PARTISIPASI PARA PIHAK DALAM PENANGGULANGAN PENCEMARAN (Studi Kasus Industri Kecil Pencelupan dan Pengecapan di Desa Pemogan, Denpasar, Bali)

Abstract

The low participation of industrialist and traditional village community in Pemogan village, Denpasar, Bali and ineffective policy on environmental pollution prevention, and government control in district and regency level have been causing environmental quality degradation in Pemogan village. This Research, on "Stakeholders Participation in Environmental Pollution Prevention in Pemogan Village, is intended to : 1) increase industrialist participation and traditional villagers envolvement in environmental pollution prevention; 2) offer alternative solution for environmental pollution prevention as the government's role manifestation in management. Aspects analyzed in this research covered: the way to increase the industrialist participation and traditional villagers involvemet in environmental pollution prevention. They are used as an input to an environmental plan to minimize the negative impacts and to maximize the positive impacts of industry existence, factors influence participation (education, knowledge and income), and then gives alternatives as solution of environmental pollution prevention. The type of research is qualitative descriptive. Data collection methods used include questionnaire, observation, interview and documentation methods. The sampling tecnique is purposive sampling The data is analyzed qualitatively and quantitatively, as a basic to provide an environmental management model. The research result shows that to increase the industrialist participation in environmental pollution prevention is by increasing knowledge, education, opportunity and access of information through participatory approach which involves Pemogan traditional villagers in controlling the activity of industry. The alternatives policy is by empowering the traditional village, law enforcement, strict industry licensing, traditional law, industrial relocation, pollution prevention program and incentive disincentive retribution mechanism. The best planning model is dialogue between stakeholders by applying the Seven Steps of Planning principle. Traditional village empowerment should be made use participatory approach, as well as social learning and transactive theories. Beside that, the decision-making should accomodate the whole aspiration and values of the local people in line with ethical pluralism principle. It is recommended that there should be a dialogue among stakeholders (society, industrialist and government) in order to establish small-industry zone, put the society as subject of development in environmental management, the involve public figures, and integrate environment in traditional law. Industrialist are supposed to get industry license immediately as parts of the efforts to preserve the environment. Rendahnya Partisipasi Pengusaha dan Masyarakat Desa Adat Pemogan, Denpasar, Bali serta belum efelctifnya kebijakan pengaturan penanggulangan pencemaran dan pengawasan pemerintah di Tingkat Kecamatan dan Kota mengakibatkan degradasi kualitas lingkungan di Desa Pemogan. Penelitian mengenai "Partisipasi Para Pihak dalam Penanggulangan Pencemaran," bertujuan untuk : 1) Meningkatkan partisipasi pengusaha dan melibatkan masyarakat desa adat dalam penanggulangan pencemaran; (2) Memberikan altematif kebijakan dalam penanggulangan pencemaran yang merupakan wujud peran pemerintah dalam pengaturan. Adapun aspek yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah cara meningkatkan partisipasi pengusaha serta keterlibatan masyarakat desa adat dalam penanggulangan pencemaran, sebagai input perencanaan lingkungan untuk meminimisasi dampak negatif dan memalcsimalkan dampak positif keberadaan industri, yang ditinjau dari keikutsertaan dalam program-program pemerintah, faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi (tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan tingkat pendapatan), serta memberikan altematif kebijakan penanggulangan pencemaran Tipe penelitian deskriptip kualitatif Pengumpulan data dengan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Teknik sampling dengan purposive. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, dan dipergunakan sebagai basis untuk menyusun model pengelolaan lingkungan Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan partisipasi pengusaha dalam penanggulangan pencemaran adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan pendidikan mereka mengenai lingkungan, kesungguhan, kemauan, kesempatan dan informasi melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan desa adat dalam pengawasan dan pembinaan terhadap pengusaha. Alternatif kebijakan adalah, dengan pemberdayaan desa adat, penegakan hukum dan saksi adat, pemberian ijin usaha industri dengan ketat, program pencegahan pencemaran, retribusi pencemaran mekanisme insentif dan disinsentif. Model Perencanaan yang baik adalah dialog dengan para pihak menerapkan " the seven steps of planning". Pemberdayaan desa adat merupakan pendekatan partisipatif yang sesuai dengan teori transaktif dan pembelajaran sosial. Sedangkan pengambilan keputusan yang diambil adalah mengakomodasikan aspirasi semua pihak, sesuai dengan prinsip etika keragaman (ethical pluralism) Rekomendasi penelitian bcrupa perlunya dilakukan dialog antara pemeritah, pengusaha, dan desa Adat untuk mewujudkan zona industri kecil, menempatkan masyarakat sebagai subyek dalam pengelolaan lingkungan, melibatkan desa adat serta mengintegrasikan lingkungan dalan hukum adat. Pengusaha diharapkan segera mengurus ijin usaha untuk menciptakan pelestarian finigsi lingkungan.