PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DAN ASPAL EMULSI TERHADAP KEMBANG-SUSUT DAN DAYA DUKUNG TANAH EKSPANSIF SEBAGAI SUBGRADE JALAN

Abstract

This study was carried out in order to analyse and to investigate the expansive soil problem on the subgrade road. Road construction where used expansif sod for sub grade usualy have a problem. It was suspected that low bearing capacity as well as swelling and shrinkage of soil forming the highway subgrade mainly caused such problem. In this study lime and asphalt emultion were used as the stabilization agents. The sample of the disturbed soil was taken from Semarang to Purwodadi at km 56. The soil physical properties were investigated together with some laboratory tests such as : California Bearing Ratio test and swelling potential test. The chemical and mineral properties of the sample were investigated as well. From the result indicated that the soil was niontmorillonile, which is sensitive to swell and shrinkage, that caused by the changed of water content. In addition, the CBI? was 2,745% and swelling potential was 4,86%. By the addition of 8% asphalt emultion the CBI? increased to 8,07% after 7 days curing time. The CBI? increased to 31,74% by the addition of 8% lime after curing for 7 dap. For combination between lime and asphalt ennthion, the CBI? increased to 20,015% by the addition of 8% lime and 4% asphalt emultion after 7 clays curing time. The swelling potential value decreased 1,335% by the addition of 8% asphalt emultion after 7 days curing time. The swelling potential decreased to 0% by the addition of 8% lime after 7 days curing time. I•br combination between lime and asphalt emultUm, the swelling potential decreased to 0,003% by the addition of 8% lime and 4% asphalt mullion after curing for 7 days. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisis dan pemeriksaan masalah tanah ekspansif yang digunakan sebagai tanah dasar ( sub grade ). Konstruksi jalan yang memakai tanah ekspansif sebagai tanah dasar ( sub grade ) temyata mengalami banyak kerusakan. Dari basil penelitian dapat diperkirakan bahwa kerusakan tersebut terjadi disebabkan oleh daya dukung yang rendah, juga oleh tingginya angka pengembangan dan penyusutan lapisan tanah dasar. Dalam penelitian ini dilakukan usaha stabilisasi tanah ekspansif sebagai tanah dasar ( sub grade) dengan memakai kapur dan aspal emulsi. Contoh tanah terganggu diambil pada km 56 dari Semarang menuju Purwodadi. Sifat-sifat fisik tanah diuji bersama dengan beberapa pengujian laboratorium seperti : pengujian CBR dan volume pengembangan. Sifat-sifat kimiawi dan mineral tanah juga diuji. Dalam pengujian tersebut ditemukan jenis tanah ekspansif yang mengandung montmorillonile, yang peka terhadap pengembangan dan penyusutan akibat berubahnya kadar air dalam tanah. Dari basil penelitian diketahui nilai CBR tanah asli sebesar 2,745% dan nilai volume pengembangan sebesar 4,86%. Hasil pengujian setelah ditambah bahan stabilisasi, nilai CBR mengalami kenaikan menjadi 8,07% setelah penambahan 8% aspal emulsi dan mengalami masa pemeraman selama 7 hari. Nilai CBR juga mengalami kenaikan menjadi 31,74% setelah ditambah 8% kapur dan mengalami masa pemeraman 7 hari. Pada capuran kombinasi kedua bahan stabilisasi nilai CBR mengalami kenaikan menjadi 20,015% setelah ditambah 8% kapur dan 4% aspal emulsi serta mengalami masa pemeraman 7 hari. Hasil pengujian setelah ditambah bahan stabilisasi, nilai volume pengembangan mengalami penurunan menjadi 1,335% setelah penambahan 8% aspal emulsi dan mengalami masa pemeraman selama 7 hari. Nilai volume pengembangan juga mengalami penurunan menjadi 0% setelah ditambah 8% kapur dan mengalami masa pemeraman 7 hari. Pada capuran kombinasi kedua bahan stabilisasi nilai volume pengembangan mengalami penurunan menjadi 0,003% setelah ditambah 8% kapur dan 4% aspal emulsi serta mengalami masa pemeraman 7 hari.