Saputro , Bambang Eko (2004) KAJIAN SEDIMENTASI DI SUNGAI AIR BENGKULU DALAM UPAYA PENGELOLAAN DAERAH PENGALIRAN SUNGAI BENGKULU. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3311Kb |
Abstract
Air Bengkulu River found on Bengkulu Watershed Area have experienced of change of good environment in the form of degradation of face irrigate surface and the happening of superficiality ( sedimentation) in its downstream area able to affect at decreasing it ability of Air Bengkulu River in is ready of standard water, water for the irrigation of, fishery and agriculture to urban community of Bengkulu. Hence step which need to be done is by doing management to Bengkulu Watershed Area. Is therefore done by study to: " Sedimentation in Air Bengkulu River in the effort management of Bengkulu Watershed Area" optimal as a mean to effort management of Bengkulu Watershed Area seen the condition of environment that is the happening of sedimentation and erosion and also evaluate to policy which have been done. Approach of research the used is approach of survai that is by collecting wide of data and many. Quantitative datas the collected to be to be processed with statistical formulas which have been provided. Evaluation policy of management of Watershed Area done by using Analysis of SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity And Threat). Result of Analysis known by the level of erosion that happened in Watershed Area Bengkulu equal to 4.433.126,10 ton / year so that sedimentation that happened in Air Bengkulu River 421.146,90 ton / year exceed sediment tolerance value that is equal to 54.844,00 ton / year. Pursuant to policy evaluation hence there are some weakness that is 1) lack of socialization to each every existing policy 2) lack of coordination between Effort institution 3) lack of observation and straightening of law expressly and is transparent 4) lack of society participation in Watershed Area Bengkulu. Research recommendation at local government that is each ; every policy to be released have to be socialized to all side that is society, other institution and also stakeholder and its execution have to with society control and government collectively with applying and is dubious of coherent law for every collision of policy and also by co¬ordinate between institution. To depress fastly of high sedimentation and erosion, area better be critical limited with zona of proteksi and do cultivation return. For the farm of plantation recommended to plant crop having the character of continuously with closeness which high enough and at high erosion areal to strive farm conservation with making of or terrace ; core of border and also areal with high sedimentation better provide with building arrester of sediment ( structure sediment). Sungai Air Bengkulu yang terdapat pada Daerah Pengaliran Sungai Bengkulu telah mengalami perubahan lingkungan baik berupa penurunan muka air permukaan dan terjadinya pendangkalan (sedimentasi) di daerah hilirnya yang dapat berdampak pada berkurangnya kemampuan Sungai Air Bengkulu dalam penyediaan air baku, air untuk irigasi, pertanian dan perikanan bagi masyarakat Kota Bengkulu. Maka langkah yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pengelolaan terhadap Daerah Pengaliran Sungai Bengkulu tersebut. Oleh karena itu dilakukan kajian terhadap: "Sedimentasi di Sungai Air Bengkulu dalam upaya pengelolaan Daerah Pengaliran Sungai Bengkulu" dengan tujuan untuk mengoptimalkan upaya pengelolaan Daerah Pengaliran Sungai Bengkulu dengan melihat kondisi lingkungan yaitu terjadinya erosi dan sedimentasi serta melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang telah dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan survai yaitu dengan mengumpulkan data yang luas dan banyak. Data-data kuantitatif yang dikumpulkan diolah dengan rumus-rumus statistik yang sudah disediakan. Evaluasi kebijakan pengelolaan Daerah Pengaliran Sungai dilakukan dengan menggunakan Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat). Hasil Analisis diketahui besarnya erosi yang terjadi di Daerah Pengaliran Sungai Bengkulu sebesar 4.433.126,10 ton/tahun sehingga sedimentasi yang terjadi di Sungai Air Bengkulu mencapai 421.146,90 ton/tahun melebihi nilai toleransi sedimen yaitu sebesar 54.844,00 ton/tahun. Berdasarkan evaluasi kebijakan maka terdapat beberapa kelemahan yaitu 1) kurangnya sosialisasi terhadap setiap kebijakan yang ada, 2) kurangnya koordinasi antar instansi Upaya 3) kurangnya pengawasan dan penegakan hukum secara tegas dan transparan. 4) kurangnya partisipasi masyarakat di DPS Bengkulu. Rekomendasi penelitian pada pemerintah daerah yaitu setiap kebijakan yang akan dikeluarkan hams disosialisasikan kepada semua pihak yaitu masyarakat, stakeholder maupun instansi lain dan pelaksanaannya hams dengan kontrol masyarakat dan pemerintah secara bersama dengan penerapan dan sangsi hukum yang tegas bagi setiap pelanggaran kebijakan serta dengan melakukan koordinasi antar instansi. Untuk menekan laju erosi dan sedimentasi yang tinggi, sebaiknya daerah kritis dibatasi dengan zona proteksi dan melakukan penanaman kembali. Untuk lahan perkebunan direkomendasikan untuk menanam tanaman yang bersifat term menerus dengan kerapatan yang cukup tinggi dan pada areal erosi tinggi dilakukan upaya konservasi lahan dengan pembuatan teras atau border serta areal dengan sedimentasi tinggi sebaiknya dilengkapi dengan bangunan penangkap sedimen (sediment structure).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science |
ID Code: | 11304 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 24 May 2010 14:34 |
Last Modified: | 16 Jul 2010 09:25 |
Repository Staff Only: item control page