NASDION, NASDION (2003) PELAKSANAAN HAK ULAYAT ATAS TANAH DI MINANGKABAU DEWASA INI (Kajian Nagari Padang Gantiang Dan Nagari Tanjuang Sungayang di Kabupaten Tanah Datar, Propiusi Sumatera Barat). Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 3176Kb |
Abstract
In State Republic of Indonesia, which is formation of society life an agrarian pattern, problem of land represent human life aspect. The balances between need of land for the sake of individualness and importance of society require to be laboured in order to realizing prosperous and fair society. If we are speaking about land of Minangkabau, we must connect it with rule of customary law of Minangkabau. This problem because land represents part of inseparable of customary law of Minangkabau, because land represents one of factor that is make unity of Minangkabau people. In everywhere Minangkabau people reside in, they bound by one factor unity of land law. According to custom of Minangkabau, its owner structure is arranged separately. Its owner is by all clan member, tribe, and Nagari by together and that land is divided as clan customary right for land, tribe customary land right and customary land right of Nagari. Individual rights which had of land limited by society rights. It is can be seen here that function of customary land right to society of Minangkabau is to pertinent customary law society member common interest. However it isn't this problem will become complicated i I it is needed of land to importance of development because ownership of collectively. Rule of custom of Minangkabau do not hinder development in West Sumatra region. The important thing, which must be paid attention, is approach with landowner of customary land right. If there is agreement, hence society will give the land, which needed to utilize importance of development. Dalam Negara Republik Indonesia yang susunan kehidupan masyarakatrom bercorak agrads, masalah pertanahan merupakan aspek kehidupan manusia. Keseimbangan antara keperluan tanah untuk kepentingan perorangan dan kepentingan masyarakat pain diusahakan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Jan kita membicarakan masalah tanah Minangkabau, maka kita juga hams menghubungkannya aengan ketentuan hukum Adat Minangkabau. Hal ini karena tanah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dad hukum Mat Minangkabau, sebab tanah merupakan salah satu faktor yang mempersatukan orang Minangkabau. Dimanaptin orang Minangkabau berada, mereka diikat oleh satu kesatuan hukum tanah. Menumt Adat Minangkabau, struktur pemiliknya diatur secara tersendiri, pemiliknya adalah para anggota kaum itu sendiri, suku, dan Nagari secara bersama-sama yang berasal dari tanah hak ulayat. Jadi dapat dilihatdisini bahwa fungsi tanah bag masyarakat .Minangkabau adalah untuk kepentingan amber ekonomi yang digunakan secara bersama-sama. pada saat sekarang ini fungsi tanah tersebut telah mulai berkurang seiring dengan bergesernya nilai tatanan masyarakat , somber ekonomi masyarakat Minangkabau itu sendiri. Sejauh manakah pengaruh dari pergeseran nilai tersebut terhadap pelaksanaan hak ulayat di Minangkabau dan apakah terjadi pertentangan antara pelaksanaan hak ulayat dengan ketentuan hukum tanah nasional, untuk itu pcnulis mengadakan penelitian dengan memakai metode penelitian yuridis cmpiris untuk mengetahui keadaan dan fakta yang terjadi di masyarakat Minangkabau dewasa ini dalam pelaksanaan hak ulayat atas tanah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary |
ID Code: | 11266 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 24 May 2010 12:24 |
Last Modified: | 24 May 2010 12:24 |
Repository Staff Only: item control page