PENGARUH GLARE BIDANG DINDING KACA BANGUNAN TINGKAT TINGGI TERHADAP LINGKUNGAN Studi kasus : Menara Imperium JI. HR. Rasuna Said Jakarta Selatan dan Menara Jamsostek, JI. Jend. Gatot Subroto Jakarta Selatan

Abstract

Nowadays, everywhere around the world especialy in big city, we could see many various skyscraper dominating in these area. The appearence of the skyscraper happened since the value of the area in the big city went up for the natural demand, hence the utilizing of the area in efficiently is needed. Apart from the various number of the floor, the design of the building is becoming various too, since developing technology in construction engineering and material in common. The result of these developing technology in construction engineering and material, anticipating the problem of economic, aesthetic, and function in practice qualitatively, in the other hand that superiority of the subjective characteristic also emerging another problem more seriously, the problem was the consequence of the natural enviromental changing by the attendence of the skyscraper especialy with their artffical manner that influenced of the climatologic factor in tropical climate such as the effect of thermal, air humidity, resipitation, the wave of the wind and the sunray, whether the radiation and so the intensity of the sunray that affecting the enviroment. Hence, to make satisfying planning it should consider the factor that accomodating the natural enviromental that should not emerge theh conflict of the natural and social balance. In the matter of Glass High Rise Building trend that flare up in big city of Indonesia there are various problem that could affected the balance of natural enviromental in the place of that building was build up, such as radiation of sunray reflection problem and thermal efect that could increase the enviroment temperature. That probems have been revealed in academic matter and in other study for the need of formal institution. In this study I will reveal the other side of the radiation and thermal problem that is origin from presence of glass building in big city. The main problem that will revealed in this study is the glare which affecting to the enviroment in the glass building with the emphasize to the problem of the visual comfort as the main reason. I will use some theoretical approach such as the theory of tropical climate pattern and the characteristic along with them, theory of radiation and the duration pattern of sunray intensity, the point of view from the sunray radiation and the physical theory of the treshold reflection glow as the study observation object. The observation would have been calcualted with BRS (Building Research Station of England) glare formula that will act as the mathematics model apparatus and functioning as the cross check to the physical practise observation in determined the glare index that was the focus of the observation in these study . And the observation approach will be doing by measurement the glow intensity, both with the direct measurement with the material model in these case I will use the glass material in the glass building to find out the pattern of the sunray movement and the effect of the glow from the building to the enviroment in these area.These two kind of approach then could be integrated in a design study about the glare effect and variable along with them. From these result the resume that can be make that the building with the glass in that wall need to be adjustment in the planning and utilizing the element for the responsive affect to the climate demand in our tropical country since the aim from the utilize of the glass element in the origin country that was moderate climate in the other wise such as happened in our country. The glass utilization in the country with the moderate climate was to make the glare and the thermal from sunray could be beneficial as much as possible. ABSTRAK : Pada masa sekarang ini, kita melihat wajah-wajah perkotaan terutama kota-kota besar dihampir seluruh bagian dunia telah didominasi oleh hadimya bermacam-ragam bangunan bertingkat tinggi. Bangunan¬bangunan tinggi di perkotaan hadir karena tuntutan alami akibat makin terbatas serta semakin tingginya harga lahan diperkotaan, sehingga perlu adanya efisiensi penggunaan lahan. Selain jumlah lantai yang beragam, design dari komposisi bentuk bangunan maupun bahan serta konstruksinya juga semakin beragam pula seiring berkembangnya teknologi dalam bidang rekayasa konstruksi dan bahan bangunan. Hasil-hasil perkembangan dalam teknologi konstruksi dan bahan bangunan ini secara kualitatif turut mengantisipasi permasalahan ekonomis, estetis dan fungsionalis dalam pelaksanaaanya, tetapi selain keunggulan¬keunggulan yang bersifat subyektif tersebut juga memunculkan permasalahan lain yang tidak kalah serius, yaitu berbagai macam dampak yang diakibatkan karena berubahnya keseimbangan lingkungan alami setempat karena kehadiran gedung-gedung bertingkat terutama dengan sosok yang serba artificial tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor klimatologis pada kawasan yang beriklim tropis lembab seperti pengaruh thermis, kelembaban udara, resipitasi, pergerakan angin serta pengaruh akibat matahari ,baik berupa pancaran radiasi matahari maupun intensitas cahaya yang ditimbulkannya pada lingkungan sekitar. Oleh sebab itu dalam perencanaan suatu lingkungan binaan yang baik seyogyanya mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mengakomodasi kondisi lingkungan alaminya sehingga tidak menimbulkan konflik-konflik keseimbangan alam dan sosial. Didalam kaitannya dengan trend bangunan tinggi berselubung kaca ( Glass High Rise Building) yang marak bermunculan di kota-kota besar di Indonesia ini memunculkan berbagai permasalahan yang dapat tnempengaruhi keseimbangan lingkungan alami dimana gedung itu dibangun, diantaranya adalah permasalahan refleksi radiasi pantulan matahari serta efek thermal yang juga turut meningkatkan suhu lingkungan disekitamya. Permasalahan-permasalahan tersebut sudah banyak diungkap secara akademis maupun dalam penelitian untuk keperluan instansi-instansi formal lainnya. Didalam penelitian ini akan diupayakan untuk mengungkap sisi selain masalah radiasi dan thermal yang bersumber dad kehadiran gedung-gedung kaca diperkotaan Masalah yang menjadi titik perhatian penelitian ini adalah pengaruh glare (silau) terhadap lingkungan disekitar gedung kaca dengan menekankan masalah kenyamanan visual sebagai perhatian utamanya. Beberapa pendekatan secara teoritis yang digunakan diantaranya adalah mulai dad teori-teori mengenai pola iklim tropis beserta Icarakter¬karaktemya ,teori mengenai pancaran dan pola durasi intensitas penyinaran matahari, sudut jatuh pancaran matahari sampai pada teori-teori fisis mengenai ambang intensitas pantulan cahaya sebagai objek observasi penelitian Yaitu dengan menggunakan aplikasi persamaan/formulasi BRS (Building Research Station of England) glare formula yang berperan sebagai perangkat model matematis yamg berfungsi untuk pembuktian silang ( cross check) terhadap observasi fisis lapangan dalam menentukan indeks kesilauan yang merupakan fokus studi observasi. Sedangkan pendekatan observatif dilakukan dengan pengukuran intensitas cahaya, baik itu pengukuran langsung di lapangan pada gedung-gedung yang dijadikan objek observasi maupun dengan mempergunakan model material dalam hal ini digunakan bahan kaca yang digunakan pada gedung-gedung bertingkat untuk mengetahui pola-pola pergerakan sinar matahari serta efek pantulan pada bangunan terhadap lingkungan sekitar. Kedua macam pendekatan ini kemudian diintegrasikan dalam suatu disain penelitian mengenai efek kesilauan dan variabel-variabelnya Dari hasil penelitian maka simpulan yang diperoleh adalah bahwa gedung bertingkat dengan dinding kaca yang telah menjadi bagian dari khasanah