-
   
  Nomor 3  
Juli - Desember 2006
 
 
 
ARTIKEL TERKINI
 
Home
Latar Belakang
Redaksi
Pedoman Penulisan
 
PAST ISSUE

M3 Nomor 2

   
  KANKER PAYUDARA WANITA: EKSPRESI RESEPTOR ESTROGEN, RESEPTOR PROGESTERON DAN HER-2
-

 

ANATOMI DAN HISTOLOGI KELENJAR PAYUDARA

Pada wanita, letak normal payudara bagian atas dari iga kedua atau ketiga sampai bagian bawah di iga keenam atau ketujuh. Payudara bagian tengah dibatasi sternum dan di lateral dibatasi linea aksilaris anterior, sampai bisa sejauh batas anterior muskulus latisimus dorsi. Sebagian besar jaringan kelenjar payudara berada pada daerah kuadran lateral atas. Biasanya, sering dijumpai perbedaan besar ukuran payudara, namun secara klinik tidak bermakna. Faktor terpenting yang mengatur variasi dalam; besar, bentuk dan kepadatan payudara adalah kegemukan. Payudara yang mempunyai kepadatan besar sangat sulit untuk pemeriksaan klinik.1
Payudara tersusun atas sejumlah lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Kelenjar payudara berada di antara lapisan superfisial dan profundal dari fascia superfisialis, serta ditutupi oleh lapisan dalam fascia superfialis, dimana dari lapisan superfisial fascia superfisialis, terdapat ligamen cooper yang turun ke jaringan kelenjar payudara. Pada kasus kanker, adanya ligamen ini memberikan tanda fisik berupa kulit yang mengkerut.1
Pendarahan payudara berasal dari percabangan arteri mammaria interna yang menembus sela iga kesatu, kedua, ketiga dan keempat. Selain itu, pendarahan juga berasal dari percabangan arteria aksila, arteria thoraksis superior, percabangan pektoral dari arteria thorakoakromial dan arteria thoraksis lateral. Persarafan berasal dari pleksus servikalis cabang ketiga dan keempat, nervus interkostal thoraksis, dan nervus thoraksis. Sebagian besar aliran limfatik payudara berasal dari pleksus limfatikus sekitar duktus dan lobulus, dan sebagian besar aliran limfe payudara menuju ke aksila.1
Jaringan subkutan puting payudara berisi kumpulan otot polos dengan susunan tidak teratur. Areola dan puting ditutupi oleh kulit berpigmen yang merupakan epitel skuamosa berlapis berkeratin. Kulit berpigmen ini mengandung kelenjar sebaseus. Limabelas sampai duapuluh duktus kolektivus menuju ke kulit puting melewati jalan terpisah. Payudara tersusun atas 15–20 segmen radial mengelilingi puting, setiap segmen dipisah oleh septum jaringan fibrosa dan terdiri dari 10–100 lobulus. Setiap lobulus berisi banyak asinus dan duktus terminal (Gambar 1).1

Gambar 1. Gambaran skematik payudara wanita menunjukkan kelenjar mamma dengan muara dalam puting susu.

PERKEMBANGAN DAN FISIOLOGI PAYUDARA2

Payudara merupakan organ yang unik karena tidak sepenuhnya terbentuk saat lahir, dipengaruhi perubahan siklus selama masa reproduksi dan mulai tumbuh lama sebelum menopause. Payudara di masa prepubertas pada laki-laki dan wanita terdiri dari sistem duktus besar yang berakhir dalam duktus terminal dengan pembentukan lobulus yang minimal. Pada wanita saat mulai menarche, duktus terminal mengalami penambahan jumlah lobulus dan volume stroma interlobuler. Oleh karena sedikitnya jaringan lemak maka payudara tampak radiodens. Seperti endometrium yang tumbuh dan regresi di setiap siklus menstruasi, maka payudara juga mengalami hal serupa. Pada pertengahan siklus menstruasi atau fase folikuler, lobulus relatif tidak berkembang. Sesudah ovulasi, di bawah pengaruh hormon estrogen dan peningkatan kadar progesteron, terjadi peningkatan proliferasi sel pada jumlah asinus per lobulus dan tampak vakuolisasi pada sel epitel. Stroma interlobuler menjadi edematus yang amat nyata. Efek rangsangan hormon estrogen dan progesteron pada payudara sering menimbulkan sensasi penuh selama fase siklus premenstrual. Bilamana terjadi menstruasi, maka kadar estrogen dan progesteron menurun diikuti apoptosis sel epitel, menghilangnya edema stroma dan secara keseluruhan ukuran dan lobulus mengalami regresi.
Payudara mengalami maturasi morfologik dan aktivitas fungsional lengkap hanya pada saat kehamilan. Lobulus meningkat dalam jumlah dan ukurannya dan dipisahkan oleh sedikit stroma. Sejumlah kelenjar kulit di areola (tuberkel Montgomery) menjadi prominen dan berfungsi sebagai lubrikasi puting. Pada kehamilan trimester ketiga, vakuol sekresi dari material lipid ditemukan dalam sel epitel unit lobular duktus terminal, tetapi produksi air susu dihambat oleh tingginya kadar progesteron. Segera setelah lahir, payudara memproduksi kolustrum mengganti air susu dalam waktu 10 hari pertama sewaktu progesteron turun. Sesudah penghentian menyusui, lobulus akan regresi dan atrofi, serta total ukuran payudara berkurang dengan nyata.

Next Page >>

<<Previous Page

 

 
     
www.m3undip.org
 

Berdiri tahun 2005, dipulikasi oleh: Tim Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang