ROKHMAH, LAILA NUR (2004) HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, DAN BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA CALON PENDONOR DARAH LAKI-LAKI DI PMI DAERAH JAWA TENGAH TAHUN 2004. Undergraduate thesis, Diponegoro University.
| PDF - Published Version 18Kb |
Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id
Abstract
Terdapat 30% calon pendonor darah yang gagal menjadi pendonor darah di PMI Daerah Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan kadar hemoglobin £12gr%. Sebelum melakukan donor darah, terlebih dahulu dilakukan tes untuk mengetahui kadar hemoglobin dengan metode cuprum sulfat. Jika kadar hemoglobin >12gr% maka dapat menjadi pendonor darah. Kadar hemoglobin dipengaruhi oleh tingkat konsumsi energi, protein, dan besi. Dengan tingkat konsumsi yang baik maka seharusnya kadar hemoglobinnya juga baik. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat konsumsi energi, protein, dan besi dengan kadar hemoglobin pada calon pendonor darah laki-laki di PMI Daerah Jawa Tengah, dengan menganalisis apakah terdapat perbedaan antara tingkat konsumsi energi, protein, dan besi pada calon pendonor darah yang gagal dan berhasil menjadi pendonor darah. Metode yang digunakan adalah survei dan pendekatannya dengan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2004 dengan jumlah sampel sebanyak 57 responden yang dipilih dengan accidental sampling. Statistik yang digunakan untuk menguji adalah t test. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa kadar hemoglobin responden yang baik sebesar 84,21%. Seluruh responden tidak menderita penyakit dan 56,1% responden responden tidak memiliki kebiasaan merokok. Responden yang memiliki tingkat konsumsi energi dan protein yang baik sebesar 30 responden (52,6%) sedangkan responden yang memiliki tingkat konsumsi besi baik sebesar 31 responden (54,4%). Dari uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan tingkat konsumsi energi dengan kadar hemoglobin (p=0,000); terdapat hubungan tingkat konsumsi protein dengan kadar hemoglobin (p=0,000); dan terdapat hubungan tingkat konsumsi besi dengan kadar hemoglobin dengan kadar hemoglobin (p=0,001). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka peneliti menyarankan agar di PMI Daerah Jawa Tengah dibentuk adanya personel khusus untuk memberikan penyuluhan praktis terhadap calon pendonor darah yang gagal (15,79%). Sehingga nantinya mereka dapat meningkatkan tingkat konsumsi makanannya dan dalam waktu-waktu selanjutnya dapat menjadi pendonor darah. Kata Kunci: hemoglobin, calon pendonor darah CORRELATION BETWEEN CONSUMPTION LEVEL OF ENERGY, PROTEIN, AND IRON WITH HAEMOGLOBIN PERCENTAGE INMAN ASPIRANT OF BLOOD DONOR AT LOCAL INDONESIAN RED CROSS OF CENTRAL JAVA IN 2004 There are 30% aspirants of blood donor who fail to be blood donor in the local Indonesian red cross. It is due to the haemoglobin percentage is £ 12gr%. Prior to carry out blood donor, test is conducted to know the haemoglobin percentage by cuprum sulfate method. If the haemoglobin percentage is >12gr%, someone maybe blood donor. The haemoglobin percentage is influenced by the consumption level of energy, protein, and iron. If the consumption level is good, its haemoglobin percentage is good too. The aim of the research is to analyze the correlation between consumption level of energy, protein, and iron with haemoglobin percentage in man aspirant of blood donor at local Indonesian Red Cross of central java, by analyzing whether there is difference between consumption level of energy, protein and iron intensitas the aspirant of blood donor who fails and success to be blood donor. The used method was survey and its approach by cross sectional. This research was conducted intensitas july 2004 with the amount of sample was 57 respondents chosen banyaknya accidental sampling. To analyze the variables we used t test. Based on the research, it is known that respondents do not have disease and 56,1% respondents do not have smoking habit. Respondents having good consumption level of energy and protein are 30 respondent (52,6%), meanwhile respondents having good consumption level of iron are 31 respondents (54,4%). It is obtained that there is a correlation between consumption level of energy and haemoglobin percentage (p= 0,000); there is a correlation between consumption level of protein and haemoglobin percentage (p= 0,000); and there is a correlation between consumption level of iron and haemoglobin percentage (p= 0,001). The researcher suggest to local Indonesian red cross of central java to from special personnel to give practical illumination to the aspirant of blood donor who fails (15,79%). Thus, they can increase their food consumption level and then, they can be blood donor sometime Keyword: haemoglobin, aspirant of blood donor
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | Faculty of Public Health > Department of Public Health |
ID Code: | 10705 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 17 May 2010 14:44 |
Last Modified: | 17 May 2010 14:44 |
Repository Staff Only: item control page