NGADIMAN, NGADIMAN (2003) KEDUDUKAN ISTERI KEDUA DALAM HUKUM WARTS ADAT DI PENGADILAN NEGERI SUKOHARJO. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
| PDF - Published Version 2059Kb |
Abstract
This research is aim to find out the position of the second wife in the law of customary heir at the court of first instance Sukoharjo regency. The background of this research is that in Indonesia the law of customary heir is pluralistic based on the ethnic groups. Basically, it is because of the different system of the generation line that becomes a foundation of the ethnic groups' social system. However, the problems are that there are any similarities between the law of customary heir that is professed by the various ethnic groups. Therefore, in this research the researcher will be limited the problem in how the position of the second wife in the law of customary heir at the court of first instance Sukoharjo regency Central Java is. This descriptive research has taken place at Sukoharjo Regency. To get the primary and secondary data, the researcher used field study and library study. For the technique of data analysis, the researcher used method of document analysis. The position of widow in tho process of inheritance based on the customary law in the Court of first instance Sukoharjo Regency that legally the position of the second wife is to be the one of the legal heirs. In the Javariese society, widow will get the husband's inheritance during her life or she can transfer it to her children after they grown up or they can be autonomous. Even sometimes the widow in dominating the inheritance has a role as the divider of those inheritance to the heirs without any intervene from her husbaud's brothers. The influential factor in the matters pertaining to inheritance application is tha. the facts that in the traditional society using generation line from boa' parental and bilateral system said that widow is the heir of gono gini (collective wealth). While for the origin wealth that come from her late husband, widow has the right to stay at her authority to enjoy her husband's wealth until she gets married again or she died. A widow that is not the heir of her late husband means that she does not inherit the origin wealth that come from her late husband, but she has the right of the collective wealth shares or gono gint Widow without children can dominate the fully gono gini until she get married again or she died. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan istri kedua dalarn hukum waris adat di Pengadilan Negeri Sukohaijo. Latar belakang dalam penelitian ini adalah di Indonesia hukum waris adat bersifat pluralistik menurut suku bangsa atau kelompok etnik yang ada. Pada dasarnya hal itu disebabkan, oleh karena sistern garis keturunan yang berbeda- Ueda yang menjadi dasar dari sistem sosial suku-suku bangsa atau kelompok- kelompok etnik. Masalahnya antara lain ada persarnaan antara hukum wad 3 adat yang dianut oleh berbagai suku atau kelompok etnik tersebut. Di antara sekian banyaknya masalah yang dapat dikaitkan dengan haunt wads ada4. khusus di sini penulis akan membatasi khususnya mengenai bagaimana kedudukan istri kef km di dalam hukum waris adat yang menyangkut status wanita di Pengadilan Negeri Sukohaijo Pemerintahan Kabupaten S ukoharjo Propinsi Jawa Tengah. Penelitian ini tennasuk penelitian yang bersi fat deskniptiC, dengan mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Sukoharjo. Pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan dan studi kepustakaan guna mendapatkan data primer dan sekunder. Teknik analisis datanya inenggunakan metode analisa dokumenter. Kedudukan janda .dalam proses pewarisan menurut hukum ada di Pengadilan Negeri Kabupaten Sukoharjo kedudukan istri kedua secara hukum merupakan salah satu ahli waris yang sah dari pewaris. Di lingkungan masyarakat Jawa janda alcan mendapat harta warisan suami selama hidupnya atau mengalihkannya kepada anak-anaknya setelah mereka berdiri sendiri. Bahkan ada kalanya janda dalam menguasai hada warisan berperan sebagai pembagi harta warisan itu kepada para waris tanpa adanya campur tangan saudar-saudara lelaki almarhum suami. Falctor yang berpengaruh dalam penerapan kewarisPn adanya fakta-falcta bahwa pada masyarakat adat yang menarik garis kekeluargaan (yang bersistem perental maupun bilateral) bahwa Janda adalah ahli wads terhadap barang pencaharian bersama (gono gini) sedang untuk harta asal almarhum suaminya, janda berhak tetap pada kekuasaannya, untuk dinikmati sampai jaiida itu meninggal dunia atau kawin lagi. Janda merupakan ahli waris almarhum suaminya, artinya tidak mewaris dari hada asal atau hada bawaan almarhum suaminya, tetapi dia berhak atas bagirn dari liana pencaharian bersama (gono- gini). Janda tanpa anak dapat menguasai harts. gono-gini sepenuhnya sampai ia meninggal dunia atau kawin lagi.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary |
ID Code: | 11249 |
Deposited By: | Mr UPT Perpus 2 |
Deposited On: | 24 May 2010 11:28 |
Last Modified: | 24 May 2010 11:28 |
Repository Staff Only: item control page