PERJANJIAN SEWA MENYEWA BUS WISATA PADA PERUSAHAAN OTO BUS DI PURWOKERTO

Utomo, Ronie Budiyanto (2003) PERJANJIAN SEWA MENYEWA BUS WISATA PADA PERUSAHAAN OTO BUS DI PURWOKERTO. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
1984Kb

Abstract

Mainland of transport ceiling beam important in activity of human Facility mainland of transport many various, starting facility transport the train until at general motor who can shape of little car as transport in city even shape of the bus. Operational from the Bus as transport the people also many kind, there were only the aim as facility transportation escort area there's also who tour service field. As facility tour transportation, tour bus to be regular based on institution number 9, 1990th about tourism all at once also obey at the rule as an activity of the effort (shape of limited Company Institution Number I, 1995th) as an activity of the effort who oriented at service also connected with decision institution number 8, 1999th about protecting of consumer operational tour bus in a connecting agreement rental tour bus leaving many problem, around the bottom and consequence of law from agreement rental mentioned, especially connected responsible all side face of done wan achievement who was done, with problem the risk of responsibility in condition of wan achievement The research of method who uses pass approach of juridical empiric by • collected primary of data and secondary of data. The result of research that oto bus company in agreement rental tour bus io responsibility full way face of tour bus condition who will be operated goisi of physic condition more machine condition by guarantee can be uses for far travelling, businessman tour bus also guarantee save from passenger and fit drive of driver. In condition happen thing overmuch! , so contain from agreement that moment not to bind for all side to execution, overmuch/ condition to free all side from each responsibility for giving contra achievement because to be judgement overmuch[ as condition who can not be prediction and not wanted by all side to happen. Done wan achievement will consequences damage from one of side wan achievement can canceled from execution of commitment responsible of law from side who consequences wan achievement can shape of substitution of damage, or fining even can also only apologize and can also all of things. Pengangkutan darat berperan penting dalam aktivitas manusia, sarana pengangkutan darat beraneka ragam, mulai sarana transportasi Kereta api sampai pada kendaraan umum yang dapat berbentuk mobil kecil sebagai angkutan dalam kota maupun yang berbentuk Bus. Operasional dari bus sebagai angkutan orang juga bermacam-macam, ada yang hanya bertujuan sebagai sarana transportasi antar wilayah ada juga yang mengkhususkan sebagai kegiatan usaha di bidang pelayanan jasa angkutan parawisata. Sebagai sarana angkutan parawisata, Bus parawisata diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan sekaligus juga tunduk pada aturan sebagai kegiatan usaha (dalam bentuk Perseroan Terbatas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995) sebagai kegiatan usaha yang berorientasi pada jasa juga terkait dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Operasional bus wisata di dalam suatu hubungan perjanjian sewa menyewa bus wisata meninggalkan banyak masalah, seputar penerapan dan akibat hukum dari perjanjian sewa menyewa tersebut, terutama menyangkut tanggungjawab para pihak terhadap tindakan wanprestasi yang dilakukan. Serta problem pertanggungan resiko dalam kondisi wanprestasi . Metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan yuridis empiris, dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian Bahwa perusahaan oto bus dalam perjanjian sewa menyewa bus wisata bertanggungjawab secara penuh terhadap kondisi bus wisata yang akan dioperasikan baik kondisi fisik terlebih kondisi mesin dengan jaminan layak digunakan untuk pedalanan jauh, pengusaha bus wisata juga menjamin keselamatan dari penumpang dan kelayakan supir yang mengemudi. Dalam hal terjadinya kondisi overmacht, maka isi dari perjanjian saat itu juga tidak mengikat bagi para pihak untuk dilaksanakan, keadaan overmacht membebaskan para pihak dari masing-masing tanggungjawab untuk memberikan contraprestasi, karena dianggap overmacht sebagai keadaan yang tidak dapat diprediksikan dan tidak diingini oleh para pihak untuk terjadi. Tindakan wanprestasi akan mengakibatkan kerugian dari salah satu pihak, wanprestasi dapat membatalkan perjanjian, wanpresatsi ringan selama dapat dibuktikan akan mengakibatkan penundaan dari pelaksanaan perjanjian, tanggungjawab hukum dari pihak yang mengakibatkan wanprestasi dapat berupa ganti rugi, atau denda namun dapat juga hanya permintaan maaf dan bisa juga kesemuanya hal tersebut.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:11264
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:24 May 2010 12:14
Last Modified:24 May 2010 12:14

Repository Staff Only: item control page