SARI, ROBITA (2002) STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA TAMBAK DI KABUPATEN TEGAL. Masters thesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2905Kb |
Abstract
Increasing of pond culture development in Tegal regency has been done, it was because the production of catch-fisheries going down until 1.89%; now the right issue of increasing of development of pond culture that they were done, it is not base on of local potention; and it is not have been develop well yet. The analysis of increasing of pond culture development in Tegal regency has an aim to study of pond cultur profile and give analysis of the prospect of increasing of pond culture development which is supporting by geographycal condition, production potential dan pond area of giant tiger prawn (Penaeus monodon) and milkfish (Chanos¬chcmos), and some SWOT factors. We use descriptive metodology to analys the increasing of pond culture development in Tegal regency. Descriptive metodology has a goal to make an identification sistematically, accurate and factual. The variabel research are volumë and production of pond culture of giant tiger prawn and milkfish; the pond area of giant tiger prawn and milkfish, and information about the development of pond culture prospect in Tegal regency. Analysis data uses SWOT analysis to decide the development strategy. The research instrument that we use are coresponding and questioner as the objective and representatif data From data the production of giant tiger prawn (1995-2001) in Tegal regency shows that has going down average about 38.78% and production value of giant tiger prawn average about 28.65%. The volume production of milkfish (1995-2001) is consistant with fluctuation about 0,95% and production value of milkfish increases average 22.5%. Decreasing procentation of production volume of giant tiger prawn (1995-2001) about 79.625 kg in Kecamatan Kramat with decreasing 5.69%. While everage decreasing of production value of giant tiger prawn is 12.83%. Everage fluctuation procentage increasing production volume is 2.31% and increasing production value is 23.63%. Pond area of giant tiger prawn and milkfish has going down. Descreasing procentage of pond area of giant tiger prawn in Kecamatan Kramat about 2.12%, while prosentage of pond area of milkfish in Kecamatan Kramat about 0.38%. The water quality still suitable for pond culture. The result of this research with SWOT analysis shows that policy of Tegal regency dan geographycal condition are the important of internal strenght,with score 0.52, while the less of fund is the important of internal weakness, with score 0.11. Total score internal variabel about 2.65% shows that Tegal regency are tenable position in competition and still capable depend on for increasing strategy activity. Increasing of demand for pond culture product for exsport was became the important opportunity with score 0.44, while the pantura pollution and the damage of invironment were became the important threats with score 0.11. Total score of external opportunity is 1.77 and threats is 0.74. That means increasing of pond culture development in Tegal regency was catagoried in mature effort that has lower opportunity and threat. The result of SWOT matric shows that Tegal regency is in invest position. culture development in Tegal regency is in invest position. It means that Tegal regency is in the appropriate development stage, so it is recommend to develop pond culture activity that can be developed in Tegal regency, that is milkfish pond culture. Usaha pengembangan budidaya tambak yang sekarang dilakukan masih perlu penentuan strategi pengembangan budidaya yang sesuai dengan potensi dan kondisi wilayah pengembangan. Pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Tegal diupayakan karena terjadi penurunan volume produksi perikanan tangkap sekitar 1,89%; masalah pengembangan budidaya yang sekarang dilakukan belum berdasarkan potensi lokal dan belum dikembangkan sesuai dengan daya dukung lingkungan. Penentuan strategi pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Tegal bertujuan untuk mengkaji profil budidaya tambak dan menganalisis prospek pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Tegal, serta menentukan strategi pengembangan sesuai kondisi wilayah. Dalam pengembangan budidaya tambak ini didukung oldh potensi kondisi geografis Kabupaten Tegal, potensi produksi dan luas lahan tambak udang windu dan bandeng, serta beberapa elemen SWOT. Metodologi yang digunakan untuk menganalisis pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Tegal adalah metode penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Variabel penelitian yang diamati adalah volume dan nilai produksi tambak udang windu dan bandeng, luas lahan tambak udang windu dan bandeng, serta informasi tentang prospek pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Tegal. Analisis data menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi pengembangan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara dan kuisioner untuk memperoleh data yang objektif dan representatif. Hasil kajian tentang profil budidaya tambak di Kabupaten Tegal menunjukkan bahwa produksi udang windu (1995-2001) di Kabupaten Tegal terjadi penurunan volume produksi rata-rata sebesar 38,78% dan nilai produksi udang windu rata-rata sebesar 28,65%. Sedangkan volume produksi bandeng (1995-2001) cenderung stabil dengan fluktuasi rata-rata 0,95% dan nilai produksi bandeng rata-rata meningkat 22,5%. Penurunan rata-rata volume produksi udang windu (1995-2001) terbesar sebesar 79.625 kg di Kecamatan Kramat dengan prosentase penurunannya 5,69%. Sedangkan penurunan rata-rata nilai produksi udang windu sebesar 12,83%. Prosentase fluktuasi rata-rata kenaikan volume produksi bandeng dan nilai produksi bandeng masing-masing sebesar 2,31% dan 23,63%. Terjadi penurunan luasan lahan tambak udang windu dan bandeng. Prosentase penurunan luasan tambak udang windu di Kecamatan Kramat sebesar 2,12%, sedangkan prosentase penurunan luasan tambak bandeng di Kecamatan Kramat sebesar 0,38%. Kualitas perairan masih layak untuk budidaya. Hasil analisis pengembangan budidaya tambak dengan analisis SWOT menunjukkan bahwa kewenangan, kebijaksanaan dan kondisi geografis Kabupaten Tegal merupakan kekuatan internal terbesar dengan skor 0,52 , sedangkan keterbatasan dana merupakan kelemahan internal terbesar dengan skor 0,11. Total skor variabel internal sebesar 2,65 menunjukkan bahwa Kabupaten Tegal berada dalam posisi bertahan (tenable) dalam persaingan dan masih mampu bertahan untuk melakukan kegiatan strategis pengembangan. Peningkatan permintaan produk budidaya untuk pasar ekspor menjadi peluang terbesar dengan skor 0,44 , sedangkan pencemaran pantura serta perusakan lingkungan menjadi ancaman terbesar dengan skor 0,11. Total skor peluang ekternal sebesar 1,77 dan ancaman sebesar 0,74 , hal ini berarti bahwa usaha pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Tegal dikategorikan sebagai jenis usaha dewasa yang memiliki tingkat peluang dan ancaman yang masih rendah. Hasil analisis matrik SWOT menunjukkan bahwa Kabupaten Tegal berada pada posisi investasi. Kesimpulan dari hasil penentuan strategi pengembangan budidaya tambak, adalah bahwa Kabupaten Tegal berada pada posisi investasi, yang berarti bahwa Kabupaten Tegal berada pada tahap pengembangan yang tepat. Kegiatan budidaya yang masih mungkin dikembangkan di Kabupaten Tegal adalah dengan penentuan strategi pengembangan produk budidaya tambak bandeng.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Coastal Resource Management |
ID Code: | 11255 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 1 |
Deposited On: | 24 May 2010 11:50 |
Last Modified: | 24 May 2010 11:50 |
Repository Staff Only: item control page