PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJADI HOMOSEKSUAL PADA LAKI-LAKI USIA DEWASA AWAL Sebuah Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Fenomenologi

CAHYO NUGROHO, SIGIT (2010) PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJADI HOMOSEKSUAL PADA LAKI-LAKI USIA DEWASA AWAL Sebuah Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Fenomenologi. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
147Kb

Abstract

ABSTRAK Diperkirakan 1% hingga 10% dari jumlah populasi di masyarakat adalah homoseksual. Fenomena homoseksual sebenarnya sudah ada sejak zaman Yunani kuno, bahkan pada hampir di setiap kebudayaan ditemui adanya homoseksual namun masyarakat belum dapat menerima keberadaan homoseksual secara terbuka. Adanya norma feminin dan maskulin yang mensyaratkan bahwa setiap individu menjalin hubungan intim dengan lawan jenis membuat keberadaan homoseksual masih dianggap sebagai bentuk penyimpangan dalam masyarakat Indonesia. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang pengambilan keputusan menjadi homoseksual pada usia dewasa awal. Oleh sebab itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dinamika proses pengambilan keputusan yang nantinya dapat mempengaruhi interaksi individu dengan diri maupun lingkungan. Jawaban permasalahan penelitian digali menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap dua subjek. Hasil wawancara kemudian dianalisis menggunakan analisis data fenomenologis untuk dapat memberikan gambaran yang mendalam serta menyeluruh dari dinamika pengambilan keputusan menjadi homoseksual pada usia dewasa awal. Temuan peneliti menunjukkan bahwa pengambilan keputusan menjadi homoseksual melibatkan proses yang sangat kompleks. Perasaan suka terhadap sesama jenis menimbulkan ketidakpastian orientasi seksual pada individu. Ketidakpastian ini mendorong individu untuk mencari informasi mengenai identitas seksual yang sesuai. Individu berusaha menilai orientasi seksual yang selama ini dijalani. Ketika individu merasa tidak nyaman dengan keadaannya, individu memutuskan untuk mencari identitas seksual yang sesuai dengan dirinya. Individu mengumpulkan informasi dari lingkungan dan menganalisisnya untuk menemukan pilihan terbaik. Ketika individu menyatakan komitmen mengenai keputusannya pada lingkungan dan mendapatkan tentangan dari significant others, muncul berbagai permasalahan yang menimbulkan stress. Kemampuan individu untuk bertahan mempengaruhi tahapan selanjutnya. Faktor-faktor yang menyebabkan individu menjadi homoseksual meliputi faktor lingkungan, yang terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan pergaulan individu, serta faktor biologis yaitu bawaan. Faktor-faktor ini kemudian membentuk konsep diri individu akan orientasi seksualnya yang kemudian menumbuhkan kesadarannya sebagai homoseksual.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions:Faculty of Psychology > Department of Psychology
ID Code:11145
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:21 May 2010 10:21
Last Modified:21 May 2010 10:21

Repository Staff Only: item control page