EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA STUDI EMPIRIS SAHAM-SAHAM LQ-45

Abstract

Investors as the fund owner rationally will choose the efficient shares as their invest form in the stock exchange. One of instrument used to build the optimal portfolio is Single Index' Model. Portfolio can be built more easily by using proxy consisting of any shares and market indices. The last and very important stage for investment manager or investor is evaluation of the portfolio performance which has been arranged. The performance evaluation is intended to identify the excellence and weakness of the portfolio. There area some methods in evaluating the portfolio performance related to risk adjusted, i.e. Sharpe, Treynor and Jensen methods. These three methods have different measurement characteristics. This study will examine whether the portfolio measure by the three different methods have a similarity. This research uses monthly portfolio taken from diary shares from companies which always appear in LQ 45 indices during periods of January 2000 until December 2001. Data is taken from JSX monthly statistic. There are 23 companies included in this research. This research only obtain 23 monthly portfolios because in period of September 2000, there is no optimum portfolio has been obtained. Transformation of z-score (standardized) is applied to the performance scores from three methods, since they do not have a same constraint. One way analysis of variance by rank test with Kruskal Wallis Test is applied to examine whether different among portfolio performance resulting from the three methods. From the data analysis, no significant difference is resulted among three performance measurement. Moreover, Treynor methods become the most consistent for portfolio performance measurement. Investor sebagai pemilik dana secara rasional akan memilih saham-saham yang dinilai efisien sebagai bentuk investasi dana yang dimilikinya di pasar modal. Salah satu &at yang dapat digunakan untuk membentuk portofolio yang optimal adalah dengan menggunakan model indeks tunggal. Pembentukan portofolio saham dapat dipennudah dengan menggunakan suatu proksi yang terdiri dari sejumlah besar saham dan indeks pasar. Tahapan terakhir yang sangat penting bagi manajer investasi atau investor adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja portofolio yang telah tersusun. Penilaian kinerja ditujukan untuk mengidentifikasi sumber keunggulan maupun kekurangan dalam portofolio yang dimiliki. Ada beberapa metode dalam mengevaluasi kinerja suatu portofolio yang dikaitkan dengan tingkat resikc (risk adjusted) yaitu metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Ketiga metode tersebut memiliki karakteristik pengukuran yang berbeda. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji apakah ukuran kinerja yang diukur melalui ketiga metode tersebut memiliki kesamaan. Penelitian ini menggunakan data portofolio bulanan yang diperoleh dari data saham harian dari perusahaan-perusahan yang selama periode Januari 2000 hingga Desember 2001 selalu timpil dalam saham-saham yang masuk dalam LQ¬45 yang diambil dari JSX Monthly Statistic. Data yang diperoleh untuk penelitian ini terdiri dan 23 perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut. Hasil penelitian menghasilkan 23 bentuk portofolio selama 2 tahun karena pada September 2000 tidak diperoleh bentuk portofolio yang optimal. Transformasi z-score (standardized) digunakan terhadap skor kinerja pada ketiga metode pengukuran kinerja portofolio karena ketiganya tidak memiliki batasan skor yang sama. Pengujian dengan one way analysis of variance by rank dengan Kruskal Wallis mendapatkan tidak adanya perbedaan yang bermakna terhadap ketiga metode pengukuran kinerja tersebut. Lebih lanjut diperoleh bahwa metode Treynor memberikan hasil yang paling konsisten terhadap pengukuran kinerja portofolio.