PENDAYAGUNAAN PENAMPUNGAN AIR HUJAN FEROSEMEN SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH PEDESAAN DI KECAMATAN MIRI KABUPATEN DATI II SRAGEN

POEDJIANTO, POEDJIANTO (1987) PENDAYAGUNAAN PENAMPUNGAN AIR HUJAN FEROSEMEN SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH PEDESAAN DI KECAMATAN MIRI KABUPATEN DATI II SRAGEN. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
29Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Dalam rangka mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat pedesaan, pemerintah membangun berbagai jenis saran penyediaan air bersih, antara lain penampungan air hujan ferosemen, dengan dana Inpres Samijaga. Untuk mengetahui seberapa besar daya guna dari pemangunan penampungan air hujan ferosemen tersebut, penulis melakukan penelitian dengan meninjau dari tiga aspek, yakni: aspek teknis prakonstruksi, yang meneliti tentang kesesuaian antara curah hujan, lama bulan hujan, luas bidang penangkap, dan volume bak; aspek teknis konstruksi, yang meneliti tentang keadaan fisik dan fungsi sarana; dan aspek masyarakat, yang meneliti tentang tujuan pemafaatan air hujan, pertisipasi masyarakat dalam pembangunan sarana, partisipasi masyarakat pasca pembangunan saran, dan jumlah konsumen pada penampungan air hujan ferosemen yang masih berfungsi. Metode penelitian deskriptif, dengan pendekatan belah melintang, dilakukan dengan maksud ingin mencandera keadaan 10 buah penampungan air hujan ferosemen di kecamatan Miri, Kab. Dati II Sragen, pada saat dilakukan penelitian. Metode pengambilan sampel adalah purposive random sampling dan untuk memperoleh data dilakukan survei lapangan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidang penangkap pada semua penampungan air hujan ferosemen yang diteliti ternyata kurang luas bila dikaitkan dengan curah hujan, lama bulan hujan, jumlah akumulasi curah hujan selama bulan hujan, dan volume bak 10 m3 dengan asumsi konsumsi air per orang per hari selama bulah hujan sebesar 30 m3. Selain itu 80% sarana yang dibangun rusak karena retak dan pecah, sehingga bak bocor dan yang berfungsi hanya 50%. Dari pihak masyarakat ternyata tidak ada seorangpun responden yang memanfaatkan air dari sarana yang dibangun untuk mencukupi kebutuhan masak dan minum, namun rata-rata konsumen yang memanfaatkan setiap unit sarana yang masih berfungsi mencapai 19,4 orang (petunjuk Depkes hanya 15 orang untuk masak dan minum selama tiga bulan). Dari 42 responden hanya dua responden (4,76%) yang mengaku membeerikan partisipasi dalam pembangunan sarana. Atas pertanyaan ada tidaknya partisipasi masyarakat pasca pembangunan sarana 83,33% menjawab tidak tahu atau tidak mengerti, 9,52% mengaku tidak ada perbaikan, dan hanya 7,15% yang menjawab ada perbaikan Kata Kunci: AIR HUJAN FEROSEMEN

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:11436
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:25 May 2010 10:44
Last Modified:25 May 2010 10:44

Repository Staff Only: item control page