Marwoto, Marwoto (2002) ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOL KRAPYAK - SRONDOL, SEMARANG. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2164Kb |
Abstract
Tollway of Semarang is a part of public road network that is built with the aim of reducing traffic congestion within the city, operational cost efficiency, time 'taken, and as an alternative road. However, the event of accident in the tollway shows a quite high number so it is indicated that traffic accident is an important thing to be analysed in order to determine the appropriate improvement to be able to reduce the number and fatality level of accident. To meet the above expectation, it is done a research with objectives as follows: 1. Analysing traffic accident occurred in tollway of Semarang that has experience and operational time more than 5 years. 2. Evaluating and determining "black spot" which is related with geometriccondition as well as traffic condition. 3. Deciding the safety enhancement strategy of tollway traffic. The research is done in tollway of Semarang Section A (Road section Krapyak - Jatingaleh) and Section B (Road section Jatingaleh - Srondol). It is done through the collection of Time Series data for the last seven years (1994-2000) obtained from PT. Jasa Marga Semarang and observation in the field in order to get the present description of general situation of tollway situation. The methods used in analysis of accident are monocausal and multicausal approach methods. Monocausal approach is based on the assumption that every accident is unique, it is different from one to another, and the presence of Accident Prone Driver (the occurrence of monocausal caused by the behaviour of the driver). While the multicausal approach reveals the interaction of several factors which cause the accident. The result of the analysis are : • 1. The number of lane does not have an effect on the number of accident. 2. The variables of accident which are not have a significant cotirelation with STA (the location of the event) are the vehicle type involved in the event, the location of the lane, and the year of the event 3. The collision type has a significant correlation with STA; it shows that there are significant differences between STAs by the collision type. 4. Black spot on the tollway Section A on STA 5+000 — 6+000 with 32 events, while Section B on STA 9+000 — 10+000 with 51 events, and on STA 10+000 — 11+000Iwith 37 events. 5. On Section A, STA 5+000 — 6+000, it is found that the condition of 'road surface are damage/it cracked, waved, and sloped above 5%. On Section B, STA 9+000 — 10+000, it is found that the condition of road surface is good, but the geometric condition is very dangerous, namely, there are sharp curve, descent, and slope. In order to reduce the level of the event of accident, it is needed long term and short term treatment efforts as follows: 1. Additional of traffic facilities (Delinator, Direction Post, Warning Board)lin the black spot. 2. Fixing the condition of road coating on the damage STA. 3. Changing the geometric design of the road with slope of < 5% on STA 5+000 — 6+000 and STA 9+000 — 11+000. Jalan tol Semarang merupakan bagian dari jaringan jalan umum yang dibuat dengan maksud untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dalam kota, efisiensi biaya operasional, waktu tempuh dan sebagai jalan altematif Namun kejadian kecelakaan pada jalan tol menunjukkan jurnlah yang cukup tinggi, sehingga memberikan indikasi bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan hal yang penting untuk dianalisis guna menentukan perbaikan yang tepat agar dapat mengurangi jumlah dan tingkat kefatalan kecelakaan. Untuk memenuhi harapan tersebut diatas, maka dilakukan penelitian dengan tujuan sebagai berikut : 1. Menganalisis kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan tol Semarang dengan pengalaman dan waktu operasional lebih dari 5 tahun. 2. Mengevaluasi dan menentukan "black spot" yang dikaitkan dengan kondisi geometrik maupun kondisi lalu lintas jalan 3. Menetapkan strategi peningkatan keselamatan lalu lintas jalan tol. Penelitian dilakukan pada jalan tol Semarang Seksi A (Ruas jalan Krapyak - Jatingaleh) dan Seksi B (Ruas jalan Jatingaleh - Srondol) yaitu dengan pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari PT. Jasa Marga Semarang dan merupakan data Time Series selama tujuh tahun terakhir (1994 - 2000) serta pengamatan di lapangan guna mendapatkan gambaran situasi umum mengenai keadaan jalan pada saat sekarang. Metode yang digunakan dalam analisis kecelakaan adalah metode pendekatan monokausal dan multikausal. Pendekatan monokausal mendasarkan pada anggapan bahwa setiap kecelakaan adalah unik, berbeda antara satu .dengan yang lainnya dan adanya Accident Prone Driver (monokausal terjadi karena perilalcu pengemudi). Sedangkan pendekatan multikausal adalah mengungkap sebab terjadinya kecelakaan dari beberapa faktor yang saling berinteraksi. Dan hasil analisis data ditemukan : 1. Banyaknya lajur tidak mempunyai pengaruh terhadap angka kecelakaan. 2. Variabel kecelakaan yang tidak mempunyai hubungan signifikan dengan STA (lokasi kejadian) yaitu jenis kendaraan yang terlibat waktu kejadian, letak jalur dan tahun kejadian. 3. Jenis tabrakan memiliki hubungan yang signifikan dengan STA, hal ini menunjukkan bahwa di setiap STA terdapat perbedaan yang signifikan menurut jenis tabrakan. 4. Black spot di tol Seksi A pada STA 5+000 - 6+000 dengan 32 kejadian, sedangkan Seksi B pada STA 9+000 - 10+000 dengan 51 kejadian dan STA 10+000 - 11+000 dengan 37 kejadian. 5 Pada Seksi A, STA 5+000 - 6+000 kondisi permukaan jalan rusak/retak, bergelombang dan tanjakan dengan kelandaian diatas 5 %. Pada Seksi B, STA 9+000 — 10+000 kondisi jalan balk tetapi kondisi geometrik sangat berbahaya yaitu tikungan tajam serta adanya turunan dan tanjakan. Agar tingkat kejadian kecelakaan dapat dikurangi, maka perlu dilakukan upaya penanganan jangka pendek dan jangka panjang, antara lain : 1. Penambahan fasilitas lalu lintas (Delinator, Rambu Pendahulu Penunjuk Jurusan, Rambu Peringatan) pada black spot. 2. Melakukan perbaikan kondisi perkerasan jalan pada STA yang sudah rusak. 3. Mengubah desain geometrik jalan dengan kelandaian 5 5 % pada STA 5+000 — 6+000 dan STA 9+000 — 11+000.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Civil Engineering |
ID Code: | 11311 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 24 May 2010 14:52 |
Last Modified: | 24 May 2010 14:52 |
Repository Staff Only: item control page