KEABSAHAN PERKAWINAN YANG DILAKSANAKAN OLEH WANITA HAMEL BUKAN DENGAN LAKI-LAKI YANG MENGHAMULINYA DAN KEDUDUKAN ANAK YANG DIKANDUNGNYA MENURUT HUKUM ISLAM (SUATU STUDI DI KABUPATEN KUDUS)

SUSANTI, ELVI (2005) KEABSAHAN PERKAWINAN YANG DILAKSANAKAN OLEH WANITA HAMEL BUKAN DENGAN LAKI-LAKI YANG MENGHAMULINYA DAN KEDUDUKAN ANAK YANG DIKANDUNGNYA MENURUT HUKUM ISLAM (SUATU STUDI DI KABUPATEN KUDUS). Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
3968Kb

Abstract

Modernity —besides usefull- has brought a lot of sexual harrasment victims and any other biological needs, as the result of the free life style extentd, free sex, and living together without marriage which is inclining blaze. One of the consequence of these foreign culture effects is the great number of pregnancy before marriage case which is seen. However, those pregnances are not kept idle, but have to be concerned and to be followed up by doing the marriage soon although in the situation of swollen stomach. Marriage is doing commit that is plaited the regulations the both of sides between the man and the woman on the principle of sincerity and the like of the both sides. Because of that a guardian from the woman side in accordance with the caracteristic that is secured syara' to allowing live in a family and to make one each other become the couple for another. The close method that will be use in this research is closing method of judicial and empirical. The research spesification are descriptive analysis. The sample method definition which is use are purposive sampling. The writer take a sample judge of Pengadilan Agama Kabupaten Kudus, the head of Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten Kudus, 3 theologians and public figure, 10 person of the public where there are unmarried pregnant woman who are implementing the merriages, 2 unmerried pregnant women who are implementing the marriages not with the man who impregnate her who are willing to be respondence but the identity is secreted by the written. Data collection has been done with primary data and secondary data (interview). The method of data analysis are descriptive analysis. The marriage that is implementing by pregnant woman not with a man who impregnate her in accordance with Islam law in Kabupaten Kudus is legal wether has complied with marriage pillars requires although adultery behaviour that has been done by her/ him is a sin. After the child that in her womb brought in to the world it is not necesary doing marriage repetition anymore because ajab qobul is just once done. Although the Al-Qur'an explanation directly and fermly is not connected with the marriage, but certainly the cild has to be brpught in to the world as the result of its father and mother marriage legally. The status of the child that is in the womb of the unmerried woman who implementing the marriage in accordance with Islam law is legal when it is born minimally 6 month after it's parents marriage, and it use the name of it's mother husband. And when it is a girl and going to merried, her mother husband can become her guardian. When it is less than 6 month is not legal, she use her mother's name, her mother's husband can not become her guardian. There are a lot of problems that appears of the marriages that is implemented by preganant woman not with the man who impregnate her in accordance with Islam law in Kabupaten Kudus and certainly has to get follow up and implemented efforts to solve it by theologians and public figures. Modernitas -di samping bermanfaat- telah banyak membawa korban pelecehan seksual dan kebutuhan biologis lainnya, sebagai akibat menjamurnya pergaulan bebas, free sex, dan kumpul kebo yang cenderung semakin marak. Salah satu akibat dari pengaruh kebudayaan asing ini adalah banyaknya dijumpai kasus hamil di luar nikah. Meskipun demikian, kehamilan di luar nikah tersebut bukan untuk hanya didiamkan saja, tetapi hams disikapi dan ditindaklanjuti dengan segera dilakukannya perkawinan meskipun dalam keadaan pent yang membuncit. Perkawinan ialah melaksanakan akad (perikatan) yang dijalin pengaturannya kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan atas dasar keridho'an dan kesukaan kedua belah pihak. Oleh karena itu seorang wali dari pihak perempuan menurut sifat yang telah ditentukan syara' untuk menghalalkan hidup berumah- tangga dan untuk menjadikan masing-masing dari padanya sekutu (teman hidup) bagi yang lain. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris. Spesifikasi penelitian ini adalah deslcriptif analitis. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penulis mengambil sampel : Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Kudus, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Kudus Kota, 3 orang ulama dan tokoh masyarakat, 10 orang warga masyarakat di mana terdapat wanita hamil di luar nikah yang melaksanakan perkawinan, 2 orang wanita yang hamil di luar nikah yang melaksanakan perkawinan bukan dengan laki-laki yang menghamilinya yang bersedia menjadi responden tetapi identitasnya dirahasiakan oleh penulis. Perkawinan yang dilaksanakan oleh wanita hamil bukan dengan laki-laki yang menghamilinya menurut Hulaim Islam di Kabupaten Kudus adalah sah apabila sudah memenuhi syarat-syarat rukun-rukun nikah meskipun perbuatan zina yang sudah dilakukannya adalah perbuatan dosa. Setelah anak yang dikandungnya lahir tidak perlu dilakukan pengulangan nikah lagi karena ijab qobul hanya sekali saja dilakukan. Meskipun pembahasan Al-Qur'an secara langsung dan tegas tidak dikaitkan dengan pernikahan, tetapi tentu saja anak itu hams terlahir sebagai akibat dari pernikahan ayah ibunya yang sah. Kedudukan anak yang dikandung oleh wanita hamil di luar nikah yang melaksanakan perkawinan menurut Hukum Islam adalah sah apabila dilahirkan minimal 6 bulan setelah perkawinan orang tuanya, dan dia memakai nama suami ibunya. Dan apabila anaknya perempuan dan akan menikah maka suami ibunya bisa dijadikan wali nikah. Apabila kurang dad 6 bulan adalah tidak sah, dia memakai nama ibunya, suami ibunya tidak bisa menjadi wali nikah. Terdapat banyak permasalahan yang timbul terhadap Perkawinan yang diläks4nálcan oleh *data hamil bukan dengan laki-laki yang menghamilinya nientittik I-Iulaird ISIhni Kabupaten, KUtlus, dan tentu saja hams mendapatkan titidak lanjut daft dilalcuicán ulinya-Ulmya tUituk therigatasinya oleh para ulama dan tokoh masyarakat.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:K Law > K Law (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:10818
Deposited By:Mr UPT Perpus 2
Deposited On:18 May 2010 11:54
Last Modified:18 May 2010 11:54

Repository Staff Only: item control page