EVALUASI PENGENDALIAN KERUSAKAN PANTAI MELALUI PERCONTOHAN DESA MODEL PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PEMANFAATAN PESISIR (STUDI KASUS : DESA GRINTING,KECAMATAN BULAKAMBA, KABUPATEN BREBES, JAWA TENGAH)

Abstract

The decrease of environmental quality due to the increase of development is signed by the damage and lose of species variety. Is causes not only ecology but also economic loss. That's why the basic of sustainable development is undergo economic development by emphasizing the reservation of natural resources and biologic environment and also minimizing the negative effect of development toward environment . It is the core of sustainable development. Problems of coastal and mangrove damage happened in Central Java need a real action, in a form of focused, measurable program to control or prevent degradation of coastal ecosystem. In order to solve the problems, for first step, the government of Central Java try to increase the economic of coastal community by an environmental reservation and coastal exploration through model village program. There are 3 steps approachments (1) Establish human resources (2) Establish economic (3) Establish environment. The study is evaluation about coastal and mangrove damage control through environmental reservation and coastal exploration through model village program, implemented in Grinting village, Bulakamba Resort, Brebes Sub District, Central Java. The aims of this study is (1) to understand the government of central Java policy and efforts in controlling coastal and mangrove damage (2) to understand the success of community development in controlling coastal and mangrove damage (3) to undserstand the society perception of environmental reservation and coastal exploration through model village program. This study is an applied research using descriptive methods analitis using one table and SWOTS methods. The population of this study is 9912 persent in productive age to research area. The samples taken by typikal characteristic , in this case is pond fishermen. The techniques to collect data are observation , interview, questioner and foccus group discussion which attended by the leaders in study area. The result shows that (1) Analizing using on table and SWOTS results in Environmental Reservation and Coastal exploration through model village program (2) The community development has success quite well and the community has participared actively in managing environment (3) The positive perception from the community toward environmental reservation and coastal exploration through model village program including the increasing of social economic people (4) Mangrove ecosystem program is study area a is starting to recovered. This recommendation is directed the government of Brebes Regency to set Grinting , village, Bulakamba Resort as a Sustainable village. ABSTRAK : Penurunan kualitas lingkungan merupakan konsekuensi meningkatnya intensitas pembangunan yang ditandai oleh adanya kerusakan dan kehilangan keanekaragaman hayati yang ada. Hal ini tidak hanya menimbulkan kerugian ekologis tetapi juga kerugian ekonomi. Permasalahan kerusakan pesisir dan taut serta hutan mangrove di Jawa Tengah memerlukan adanya suatu tindakan nyata dan konkrit dilapangan, dalam suatu bentuk program kegiatan yang terfokus, terukur dan dapat dilaksanakan. Dalam upaya pemecahan permasalahan tersebut Pemerintah Propinsi Jawa Tengah berupaya mengangkat tingkat sosial ekonomi masyarakat pesisir/ pantai melalui Program Percontohan Desa Model Pelestarian Lingkungan dan Pemanfaatan Pesisir dengan 3 pendekatan yaitu : (1) Bina Sumber Daya Manusia (2) Bina Ekonomi, dan (3) Bina Lingkungan. Penelitian evaluasi pengendalian kerusakan pantai dan hutan mangrove melalui Percontohan Desa Model Pelestarian Lingkungan dan Pemanfaatan Pesisir dilaksanakan di Desa Grinting, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui keberhasilan kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dalam pengendalian kerusakan pantai dan ekosistem mangrove melalui Program Percontohan Desa Model Pelestarian Lingkungan dan Pemanfaatan Pesisir , (2) Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pemberdayaan masyarakat (community development) dalam upaya pengendalian kerusakan pantai dan ekosistem mangrove , (3) Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat di daerah penelitian terhadap Program Percontohan Desa Model Pelestarian Lingkungan dan Pemanfaatan Pesisi, (4) Memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten Brebes untuk perbaikan pengelola lebih lanjut. Penelitian ini merupakan suatu penelitian terapan (applied research) dengan menggunakan metode deskriptif analitik dan telaahan SWOTS. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 9.912 orang yaitu seluruh masyarakat dalam usia produktip. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampling berdasarkan pada ciri-ciri tertentu, yaitu masyarakat petani tambak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara/ kuesioner dan forum kelompok diskusi terfokus (focus group discussion) . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hasil analisis tabel tunggal dan analisis SWOTS daerah penelitian tercakup dalam Program Percontohan Desa Model Pelestarian Lingkungan dan Pemanfaatan Pesisir, (2) Pengembangan kesadaran masyarakat (community development) telah berhasil cukup baik dan masyarakat telah berperan aktif dalam pengelolaan Iingkungannya. (3) Dampak dan persepsi positip masyarakat antara lain adanya peningkatan sosial ekonomi yang dirasakan masyarakat, (4) Ekosistem hutan mangrove mulai terpulihkan. Rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Brebes adalah bahwa pengembangan masyarakat dan dampak positip dari Percontohan Desa Model Pelestarian Lingkungan dan Pemanfaatan Pesisir di Desa Grinting hendaknya ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Brebes sehingga Desa Grinting dapat menjadi Desa Model Berkelanjutan.