PERKAWINAN KEDUA (POLIGAMI) BAGISUAMI YANG KAWIN NYEBURIN PADA ISTRI PERTAMA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ADAT BALI (Suatu Studi Kasus di Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan)

Yuda, I Wayan Gede Darma (2003) PERKAWINAN KEDUA (POLIGAMI) BAGISUAMI YANG KAWIN NYEBURIN PADA ISTRI PERTAMA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ADAT BALI (Suatu Studi Kasus di Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
2178Kb

Abstract

Marriage is a foundation of the realization of family bound, that by the presence of this marriage bound will cause the presence of legal causes in marriage between the husband and wife so that will also influence on the family relationship of the person in concerned. The objective of this research is, to know the position of the second wife's right (whom her husband has a "nyeburin" marriage for the first marriage) according to the Law (Undang-Undang) Number 1 year 1974 and the Balinese Customary Law in Kaba-Kaba Village, Kediri Sub district, Tabanan Regency, to know the position of children who were born from the second wife (whom her husband has a "nyeburin" marriage for the first marriage) in inheritance matter. This research was not only using a legal aspect but also using non-legal aspect (empiric). The data collection and law material, both primary and secondary by a data collection method through juridical-empiric approach, cases collected through observation, interview and legal document studies, whereas the analysis technique was done in qualitative. This research result is hoped to be able to add input for the building, developing, and development of national law based on customary law especially related with marriage law and inheritance law. A marriage with second wife done by a husband who does "nyeburin" marriage with his first legal wife, according to the Law (Undang-Undang) Number 1 year 1974 and according to the Balinese Customary Law, is done "mebiakaonan" and "mekala-kalaan" Whereas the position of children were born from a legal marriage. Perkawinan merupakan dasar terwujudnya pertalian keluarga, sehingga dengan adanya ikatan perkawinan ini akan menyebabkan adanya akibat-akibat hukum dalam perkawinan antara suami istri tersebut sehingga akan mempengaruhi pula terhadap hubungan keluarga dari yang bersangkutan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan hak istri kedua (yang suaminya kawin nyeburin untuk perkawinan pertama) menurut Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 1974 dan Hukum adat Bali di Desa Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, untuk mengetahui kedudukan dari anak-anak yang lahir dari istri yang kedua (yang suaminya kawin nyeburin untuk perkawinan pertama) dalam hal pewarisan. Penelitian ini mengunakan pendekatan yuridis-empiris. Dalam pengumpulan data dan bahan hukum, baik primer maupun sekunder, kasus yang dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara dan study dokumen-dokumen hukum, sedangkan teknik analisis dilakukan secara kwalitatif. Perkawinan dengan istri kedua yang dilakukan oleh suami yang melakukan perkawinan nyeburin dengan istri yang pertama adalah sah, sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan dalam Hukum Perkawinan Nomor: 1 tahun 1974 dan sesuai dengan Hukum Adat Bali dilakukan mebiakaonan dan mekala-kalaan. Sedangkan kedudukan anak¬anak tersebut dilahirkan dari perkawinan yang sah. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan masukan bagi pembinaan, pengembangan dan pembangunan Hukum Nasional yang berdasarkan pada hukum adat khususnya yang menyangkut hukum perkawinan dan hukum waris.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:10931
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:19 May 2010 14:21
Last Modified:19 May 2010 14:21

Repository Staff Only: item control page