TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN SEWA MENYEWA SAVE DEPOSIT BOX (SDB) (Suatu Studi di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Semarang)

Abstract

Save Deposit Box (SDB) as one of the form service activities of banking in depositing which is expressed in section 1 number 14 UU No. 10 year 1998 Change of UU. 7 Year 1992 About Banking, that such with contract or depositing between Public Bank and of depositor with rule of pertinent Public Bank have no right the ownership of of estae. Usage of Save Deposit in this time start to be utilized by society, because society require the existence of protection of safety of valuable goods which owned it. But in reality usage of service of this Save Deposit Box sometimes still experiencing of many constraint and difficulties, for example many civil society which still indecisive and not yet trusted of usage of service of Save Deposit Box which in offering by Bank. To know and study more circumstantial about agreement of tenancy of Save this Deposit Box, is used approach by Yuridis supported Empiric with data which qualitative, then agreement of tenancy of Save Deposit Box will in analysis descriptively analytical is so that obtained by constructive pictures accurate problems. From research which have been done, to be obtained by result of conclusion and research that : 1. Agreement usage of done Save Deposit Box between bank with client represent agreement of tenancy is not depositing and in PT. BNI Tbk. Branch Semarang, usage of this Save Deposit Box still not yet so seethed with excitement because of various constraint in practice, for example there is still some of society assume Save Deposit Box not yet important so, still its minim of knowledge of society about Save Deposit Box and also its it still at middle society level of upper ; 2. In execution of agreement of the tenancy bear responsibility between the parties, namely bank side and client which is decanted in put in black and white agreement clauses. Save Deposit Box (SDB) sebagai salah satu bentuk pelayanan jasa perbankan dalam penitipan yang telah diatur dalam undang-undang, sebagaimana yang telah dinyatakan dalam Pasal 1 angka 14 UU No. 10 Tahun 1998 Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, bahwa yang dimaksud dengan penitipan adalah penyimpanan harta berdasarkan perjanjian atau kontrak antara Bank Umum dan penitip dengan ketentuan Bank Umum yang bersangkutan tidak mempunyai hak kepemilikan atas harta tersebut. Penggunaan Save Deposit Box saat ini mulai dipergunakan oleh masyarakat, karena masyarakat membutuhkan adanya perlindungan atas keselamatan dari barang-barang berharga yang dimilikinya. Namun dalam kenyataannya penggunaan akan jasa pelayanan Save Deposit Box ini terkadang masih banyak mengalami berbagai kesulitan dan kendala, misalnya banyak masyarakat awam yang masih ragu dan belum percaya atas penggunaan jasa pelayanan Save Deposit Box yang ditawarkan oleh Bank. Untuk mengetahui dan mengkaji lebih mendalam tentang perjanjian sewa menyewa Save Deposit Box ini, digunakan pendekatan secara empiris yang didukung dengan data yang kualitatif, kemudian perjanjian sewa menyewa Save Deposit Box akan di analisa secara deskriptif analitis sehingga diperoleh gambaran-gambaran konstruktif mengenai permasalahan yang diteliti. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan kesimpulan bahwa : 1. Perjanjian penggunaan Save Deposit Box yang dilakukan antara bank dengan nasabah merupakan perjanjian sewa menyewa bukan penitipan dan di PT. BNI (Persero) Tbk. Cabang Semarang, penggunaan Save Deposit Box ini masih belum begitu menggembirakan dikarenakan berbagai kendala dalam prakteknya, misalnya masih ada sebagian masyarakat menganggap Save Deposit Box belum begitu penting, masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang Save Deposit Box serta penggunaannya masih pada tingkat masyarakat menengah keatas ; 2. Dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa tersebut melahirkan tanggung jawab antara para pihak, yakni pihak bank dan nasabah yang tertuang dalam klausul-klausul perjanjian yang dibuat secara tertulis