PENERIMAAN DIRI PADA PENDERITA EPILEPSI Studi Kualitatif Fenomenologis

Vina Nurviana, Eki (2009) PENERIMAAN DIRI PADA PENDERITA EPILEPSI Studi Kualitatif Fenomenologis. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
48Kb

Abstract

ABSTRAK Epilepsi merupakan gangguan otak yang bersifat kronis dengan gejala-gejala yang muncul berupa serangan yang terjadi berulang-ulang dan bersifat menahun. Epilepsi menimbulkan dampak negatif, baik fisik maupun psikis yang akan mempangaruhi kehidupan penderitanya. Tekanan sosial berupa ejekan dan dijauhi orang lain sering dialami penderita epilepsi. Masalah terapi yang membutuhkan waktu yang cukup lama juga menimbulkan masalah bagi penderitanya. Kondisi tersebut membuat penderita epilepsi merasa tidak puas dengan keadaan dirinya, merasa malu dan tidak mau mengakui gangguan tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara mendalam. Kriteria subjek adalah seseorang yang sudah mendapatkan diagnosis pasti menderita epilepsi dan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Subjek yang diperoleh sebanyak tiga orang melalui pencarian dan bertanya kepada orang-orang terdekat yang mengetahui keberadaan individu penderita epilepsi. Masing-masing subjek memiliki karakteristik yang berbeda diantaranya tempat tinggal, jenis kelamin, usia, status ekonomi, tingkat pendidikan dan onset epilepsi. Subjek mendapatkan informasi mengenai kejelasan diagnosis epilepsi pada waktu yang berbeda, yaitu subjek #1 setelah 10 tahun menderita epilepsi, subjek #2 setelah dua tahun dan subjek #3 setelah pertama kali mengalami serangan epilepsi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penderita epilepsi mampu melakukan penerimaan diri dengan baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya faktor pendorong yang berupa dukungan sosial, kontrol diri, peran significant others, wawasan sosial, kondisi fisik membaik, ekstrovert, keberhasilan, kemampuan menyelesaikan tugas perkembangan dan wawasan diri. Faktor penghambat penerimaan diri yang dihadapi penderita epilepsi yaitu tekanan sosial, masalah ekonomi, introvert dan ketidakjelasan diagnosis. Penderita epilepsi akan melakukan strategi koping yang berpusat pada masalah dan emosi sehingga penderita mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Penderita akan mampu menerima penyakitnya dan dirinya secara utuh. Hasil penelitian ini diharapkan penderita epilepsi mampu melakukan bentuk-bentuk penerimaan diri sehingga bisa menjalani kehidupannya secara optimal.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
Divisions:Faculty of Psychology > Department of Psychology
ID Code:10783
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:18 May 2010 10:16
Last Modified:18 May 2010 10:16

Repository Staff Only: item control page