IZZAH, NUR (2001) FAKULTAS FILM DAN TELEVISI PADA INSTITUT KESENIAN JAKARTA DI JAKARTA. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Undip.
| PDF - Published Version 40Kb |
Abstract
Latar Belakang Perkembangan teknologi berjalan sangat cepat, sehingga kesiapan sumber daya manusia harus berpacu dengan kemajuan teknologi. Kurangnya sumber daya manusia yang handal di berbagai aspek kehidupan merupakan salah satu masalah yang menghambat perkembangan aspek itu sendiri. Kurangnya sumber daya manusia yang handal di bidang film merupakan salah satu masalah yang menghambat perkembangan perfilman nasional, di samping masalah-masalah lain dalam aspek institusi atau birokrasi, distribusi, teknologi, ekonomi, apresiasi masyarakat dan sosial budaya. Dalam upaya turut meningkatkan industri film dan televise yang semakin penting dan strategis maka sumber daya manusia yang handal dalam bidang film dan televise sangatlah dibutuhkan. Kemajuan pesat dibidang pertelevisian memerlukan sumber daya manusia perfilman baik dalam segi kuantitas dan kualitas sehingga mendukung para produser atau rumah produksi dalam rangka pengisian program-program televise tersebut. Hasil Evaluasi Pelaksana Simposium dan Workshop Revisi UU No.8 Th.1992 Tentang Perfilman, tanggal 10 Agustus 2000 yang juga menyoroti soal perdidikan formal sampai saat ini pemerintah berlum tergerak untuk ikut campur tangan, baik itu membiayai, membangun ataupun memiliki sekolah film negara, baik ditingkat sekolah menengah, maupun perguruan tinggi. Fakultas Film dan Televisi (FFTV) pada Institut Kesenian Jakarta (IKJ) merupakan satu-satunya lembaga pendidikan formal ilmu sinematografi setingkat perguruan tinggi yan diharapkan mampu mencetak tenaga kreatif dan berwawasan akademik. Induk Organisasi Karyawan dan Televisi (KFT) menyadari kelemahan, bahwa pendidikan formal orang film rata-rata masih rendah pada umumnya mereka adalah otodidak. Namun kesempatan untuk memperoleh pendidikan formal bagi orang yang berminat untuk menggeluti film sangat sedikit. Hal ini disebabkan terbatasnya daya tampung di FFTV-IKJ. Fenomena ini memaksa kita untuk mengembangkan FFTV-IKJ sehingga dapat menampung peminat film lebih banyak dan memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang lebih baik demi lancarnya kelangsungan proses belajar mengajar sehingga meningkatkan kualitas lulusan dari FFTV. Selain itu berlandaskan dan berpedoman pada Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan Kesenian Jakarta No.SK/083/YKJ/XII/96 tentang Rencana Induk Pengembangan PKJ-TIM tahun 1995-2000 yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta, maka pengembangan FFTV sebagai bagian dari IKJ, yang juga tidak dapat dipisahkan dengan TIM, dapat diandalkan. Jakarta sebagai ibukota negara dan ibukota propinsi, mempunyai peranan penting sebagai pusat administrasi dan pemerintahan, pusat perdaganga dan jasa, pusat kegiatan industri, pusat pendidikan dan kebudayaan. Pertumbuhan kota Jakarta yang cukup pesat baik dilihat dari aspek demografi (populasi penduduk), alat transportasi, perdagangan, industri perumahan, perkantoran maupun fasilitas-fasilitas lain yang dapat menimbulkan implikasi pengembangan perkotaan antara lain bidang sosial budaya, ekonomi, fisik kota dan sebagainya. Berbagai macam fasilitas yang tersedia di Jakarta saling mengisi dan melengkapi. Berbagai macam jenis dan hiburan disajikan di Jakarta. Tercatat bahwa di Jakarta telah terdapat tujuh stasiun televise yang terdiri dari enam stasiun televise swasta yaitu RCTI, SCTV, ANTV, INDOSIAR, TPI, METROTV, lima diantaranya berskala nasional dan satu milik pemerintah yaitu TVRI. Di samping itu rumah produksi tumbuh bagai jamur di musim hujan, berupaya membuat acara-acara yang menarik untuk mengisi program-program televise tersebut. Memahami potensi ini maka Jakarta merupakan lokasi strategis sebagai tempat didirikannya lembaga pendidikan formal yang dapat menampung para peminat pembuat film. Karakteristik ilmu seni sinematografi berupa penggabungan/ peleburan antara cabang-cabang ilmu, menjadikan adanya kolaborasi dan interaksi antara unsure-unsur pendukung dan cabang-cabang seni itu sendiri sehingga menghasilkan suatu kinerja baru. Perencanaan dan perancangan FFTV di IKJ ini diharapkan tetap memperhatikan budaya local selaras dengan perkembangan teknologi dan komunikasi. Untuk itu diterapkan penekanan desain arsitektur Morphosis yang mempunyai ide dasar mendukung adanya keragaman/ heterogenitas dan pluralitas, menganggap suatu kompleksitas dan heterogenitas sebagai suatu yang harmoni bukan suatu yang kacau (chaos), mengangkat budaya yang heterogen dan ditampilkan dengan cara baru, yaitu dengan membongkar nilai-nilai dan tanda-tanda konvensional yang mempunyai kecenderungan menyatukan dan menyederhanakan dan perancangan berdasarkan konteks yang ada (desain kontekstual). Berdasarkan uraian diatas, maka perlu direncanakan pengembangan pendidikan seni sinematografi di Jakarta, yaitu FFTV-IKJ dengan penekanan desain arsitektur morphosis yang didalamnya menyelenggarakan program pendidikan dengan peminatan terhadap film dan televise sehingga menunjang perkembangan film dan televise serta menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dalam bidang film dan televise yang diharapkan dapat menghasilkan film berkualitas dan dapat bersaing di dunia kerja secara professional. 1.2. Tujuan, Sasaran dan Manfaat 1. Tujuan Mengungkapkan program pendidikan film dan televise yang efektif sehingga dapat menampung aktifitas dan kegiatan pendidikan serta menunjang pengembangan kreatifitas, keterampilan, dan wawasan peserta didik di bidang desain. 2. Sasaran Sasaran yang diharapkan adalah sebagai landasan atau pedoman perencanaan dan perancangan FFTV-IKJ yang ditekankan pada penampilan bangunan dengan menggunakan karakteristik arsitektur Morphosis. 3. Manfaat Manfaat yang diperoleh adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan mahasiswa dalam memperoleh gelar sarjana di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro serta dapat menjadi bahan tambahan pengetahuan dan wawasan di bidang film dan televise. 1.3. Lingkup Pembahasan Lingkp pembahasan dalam penulisan ini dititikberatkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur yang akan digunakan sebagai landasan dan program perencanaan FFTV sebagai salah satu bagian dari lembaga pendidikan di IKJ. Pembahasan FFTV dibatasi pada pengertian judul secara umum sedangkan pada perancangannya dititikberatkan pada bangunan perguruan tinggi secara keseluruhan, baik struktur, kontruksi, maupun utilitas akan dijelaskan secara garis besar pada hal-hal yang dianggap perlu. Permasalahan di luar bidang arsitektur sejauh masih melatar belakangi, mendasari dan berkaitran dengan asumsi yang rasional dan logis. 1.4. Metode Pembahasan Metode yang digunakan dalam penyusnan laporan LP3A ini adalah metod deduktif, yaitu pembahasan dari hal-hal yang bersifat khusus, sedangkan metod pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Studi literature, dilakukan untuk mendpatkan data-data sekunder, dalam hal ini termasuk studi kepustakaan, pengumpulan data informasi dan peta dari instansi yang terkait. b. Survey lapangan, dilakukan sebagai pengamatan langsung terhadap obyek studi kasus. c. Wawancara, dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait dan kompeten dengan topic permasalahan untuk mendapatkan data primer. 1.5. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang pembahasan, tujuan, sasaran dan mafaat pembahasan, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN FAKULTAS FILM DAN TELEVISI PADA INSTITUT KESENIAN JAKARTA Yang berisi tentang pembahasan pendidikan tinggi secara umum, kondisi Institut Kesenian Jakarta, pengaruh keberadaan IKJ terhadap kota Jakarta dan dibahas pula Fakultas Film dan Televisi BAB III KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN Berisi tentang kesimpulan, batasan, dan anggapan dalam perencanaan dan perancangan FFTV. Batasan yang dimaksud adaah untuk membatasi permasalahan dan lingkup bahasan yang hanya berkaitan dengan perencanaan dan perancangan FFTV. Anggapan yang dimaksud adalah anggapan untuk bisa dimungkinkannya perencanaan dan perancangan FFTV di IKJ BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi tentang tujuan dan analisa sebagai aspek perencanaan, pendekatan-pendekatan standar untuk mendapatkan besaran ruang serta pendekatan pemilihan lokasi dan tapak. BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN Berisi uraian konsep dasar perancangan dan factor-faktor penetunya serta program dasar perancangan yang ditentukan dari hasil pendekatan sebelumnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Electrical Engineering Faculty of Engineering > Department of Electrical Engineering |
ID Code: | 10695 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 17 May 2010 13:45 |
Last Modified: | 17 May 2010 13:45 |
Repository Staff Only: item control page