PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP INDEPENDENSI AKUNTAN PUBLIK DI INDONESIA

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menguji secara empiris perbedaan persepsi yang berbeda antara direktur keuangan perusahaan go publik dengan investor / kreditor, antara direktur keuangan perusahaan go publik dengan mahasiswa serta antara investor / kreditor dengan maha,siswa terhadap independensi penampilan akuntan publik. Pengujian hipotesa dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan rata-rata di antara dua kelompok sample, karena diantara masing-masing kelompok sample yang diuji saling independen, maka pengujiannya dilakukan dengan menggunakan that analisis independent sample t- test yang terdapat pada program SPSS 11. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi antara direktur keuangan perusahaan go publik dengan investor / kreditor terhadap independensi penampilan akuntan publik dan tidak ada perbedaan persepsi antara direktur keuangan perusahaan go publik dengan nvestor / kreditor terhadap independensi penampilan akuntan publik serta tidak ada perbedaan antara investor / kreditor dengan mahasiswa terhadap independensi penampilan akuntan publik Keterbatasan dalam penelitian ini adalah populasi yang digunakan dalam penelitian kurang luas hanya mencakup 3 (tiga) masyarakat yang digunakan dalam mempersepsikan independensi penampilan akuntan publik yaitu direktur keuangan perusahaan go publik, investor / kreditor dan mahasiswa S2 Akuntansi, masih berpeluang lagi untuk diperluas pada direktur perusahaan yang tidak go publik, mahasiswa Program Profesi Akuntansi, mahasiswa S1 akuntansi dan lain lain yang menggunakan jasa akuntan. Keterbatasan lainnya adalah peneliti hanya membedakan Faktor Ekonomi, Hubungan Sosial, Jasa Non Audit, Audit Fee dan Hubungan Personal dalam melihat independensi penampilan akuntan publik sedangkan D. Lavin(1976) melihat independensi itu juga dapat dipengaruh oleh ikatan keuangan, hubungan usaha dengan klien, pemberian jasa lain selain jasa audit, dan lama hubungan audit sedangkan R.A. Shockley (1981) melihat independensi itu dipengaruh oleh pemberian jasa konsultasi manajemen pada klien, persaingan antar KAP, besaran KAP, dan lamanya hubungan audit, oleh karena itu penelitian mendatang diharapkan dapat menindaklanjuti keterbatasan tersebut. The purpose of this study is to empirically examine peception difference between public company finance diredtors and investors / creditors; between public company finance directors and accounting postgraduate students; and between investors / creditors and accounting postgraduate students. The hipotheses testing a conducted in order to find out whether there is difference between between two samples means. Since each sample group examined is independent, the statistic tool used in this study was independent samples t-test available on SPSS ver 11.00. The result shows significantly that the respondents highly perceived Sosial Relationship, Audit Fee, and Personal Relationship on Indonesian Public Accountants' Independence in Appearance. The hipothesis testing significantly indicates that there is differerence between the directors' perception and the investors / creditors' peception. There is also significantly difference between the directors' peception and the students' perception. While there is no difference between the investors / creditors' perception and the students' perception. The first limitation of the study is that the scope of the population used to perceive the independence of accountant public in Indonesia is only three: finance directors of public company, investor / creditors as listed on Indonesian Capital Market Directory, accounting postgraduate students in Indonesia There are still more opportunities to enhance the population such as to finance directors of public company, investor / creditors as not listed on Indonesian Capital Market Directory, Accounting Profession Program students, graduate students and others use accountants' services. The second limitation is this study only differ by Economic Factors, Social Relationship, Non Audit Service, Audit Fee, and Personal Relationship in order to find out the independence of public accountant in Indonesia. Personal relationship (D Lavin, 1976) is also influenced by financial commitment, business relationship with client, services given next to audit service, and the audit relationship periOd between accountant and client. While Shockley (1981) wrote that independence is affected by management consulting service provided, competition among firms, firm size, and the audit relationship period. Thus, future research is expected to overcome the limitations.