Sampling. Data yang dipergunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan dengan menggunakan wawancara,serta data sekunder yang berupa studi kepustakaan. Analisis data yang dipergunakan adalah analisis Kualitatif, selanjutnya hasil pengolahan dilakukan secara Deskriptif Analisis. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Usaha Kecil Menengah (UKM) menghadapi sejumlah kendala untuk memenuhi ketetntuan teknis perbankan dalam rangka menerima kredit dari bank. Disisi lain, pihak pemberi modal (perbankan) seringkali tidak berani untuk memberikan kredit karena takut akan mendapat risiko atas tidak dikembalikannya kredit tersebut. Sehubungan dengan itu dibutuhkannya hadir usaha perasuransian yang tangguh, yang dapat menampung kerugian yang dapat timbul oleh adanya berbagai risiko. Salah satunya ialah PT Askrindo, di mana asuransi ini bergerak di bidang asuransi kredit. Dalam asuransi kredit bersifat konsensual artinya sejak terjadi kesepakatan timbullah kewajiban dan hak di antara kedua belah pihak, tetapi asuransi barn berjalan jika kewajiban Tertanggung membayar premi telah dipenuhi. Dengan kata lain, risiko atas benda beralih kepada penanggung sejak premi dibayar oleh Tertanggung, Penanggung dalam menyelesaikan klaim Tertanggung menerapkan azas indeminitas dan azas subrogasi. Dengan demikian, maka kewajiban penanggung untuk mengganti kerugian Tertanggung seimbang dengan apa yang menjadi haknya. Begitu pula bagi pihak Tertanggung, dia hanya mendapat ganti kerugian seimbang dengan apa yang menjadi haknya setelah dia membayar kewajiban membayar premi. Dengan adanya Asuransi Kredit Perbankan tersebut, bank akan lebih mudah menyalurkan kreditnya kepada UKM, sehingga diharapkan permodalan UKM menjadi lebih kuat dan membantu pengembangan UKM.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary |
ID Code: | 11524 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 25 May 2010 13:27 |
Last Modified: | 25 May 2010 13:27 |
Repository Staff Only: item control page