PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL (JOINT OPERATION) ANTARA PT.KARYADEKA ALAM LESTARI (KAL) DAN PT.ALAM JATI SEMESTA KURNIA AGUNG (AJISAKA) DALAM PERJANJIAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN PROYEK KOTA BARU BUKIT SEMARANG BARU

Abstract

Consumer complaint to the accepted building quality constitutes liability of PT,Alam Jati Semesta Kurnia Agung but PT.Karyadeka Alam Lestari can not keep silent The complaint will influence to both reputation of PT.Karadeka Adam Lestari and joint operation. It also entrusts the name of the both company since the consumer disregards condition of the company and imposes loss to PTAlam Jail Semesta Kurnia Agung. From financial management side in the form of profit acceptance, it has been agreed on the equal share, but since practically marketing conducted by PT.Alam Sejati Semesta Kurnia Agung hence PT.Alain Sejati Semesta Kurnia Agung often accepts down payment in advance which occurs slowness of confirmation by PT. Karyadeka Alam Lestari in the last. The objective of this research is to understand and to analyze liability of the both parties and method of solution to the problem in the joint operation. As a commercial cooperation agreement in the form of joint operation, the both parties (PT.Karyadeka Alam Lestan dan PT. Alam Jati Semesta Kurnia) have equal position, hence the both parties are liable to its obligations provided in the agreement. Problems faced by PT.Karyadeka Alain Lestari and PT.Alam Jail Semesta Kurnia embrace joint operation administration, liability implementation by one party to loss suffered other party and no sanction to violation of the obligation done by one party. The important things that have to be conducted by PT.Karyadeka Alam Lestaii and PT. Alam Jail Semesta Kurnia is to create joint operation management to order administration of joint operation and also needs transparency of the both parties in relation to barriers faced by the companies. Kom plain konsumen atas mutu bangunan yang diterima, merupakan tanggungjawab dari PT. Alam Jail Semesta Kurnia Agung namun PT. Karyadeka Alam Lestari tidak dapat berdiam din begitu saja, karena selain keberatan konsumen tersebut akan berpengaruh pada reputasi kerja Karyadeka Alam Lestari juga berpengaruh pada joint operation yang berarti mempertaruhkan nama kedua perusahaan tersebut, karena pada dasarnya konsumen tidak mau mengerti kondisi partnership yang ada, juga akan membebankan kerugian pada PT. Alam Jail Semesta Kurnia Agurtg. Dari sisi manajemen keuangan berupa penerimaan keuntungan, di roam telah disepakati pembagian yang sama, tetapi karerta pada kenyataannya marketing dilakukan oleh PT. Alam Jati Semesta Kumla Agung, maka serirtg kali penerimaan pembayaran uang muka diterima lebih dahulu oleh PT. Alam Jab. Semesta Kurnia Agung yang pada akhirnya terlambat terjadinya konfirmasi pada pihak PT. Karyadeka Alam Lestari. Tujuan dari penelitian Untuk mengetahui dan menganalisa tanggungjawab dari para pihak dalam perjanjian kerjasama sebagai suatu joint operation dan Untuk mengetahui dan menganalisa jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh joint operation. Metode penelitian yang digunakan adalah melalui pendekatan yuridis empiris, dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Bahwa sebagai suatu perjanjian kerjasama bisnis yang berbentuk joint operation, kedua pihak (PT. Karyadeka Alam Lestari dan PT. Alam Jail Semesta Kurnia) memiliki kedudukan yang seimbang, maka para pihak masing-masing bertangg-ungjawab pada hal-hal yang menjadi kewajibannya sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian kerjasama ini. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh PT. Karyadeka Alam Lestari dan PT. Alam Jail Semesta Kurnia adalah menyangkut, administrasi sebagai joint operation, pelaksanaan tanggungjawab oleh salah satu pihak terhadap kerugian yang dialami oleh pihak lain serta tidak adanya sanksi terhadap pelanggaran pelaksanaan kewajiban oleh salah satu pihak, untuk kondisi seperti irti hal utama yang harus ditempuh oleh PT. Karyadeka Alam Lestari dan PT. Alam Jail Semesta Kurnia adalah pembentukan pengurus dari joint operation, gurta penataan adminstrasi dari joint operation, serta perlunya dimulai sikap keterbukaan dari kedua pihak menyangkut hantbatan-hambatan kedua perusahaan tersebut di lapangan.