DAMPAK PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN GUNA LAHAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (STUDI KASUS : JALAN SOEKARNO-HATTA KOTA BANDAR LAMPUNG)

HERMAWAN, HERMAWAN (2002) DAMPAK PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN GUNA LAHAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN (STUDI KASUS : JALAN SOEKARNO-HATTA KOTA BANDAR LAMPUNG). Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
3698Kb

Abstract

Bandar Lampung as capital Lampung Province, is one of National Activity Centre where exist out side Java Island. If it compare with another city on Sumatera Island, Bandar Lampung has significant growth. On Regional scale, Bandar Lampung have a role as distribution centre for hinterland that cover South Sumatera (Palembang, Jambi, Benglcul and Lampung). On National scale, Bandar Lampung as gate into Sumatera Island. With this function, demand activity and land used need has been increase. This situation indicate has inclination ekstensif land used growth to rural area. Implication of this condition is road that connected activity area had been disturbed. This research is done to know land used impact to Soekarn-Hatta urban road performance with border research is KWP Gedong Meneng, KWP Sukarame, KWP Panjang and Soekarno-Hatta road that rush past on this area. Analisys to know how far land used impact to Soekarno-Hatta Urban Road performance is land used growth (1998-2002) analisys, movement analisys , time and speed vehicle analisys that a cross on this road. The result of this research is 13,53% or 10.078 Ha land used had been increase on study area, with dominate activity trade on KWP Gedong Meneng, trade and housing on KWP Sukarame, and Industry on KWP Panjang. On traffic volume had been increase as big as 73,13 % because of this condition. The finaly VCR increase as big as 45,90%, vehicle speed had been decrease 23,69%, than vehicle time to a cross this road had been decrease as big as 32% Bandar Lampung sebagai ibukota Propinsi Lampung, merupakan salah satu Pusat Kegiatan Nasional yang berada di luar Pulau Jawa. Perkembangannya cukup pesat bila dibandingkan Kota-kota lain di Pulau Sumatera. Dalam skala regional, Bandar Lampung berperan sebagai pusat distribusi bagi daerah belakangnya (hinterland) yang meliputi Sumatera Bagian Selatan yang terdiri dari Lampung, Palembang, Bengkulu dan Jambi. Pada skala Nasional, Bandar Lampung merupakan titik simpul sebagai pintu masuk ke arah Pulau Sumatera. Dengan peran yang demikian maka tuntutan terhadap peningkatan aktivitas kota menjadi semakin meningkat Implikasi dari tuntutan tersebut, dalam konteks keruangan, adalah meningkatriya kebutuhan terhadap lahan terutama untuk kegiatan perkotaan (perumahan, perdagangan, dan industri). Hal thi mengindikasikan kecenderungan perkembangan pemanfaatan lahan yang bersifat ekstensif yang ditunjukkan oleh semakin berkembangnya sistem aktivitas di daerah pinggir kota terutama pada akses-akses ke pusat kota Bandar Lampung. Implikasi yang terjadi adalah ruas jalan yang menghubungkan kegiatan tersebut akan terganggu. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui dampak perkembangan kegiatan yang ditunjukan oleh adanya pemanfaatan lahan terhadap kinerja ruas jalan Soekarno-Hatta. Batasan wilayah studi pada penelitian ini adalah KWP Gedong Meneng, KWP Sukarame, KWP Panjang serta Ruas Jalan Soekamo-Hatta sebagai jalan yang melintasi ketiga wilayah tersebut. Untuk mengetahui sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan dan perubahan guna lahan terhadap kinerja Ruas Jalan Soekamo-Hatta maka akan dilakuakn beberapa analisis antara lain analaisis perubahan dan perkembangan guna lahan yang diperuntukan bagi kegiatan dalam kurun waktu lima tahun (1998-2002), analisis pergerakan, analisis hubungan guna lahan dengan transportasi,dan analisis dampak perubahan guna lahan terhadap kinerja ruas jalan. Parameter kinerja ruas jalan yang dinilai dalah VCR, Waktu Tempuh dan kecepatan kendaraan. Setelah dilakukan analisis terhadap parameter-parameter tersebut di atas maka diperoleh hasil sebagai berikut ; perkembangan dan perubahan guna lahan bagi kegiatan di tiga kawasan tersebut, selama kurun waktu lima tahu yaitu dari tahun 1998 sampai 2002, adalah sebesar 13,53 % atau 10.078 ha. Dominasi kegiatan yang mempengaruhi volume lalu lintas di wilayah studi pada masing-masing KWP adalah perdagangan untuk KWP Gedong meneng, Permukiman dan dperdagangan/jasa untuk KWP Sukarame serta Kegiatan industri untuk KWP Panjang. Akibat perkembangan tersebut terjadi penambahan volume lalu lintas lokal sebesar 73,13% . Selanjutnya hal ini mengakibat penurunan kinerja ruas jalan yang terindakasi dari parameter VCR, Kecepatan dan Waktu Tempuh Kendaraan. Nilai VCR mengalami peningkatan sebesar 45,90%, Kecepatan kendaraan mengalami pengurangan sebesar 21,69 % dan waktu tempuh mengalami peningkatan 32%.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:11193
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:21 May 2010 13:14
Last Modified:21 May 2010 13:14

Repository Staff Only: item control page