PELAKSANAAN EKSEKUSI KENDARAAN BERMOTOR SEBAGAI BENDA JAMINAN FIDUSIA YANG BERADA PADA PIHAK KETIGA

Abstract

People's need as businessmen to increase corporate operations, are obtained from the using of banking credit facilities requiring the presence of collateral in which the collateral provide preceding rights on creditor in the execution implementation. So the Fiduciary Collateral Institute was created as the form of collateral that provide advantages to fiduciary providers, because they are remain able to own the collaterals so that debtors can run their business by using the collateral secured in bank, and for the sake of fiduciary receivers / creditors also assure the assurance of debt payment of fiduciary providers / debtors if the debtors are tmfulfillment in fulfilling their obligation. In this thesis complietion used the juridical empiric approach. The juridical approach was used because the research was started by using collateral law norms and related regulations. Whereas, the research was empiric because the approach had purpose to obtain data on the implementation of fiduciary's collateral execution on third The transfer of collateral done by fiduciary providers / debtors to third party is illegal because there is no agreement between fiduciary receivers and providers in written. By the transfer of collateral, so fiduciary providers / debtors are not responsible on the trust given by fiduciary receivers / creditors. The fiduciary collateral execution, which is the collateral is on third party when it is done by under hand sales compared by using executorial title and execution parate, is the way preferred the most by fiduciary receivers / creditors if there is no claim form the both parties, because of the reason of the relatively cheap cost and the time is short. Instead, the lack of awareness of banking law to register collateral to The Fiduciary Registration Office causes fiduciary on the collateral is not valid. Kebutuhan masyarakat sebagai peiaku usaha untuk meningkatkan roda perusahaan diperoleh dari penggunaan fasilitas !credit perbankan yang mensyaratkan adanya jaminan, di mana jaminan tersebut memberikan hak untuk didahulukan terhadap kreditur dalam pelaksanaan eksekusinya. Maka terciptalah Lembaga Jaminan Fidusia sebagai bentuk jaminan yang memberikan keuntungan kepada pemberi fidusia karena tetap dapat menguasai benda yang dijaminkan sehingga debitur tetap dapat menjalankan usaha dengan mengunakan jaminan yang telah dijaminkan di bank, dan bagi kepentingan penerima fidusia / kreditur juga menjamin kepastian pengembalian hutang pemberi fidusia / debitur apabila debitur wanprestasi dalam memenuhi kewajibannya. Dalam penyelesaian tests ini digunakan metode pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis karena penelitian bertitik tolak dengan menggunakan kaedah hukum jaminan dan peraturan yang terkait. Sedangkan empiris karena pendekatan bertujuan memperoleh data mengenai pelaksanaan eksekusi benda jaminan fidusia yang berada pada pihak ketiga. Pengalihan benda jaminan yang dilakukan pemberi fidusia / debitur kepada pihak ketiga adalah tidak sah karena tidak adanya kesepakatan antara penerima fidusia dengan pemberi fidusia secara tertulis. Dengan dialihkannya benda jaminan maka pemberi fidusia / debitur tidak bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang telah diberikan oleh penerima fidusia / kreditur. Eksekusi jaminan fidusia yang benda jaminannya berada pada pihak ketiga apabila dilakukan dengan cara penjualan di bawah tangan dibandingkan dengan menggunakan title eksekutorial dan parate eksekusi, adalah cara yang banyak dipilih oleh pihak penerima fidusia / kreditur apabila tidak adanya gugatan dari kedua belah pihak, karena Masan biaya yang reiatif murah, waktu yang singkat. Disamping itu masih rendahnya kesadaran hukum perbankan untuk mendaftarkan jaminan ke Kantor Pendaftaran Fidusia menyebabkan tidak berlakunya fidusia terhadap jaminan tersebut.