PREFERENSI MASYARAKAT DALAM MEMILIIH PERUMAHAN PERKOTAAN DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus : Perumahan Banjar Wijaya, Poris Indah, dan Perumnas IV)

Abstract

Developers, wheter government or private sector, sees that community demand pattern of housing are not the same. Each side has a dijfrrent perception to that pattern, and dont based on ones community preference. This matter make the disparity between community needs of housing and developers need as a housing provider. Community preference in housing optioned variative, every individual has different perception and preference, but generally that community preference level could be gain base on factors (internal or external) which be consider to choose ones housing. Base on that matter, research question could be make as follow: a). How is the community preference of Tangerang municipality of choosing and determining housing which build by developers; b). What kind of dominant factors that influence someones preference of choosing and determining housing they want; c). How is the relationship of that factors against community economic condision. This research aimed to acknowledge community preference (settler) in Tangerang municipality choosing and determining housing which built by government or private developers, and to reach what kind of dominant factors which influence the community preference. Research method which used for this research is descriptive explorative with survey approach. While, the analysis technique are mix between qualitative and quantitative. Quantitative technique are as follow: frequency distriution, contingency analysis, and factor analysis. Respondent sample number is about 126 people with stratified random sampling technique. The conclusion of this research are as follow: there are a significant housing defferency between community with low, medium, and high income. Community with low income tend to choose social-economic, social environment, and proximity as main factor, while medium income community tend to choose physical and social environment, infrastructure facility and housing supporting availability as main factor. High income community tend to choose the availaility of housing supporting infrastructures, and type of housing as main factor. Pam pengembang baik pemerintah maupun swasta, memandang pola permintaan masyarakat terhadap perumahan tidak sarna. Masing-masing pihak mempunyai persepsi sendiri-sendiri terhadap pola tersebut, dan tidak didasarkan pada suatu preferensi masyarakat. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan antara keinginan masyarakat akan perumahan dengan keinginan pengembang sebagai penyedia perumahan. Preferensi masyarakat dalam memilih perumahan sangat bervariasi, karena setiap individu mempunyai keinginan berbeda-beda dalam memilih perumahan. Namun secara umum, tingkat preferensi masyarakat tersebut dapat diperoleh berdasarkan faktor-faktor (internal dan eksternal) yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan suatu perumahan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat ditarik suatu pertanyaan penelitian sebagai berikut: a). Bagaimana preferensi masyarakat kota Tangerang dalam memilih dan menentukan perumahan; b). Faktor-faktor apa saja yang dominan mempengaruhi preferensi mereka dalam memilih dan menentukan perumahan; c). Bagaimana hubungan faktor-faktor tersebut dengan kondisi perekonomian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi masyarakat (penghuni perumahan) di Kota Tangerang dalam memilih dan menentukan perumahan yang dibangun oleh pengembang baik pemerintah maupun swasta, serta mencari faktor-faktor apa saja yang dominan mempengaruhi preferensi tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-eksploratif dengan pendelcatan survai. Sementara itu, teknik analisis yang digunakan adalah paduan antara kuantitatif dan kualitatif Teknik analisis kuantitatif yang digunakan antara lain: Distribusi Frekuensi, Analisis Kontingensi, dan Analisis Faktor. Sedangkan jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 126 orang dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini antara lain: terdapatnya perbedaan preferensi perumahan antara masyarakat berpenghasilan rendah, sedang, dan tinggi. Masyarakat berpenghasilan rendah cenderung memilih Faktor Sosial Ekonomi, Lingkungan Sosial, dan Keterjangkauan sebagai faktor utama dalam memilih perumahan. Sementara itu, masyarakat berpenghasilan sedang, cenderung memilih Faktor Lingkungan baik fisik maupun social serta Ketersediaan Sarana dan Prasarana pendukung perumahan, dan masyarakat berpenghasilan tinggi cenderung memilih Faktor Ketersediaan Sarana dan Prasarana pendukung perumahan, serta Bentuk Rumah. Perumahan Banjar Wijaya mempunyai pola preferensi di wilayah `keinginan', yaitu masyarakatnya tidak lagi menganggap rumah sebagai kebutuhan pokok yang hams dipenuhi, tapi lebih ke arah kebutuhan yang sifatnya sebagai investasi jangka panjang. Perumahan Pods indah mempunyai pola preferensi di wilayah transisi antara `kebutuhan' dan yaitu masyarakatnya sebagian masih menganggap rumah sebagai kebutuhan pokok, tapi sebagian lagi menganggap sebagai investasi jangka panjang. Perumahan Perumnas N mempunyai pola preferensi di wilayah `kebutuhan', yaitu masyarakatnya menganggap rumah sebagai suatu kebutuhan pokok yang hams dipenuhi. Pada kasus tiga perumahan yang diteliti terdapat variasi faktor-faktor preferensi masyarakat yang menjadi pertimbangan dalam memilih dan menentukan suatu perumahan. Variasi-variasi inilah yang menjadi pembeda preferensi antar masyarakat di ketiga perumahan tersebut, sehingga hams mendapat perhatian baik dari pemerintah maupun dari pihak-pihak yang terkait seperti pengembang (developer) perumahan.