PENGARUH UMUR KENDARAAN TERHADAP KELAYAKAN PENGOPERASIAN KENDARAAN ANGKUTAN UMUM BIS KOTA DI KOTA SURAKARTA (THE EFFECTS OF VEHICLE AGE TO OPERATIONAL FEASIBILITY OF PUBLIC TRANSPORTATION OF CITY BUS IN SURAKARTA)

Abstract

When the economic situation is not condusif, as indicated by inflation on highly interest rate of bank, will cause the vehicle operating cost increase more quickly than the profitability of the vehicle that is relatively constant. It also change the degree of public transportation operational feasibility. Based on the problem above, this research is aimed to know how old are the public transportation, especially city buses in Surakarta still feasible to operate regarding to the vehicle operating cost. In this research, field observation and correlation method is used with the population comes all route public transportation in Surakarta and Kartasura-Palur route for mini buses of 24 seats with middle distance (about 20 Kin) and the bus brand us Mitsubishi as a sample. Sampling technique used is purposive sampling. The age of vehicle is taken as the dependent variable, while the independent variable are: fuel, lubricant, tire, retribution, license, spare parts/maintenance, wages, depreciation and overhead. The vehicle operating cost is the total of all these components. The correlation between the age of vehicle and the operational feasibility of city bus is obtained by using regression analysis. The operational feasibility of city bus is on point crossing regression (Benefit per Cost Ratio) and the line of (B/C =1). From result analysis data, found that the profitability of vehicle decreasing with the increasing of vehicle age due to the decreasing operating days. On the correlation between vehicle age and the component operational cost shows that the decreasing cost with increasing vehicle age except in tire, wage and depreciation. The decreasing on of tire cost and wage is caused by the decreasing of operational frequency. From this research, it can be concluded that the correlation of vehicle age (X) with (B/C) curve can be represented as: Y(B/C) = -0.0418 Ln (X) + 1.0795, with B (Benefit) is the profitability of vehicle and C (Cost) is total vehicle operating cost. The condition of public transportation operational feasibility of mini bus or in case (B/C 1,0) is 6,7 years old. The suggestion in this research, that the public transportation operational feasibility of city bus can reach 6,7 years old with the good supply transport operational facilities. Saat kondisi perekonomian tidak berjalan dengan baik seperti terjadinya inflasi dan tingginya suku bunga pinjaman bank maka akan mengakibatkan biaya operasional kendaraan angkutan umum penumpang naik lebih cepat daripada tingkat pendapatan kendaraan yang relatif tetap. Hal ini mengakibatkan pula perubahan di tingkat kelayakan pengoperasian kendaraan angkutan umum penumpang tersebut ditinjau dari umur dan biaya operasional kendaraan . Berdasar pokok permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai pada umur berapa suatu kendaraan umum penumpang khususnya bis kota di Kota Surakarta masih layak beroperasi ditinjau dari sisi biaya operasional kendaraan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian lapangan yang bersifat penelitian korelasional dengan populasi semua trayek kendaraan angkutan umum perkotaan di wilayah Kota Surakarta, dan sampel jalur trayek Kartasura-Palur untuk jenis mini bis kapasitas 24 tempat duduk dengan jarak tempuh menengah (sekitar 20 km) tiap perjalanan, serta merk bis adalah Mitsubishi. Teknik sampling yang digunakan adalah Purpossive Sampling. Variabel umur kendaraan diambil sebagai variabel utama dan sebagai variabel bebas adalah bahan bakar minyak, pelumas, ban, perijinan, retribusi, suku cadang/perawatan, upah, biaya overhead dan depresiasi. Besar biaya operasional kendaraan adalah jumlah dari semua komponen biaya yang telah disebutkan di atas sebagai variable bebas. Untuk mencari hubungan antar umur kendaraan dan kelayakan pengoperasian angkutan umum bis kota tersebut dilakukan pendekatan statistik dengan menggunakan analisis regresi. Kelayakan pengoperasian angkutan umum adalah pada titik temu persamaan regresi (B/C) dengan garis B/C= 1,0. Dari basil analisis data didapatkan bahwa total produksi kendaraan semakin menurun dengan bertambahnya umur kendaraan dikarenakan berkurangnya frekuensi hari operasional tiap bulannya. Sedangkan hubungan umur kendaraan dengan komponen biaya operasional kendaraan terlihat biaya semakin meningkat dengan bertambahnya umur kendaraan kecuali pada biaya ban, upah dan depresiasi. Penurunan pada biaya pemakaian ban dan upah operator juga dikarenakan berkurangnya frekuensi hari operasional tiap bulannya. Dari basil penelitian dapat disimpulkan hubungan umur kendaraan (x) dengan (B/C) kurva dapat diwakili persamaan regresi: Y (B/C) = -0.0418 Ln (x)+1.0795, dengan B (Benefit) adalah besarnya pendapatan kendaraan dan C (Cost) adalah besar total biaya operasional kendaraan. Kondisi kelayakan pengoperasian kendaraan angkutan umum berakhir atau (B/C 1,0) adalah pada umur kendaraan 6,7 tahun. Sebagai saran dari penelitian ini adalah dengan pencapaian kelayakan pengoperasian kendaraan yang dapat mencapai 6,7 tahun maka diperlukan kondisi sarana dan prasarana lalu lintas juga harus pada kondisi yang baik sedangkan untuk penelitian lebih lanjut disarankan untuk lebih detail dalam meneliti factor pengisian kendaraan baik dalam jumlah hari maupun tinjauan untuk tiap segmen jarak.