KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM HUKUM WARIS ADAT DI KECAMATAN TEGAL BARAT - KOTA TEGAL

KOJALI, KOJALI (2005) KEDUDUKAN ANAK ANGKAT DALAM HUKUM WARIS ADAT DI KECAMATAN TEGAL BARAT - KOTA TEGAL. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2619Kb

Abstract

Already become human being fate that one of life target is making a family or happy household. The meaning of happy according to the society means having child or descendant, descendant here is needed to maintain household environment. If there is no child, so there will be bad situation for the family. Carrying out the problem mentioned, there will be husband and wife talk to get best solution by adopting the child. In child adoption theoretically is changing authority process from one family to another family and treat the child becomes new family's child. Child adoption process is usually based on several factors, there are from natural parents as well as foster parents. The reason of foster parents is usually to attract to be pregnant or having natural child, there is mercy to the adopted child. Whereas the reason of natural parents is based two factors, first economical factor and the second is wilingness factor. In this minithesis is using empiric juridical approach by analytical descriptive research specification, sample determination technique ie determined by purposive sampling ( purposed sample ), the collected data are consisted of primary data and secondary data, and then both of them were qualitatively analilyzed. The state of legal and heirs of adopted child in Central Java society especialli in Muarareja village and Tegalsari vilagge Western Sub — district, legal Municipality are the same position of legal and heirs as natural child. In legacy separation actually there is difference with Javanese traditional law in Central Java, adopted child has a right in legacy separation adopted child in legacy will get not only earned wealthy but also dowry, beside that he / she will get the wealth of natural parents too. The difference was caused by changing of traditional law value in Central Java, point of view changing society, variety of tribes, culture and geographical condition in Western Tegal Sub — district, Tegal Municipality. Sudah menjadi kodrat manusia bahwa salah satu tujuan hidupnya adalah membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia. Pengertian bahagia menurut masyarakat pada umumnya adalah dengan dikaruniai seorang anak atau keturunan, keturunan adalah perlu untuk mempertahankan lingkungan keluarga itu. Kalau dalam lingkungan itu tidak terdapat seorang anak sebagai penerus keturunan, maka akan fatal akibatnya dalam membina keluarga itu. Untuk mengatasi problem lingkungan keluarga tersebut, maka diadakanlah musyawarah antara suami istri mencari jalan keluar dengan melakukan tindakan pengangkatan anak. Adapun dalam pengangkatan anak secara teoritis merupakan proses pengalihan anak dari keluarga orang lain yang dimasukan / diangkat oleh keluarga barn / orang lain yang mengangkat sebagai anak. Proses pengangkatan anak biasanya dilandasi oleh berbagai faktor baik faktor dari pihak orang tua angkat biasanya dilandasi antara lain sebagai pemancing agar mempunyai kethrunan, sebagai teman dari orang tua yang mengangkatnya, adanya rasa belas kasihan dan sebagai penerus keturunan. Sedangkan dipihak orang tua kandung lebih mendasarkan pada dua falctor yaitu faktor ekonomi dan faktor kerelaan. Pada penulisan tesis ini digunakan pada jenis metode pendekatan yuridis empiris, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis, tehnik penentuan sampel ditentukan secara purposive sampling ( sampling bertujuan ), data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Kemudian dari data ini dianalisa secara kualitatif. Kedudukan hukum dan hak mewaris anak angkat pada masyarakat Jawa Tengah yang berada di Kelurahan Muarareja dan Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal sama dengan kedudukan hukum dan hak mewaris anak kandung, terlebih lagi orang tua angkat tidak mempunyai anak kandung. Dalam pembagian harta warisan ternyata terdapat penyimpangan dengan hukum adat yang ada di Jawa Tengah yaitu anak angkat dalam mewaris tidak hanya memperoleh harta gono — gini saja ( harta pencaharian ) akan tetapi ia ( anak angkat ) juga memperoleh bawaan / harta asal, disamping itu juga ia ( anak angkat ) tetap mewaris harta dari orang tua kandungnya sendiri. Penyimpangan tersebut disebabkan karena terjadinya pergeseran nilai hukum adat yang ada dan bergeser pola pikir dan cara pandang masyarakat yang ada di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:11080
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:21 May 2010 08:30
Last Modified:21 May 2010 08:30

Repository Staff Only: item control page