VERIFIKASI TEORI ATRIBUSI DALAM FENOMENA ANGKUTAN UMUM STUDI KASUS KOTA PURWOKERTO

Abstract

The emerging phenomena to the urban traffic is the high intensity of breaking traffic regulation that causes traffic jam, disorganizing, and uncomfortable feeling in driving vehicles. This happens are dominantly caused by the drivers of public transportation who disobey the traffic regulations, by passengers' attitude as well as traffic officers. Based on attribution theory of factors causing men behavior, so in this case, the writer tried to apply that attribution theory to the factual life in the society which has large community of public transportation at Purwokerto Regency. In this research, the writer analyzes to know the effect of attitude aspect, the arientation and the conform in relation to drivers attitude, besides passengers' attitude, and police attitude over looked from the aspect of attitude orientation and conform. The purpose of this research is to verb whether or not the attribution theory can be applied to know the phenomena of attitude of the transportation users at Purwokerto Regency especially the drivers. The research is conducted at Purwokerto Regency by taking. 300 mode of public transportation that exist in the city, with the main target namely the drivers attitude, by giving questioner doing observation and interview, while passengers and police officers are observed and interviewed. The technique of taking sample is by using simple random sampling, with 31 samples of respondent, meanwhile to know the passengers' and the police officers' attitudes is done by doing field observation and seeking information by open interview. The analysis technique used is cross tabulation, double regression, coefficient of determination, the testing of prediction accuracy, and qualitative explanation based on the information from field observation and open interview. Conclusion drawn in this research is the existence of positive effect between attitude, orientation and conform on drivers' behavior. Ttheir low conform level and attitude based on the high rule breaking level causing traffic jam, disoraganizing, and uncomfortable feeling, while the high motivation to earn money motivated to do the rule breaking by the drivers. Drivers' behavior in this city can not be separated from passengers' and police officers' behavior. The emergence of attribution theory from this research on the community can be apllied to see the factors why one acts in the larger community in the social life. The advice from this research is necessary efforts to enforce the regulation by the government and related institutions. By giving confirm measures and consistence for the breaking traffic regulation, in order to make good atmosphere between society and police officers to respect and enforce the traffic regulations together so that organized traffic and comfortable feeling will be achieved Fenomena yang muncul dalam masalah lalu linos perkotaan adalah tingginya intensitas pelanggaran lalu lintas yang menyebabkan terjadinya kemacetan, kesenirawutan dan ketidak nyamanan dalam berlalu lintas. Hal ini akibat dari pelanggaran aturan lalu lintas olehpengemudi angkutan kota, dan ditunjang pula oléh perilaku penumpang dan aparat kepolisian. ivlendasarkan pada teori atribusi yaitu teori perilaku tentang faktor-faktor yang menjadi penyebab manusia berperilaku penults mencoba menerapkan teori atribusi tersebut ke dalam komunitas yang lebih luas yaitu dalam kehidupan nyata dalam masyarakat transportasi angkutan kota di Purwokeno. Penelitian ini mengkaji pengaruh aspek sikap, motif dan ketaatan terhadap perilaku pengemudi angkutan kota, serta perilaku penumpang dan aparat kepolisian dilihat dari aspek sikap, motif dan ketaatannya. Tujuan penelitian ini untuk membuat verifikasi apakah teori atribusi dapat diterapkan untuk mengetahui fenomena perilaku aktor-aktor transportasi angkutan kola di Purwokerto khususnya pengemudi. Penelitian dilakukan di kota Purwokeno dengan jumlah angkutan kota yang ada sebanyak 300 unit, dengan sasaran utama adalah perilaku pengemudi angkutan kota , dengan pemberian kuesioner, pengamatan serta wawancara, sedangkan untuk penumpang dan aparat kepolisian melalui pengamatan dan wawancara. Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling, dengan jumlah sampel 31 responden, sedangkan untuk mengetahui perilaku penumpang dan aparat kepolisian dilakukan dengan pengamatan di lapangan dan wawancara terbuka. Teknik analisis yang digunakan adalah tabulasi silang, korelasi, regresi ganda, koefisien determinasi, dan uji ketepatan prediksi serta ditambah pula dengan penjelasan secara kualitatif berdasarkan informasi hasil observasi lapangan dan wawancara terbuka. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif antara sikap, motif dan ketaatan terhadap perilaku pengemudi angkutan kota. Rendahnya tingkat ketaatan dan sikap dilihat dari tingginya tingkat pelanggaran lalu lintas yang dilakukannya, sedangkan motivasi yang tinggi untuk mendapatkan penghasilan yang cukup juga berpengaruh terhadap tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi angkutan kota. Perilaku pengemudi tersebut tidak lepas dari perilaku penumpang dan aparat kepolisian. Berdasarkan hasil penelitian maka teori atribusi dapat diterapkan untuk melihat sebab-sebab individu berperilaku pada komunitas besar pada masyarakat transportasi angkutan kota. Saran yang muncul dari hasil penelitian ini adalah, perlu dilakukan upaya-upaya penertiban oleh pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait. Dengan pemberian tindakan yang tegas dan konsisten terhadap pelanggaran lalu lintas agar supaya tercipta kinerja yang balk antara masyarakat dan aparat kepolisian untuk bersama-sama menghormati hukum dan menegakkannya, sehingga tercipta kondisi lalu lintas perkotaan yang tertib dan nyaman bagi masyarakatnya.