Muharani, Qorizky (2009) KEMANDIRIAN PADA PENYANDANG LOW VISION Studi Kasus Berdasar Teori Kepribadian Adler. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
| PDF 83Kb |
Abstract
ABSTRAK Low vision adalah suatu kondisi lemah penglihatan yang tidak dapat dibantu dengan kacamata. Jarak pandang maksimal untuk penyandang low vision adalah 6 meter dengan luas pandangan maksimal 20 derajat. Penyandang low vision pada umumnya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri, merasa tidak berdaya, tidak mandiri, dan cenderung untuk bergantung dengan orang lain. Tetapi, ada juga penyandang low vision yang dapat menyesuaikan diri dan melakukan aktivitas secara mandiri. Oleh karena itu, menarik untuk meneliti proses kemandirian pada penyandang low vision. Kemandirian diartikan sebagai suatu bentuk perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi masalah yang terjadi serta mampu melakukan berbagai kegiatan dan tidak tergantung dengan orang lain, yang ditujukan untuk kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Penelitian ini dilakukan mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mendapatkan gambaran yang jelas terhadap suatu kasus. Studi kasus bertujuan memberikan informasi berupa harapan, kekhawatiran, pengalaman traumatis, relasi keluarga, dan kesehatan mental, untuk dapat memahami pikiran atau perilaku individu. Subjek kasus merupakan penyandang low vision usia dewasa awal, sedangkan informan penelitian adalah orang yang memiliki kedekatan dengan subjek. Metode pengumpulan data yang utama digunakan adalah interview terhadap subjek dan informan, serta metode pendukung berupa observasi dan catatan lapangan terhadap subjek. Penelitian ini menemukan bahwa kedua subjek memiliki rasa rendah diri yang membuat subjek berjuang untuk mandiri. Rasa rendah diri dikompensasikan dalam bentuk gaya hidup. Pada subjek pertama, gaya hidupnya dilatarbelakangi oleh nilai sosial sehingga subjek kurang memperhatikan kepentingan pribadi. Pada subjek kedua, gaya hidupnya berupa perjuangan untuk mensejahterakan keluarga secara ekonomi. Kemandirian pada kedua subjek terlihat dalam kemandirian ekonomi dan kemandirian berperilaku. Peran keluarga sangat penting, khususnya peran orangtua. Keluarga diharapkan tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap kedua subjek dan tidak memberikan tanggung jawab secara berlebihan guna meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri pada kedua subjek.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
ID Code: | 11138 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 21 May 2010 10:08 |
Last Modified: | 21 May 2010 10:08 |
Repository Staff Only: item control page