PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PERI-AM-IAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (Shull Putusan Pengaditan Negeri Jakarta Pusat Nomor 321/Pdt.G/20021PN.JKLPST)

MURSIDI, , MUD (2005) PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PERI-AM-IAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (Shull Putusan Pengaditan Negeri Jakarta Pusat Nomor 321/Pdt.G/20021PN.JKLPST). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2494Kb

Abstract

The Agreement however made in any format (authentic or privately made) in fact are in order to know each party rights and obligation, and also to protect each interest from harming action, more if the dispute happened the deed of agreement is usable as evidence and basic for dispute settlement. We will meet on conflicts of perception and interpretation of act as evidence made by parties (deed of agreement) that not perfectly and completely consist of each right and obligation, more if the deed made in privately made or standard format that recently still remain in polemic. Research in this thesis is try to know how the deed made by parties especially on privately made format of binding contact of buying and selling legally analyzed by each parties if that privately made deed• use as evidence and primary basic in a civil dispute, in order to know how, this research use legal empiric approach, data are divided into primary and secondary data, which in obtaining primary data were by interview, while secondary data are bibliography dala, sample in this research is determined by purposive sampling (aimed sampling) because of limitation of time and expenses, then after have been obtained data were qualitative analyzed. Result of this research in big line is agreement that have been made although privately made remain accepted as perfect evidence in condition the parties cannot prove the contrary, and as primary base of resolving/settlement in dispute. Perjanjian bagaimanapun dibuat (otentik maupun di bawah tangan) sebenamya bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban masing-masing, sena untuk melindungi kepentingan masing-masing dari perbuatan yang sating merugikan, lebih lagi jika terjadi sengketa maim perjanjian yang dibuat itu dapat dijadikan bukti dan dasar penyelesaian sengketa. Kita berhadapan pada perbedaan persepsi jika dihadapkan pada bukti yang dibuat pan pihak (alcta perjanjian) yang tidak memuat secara sempuma (lengkap) terhadap hak dan kewajiban masing-masing pihak, apalagi jib akta perjanjian itu dibuat secara di bawah tangan, atau petjanjian baku yang sampai sekarang masih teijadi perbedaan persepsi. Pertelitian di dalam tesis ini berusaha mengetahui bagaimanakah perjanjian yang dibuat pan pihak khususnya perjanjian pengikatan jual bell yang dibuat secara di bawah tangan di analalisa dart clitelaah secara hukurn oleh masing-rnasing pihak jika perjanjian yang dibuat di bawah tangan tersebut dijadikan bukti dan dasar utama suatu sengketa perdata, yang untuk mengetahuinya dalam penelitian ini menggunak-an pendelcatan secara yuridis empiris, data terbagi menjadi data primer dan data sekunder, yang dalam memperoleh data primer yaitu dengan cam wawancara, sedangkan data sekunder lebih merupakan data kepustakaan, sampel dalam peneltian ini ditentukan secara purposive sampling (sampling bertujuan) karena mengingat terbatasnya biaya dan watch', kemudian setelah data terlcumpul dianalisa secara kualitatil Hash l dari penelitian ini secara garis besar aclalah perjanjian yang telah dibuat walaupun di bawab tangan tetap di akui sebagai bukti yang sempuma selama para pihalc tidak dapat membuktikan sebaliknya dan merupakan landasan Mama pemecahan jika terjadi silang sengketa.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:11072
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:20 May 2010 17:19
Last Modified:20 May 2010 17:19

Repository Staff Only: item control page