ZULAICHA, ZULAICHA (2003) KONTRAK LISENSI PATEN KAITANNYA DENGAN PERTUMBUHAN INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA (SUATU STUDI DI PT. PHAPROS Tbk. SEMARANG). Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3453Kb |
Abstract
On the uruguay round conference, there is agenda about right of intellectual's property that has been poured to the TRIPs. To realize the stipulation on those TRIPs, Undang-Undang No. 6 Tahun 1989 connected with Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 about patent has been legislated. Patent means the extension of monopoly by Government to the inventor or paten houlders, with the exclusive right to relize their patent, and prohibit others people to use, to require, to sell, to import, to rent or to store the paten's products without there permit. Another way, which is used by other pharmacy industries to apply medicines technology, is the using of patent license contract. In license contract, patent has become the right of patent holder. If other parties want to use the patent, they can use patent contract. The patent license contract can motivate and increase the development of the change of technology by research & development (P&D) from the patent inventions. From the social or human aspect, pharmacy patent license will be motivated the growth of the new medicine products. Thus, the problems of patent and license patent bicome serious topic of discussion between the pharmacy industrialists, according to the possibility of legalization apearing, if companies produce drugs, which have been of patent. To know further about those patent license contract in connected to the improvement of pharmacy industries development in Indonesia, this reserch will use a yuriclis enipirics as an approach method that has been supported by descriptive analysis supported by primary and secondary data. Then, the patent license contract will be analyzed by qualitative methode so that the constructive description will be got. Based on the research that has been done, it is clear that patent license contract has motivated the growth of pharmacy industries in Indonesia by the implementation of the earliest medicine technology using by pharmacy industries in Indonesia. Dalam perundingan GATT Uruguay Round dimasukkan agenda tentang Hak atas Kekayaan Intelektual yang dituangkan dalam TRIPs, untuk melaksanakan ketentuan dalam TRIPs disahkanlah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1997 Tentang Paten yang terakhir disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001 Tentang Paten. Paten pada hakekatnya adalah pemberian monopoli yang diberikan negara kepada inventor atau pemegang paten dengan memberikan suatu hak eksklusif untuk melaksanakan paten yang dimilikinya dan melarang orang lain yang tanpa persetujuannya untuk memakai, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, menyediakan untuk dijual atau disewakan produk yang diberi paten. Cara lain yang dapat digunakan untuk memakai teknologi obat-obtan oleh industri farmasi lain adalah dengan kontrak lisensi paten, dalam kontrak lisensi, paten tetap menjadi hak pemilik paten, bila pihak lain ingin turut menggunakannya maka dapat dengan kontrak paten. Kontrak lisensi paten dapat mendorong dan meningkatkan pengembangan alih teknologi melalui Research & Development (R&D) dari invensi-invensi yang dipatenkan. Dari segi aspek sosial atau kemanusiaan yaitu dengan adanya lisensi paten farmasi akan mendorong pengembangan produk obat-obat barn. Oleh karena itu masalah paten dan lisensi paten menjadi pembicaraan serius dikalangan pengusaha farmasi, mengingat kemungkinan timbulnya litigate jika suatu perusahaan memproduksi obat, di mana obat tersebut ternyata masih on patent. Untuk mengetahui lebih jauh tentang kontrak lisensi paten dalam kaitannya dengan peningkatan pertumbuhan industri farmasi di Indonesia, maka dalam penelitian ini digunakan metode pendekatan secara yuridis empiris yang didukung dengan spesifikasi penelitian deskritif analitis yang menggunakan data primer dan sekunder, kemudian kontrak lisensi paten ini akan di analisa secara kualitatif sehingga akan diperoleh gambaran-gambaran konstruktif mengenai permasalahan yang diteliti. Dan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan, bahwa kontrak lisensi paten secara tidak langsung telah turut membantu pertumbuhan industri farmasi di Indonesia, melalui penerapan teknologi obat-obatan yang lebih maju, melalui industri farmasi di Indonesia khususnya Phapros.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary |
ID Code: | 11269 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 24 May 2010 12:43 |
Last Modified: | 24 May 2010 12:43 |
Repository Staff Only: item control page