N. Sianturi, Marliana (2007) KONSEP DIRI REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) (Penelitian Kualitatif Fenomenologis di Kota Semarang). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
| PDF 2253Kb |
Abstract
ABSTRAK Tingginya prosentase KDRT di Indonesia dan parahnya dampak yang dialami oleh korban maupun saksi dari KDRT adalah latar belakang diadakannya penelitian ini. Pada umumnya, remaja yang pernah mengalami dan menyaksikan KDRT dalam keluarganya akan melakukan tindakan kriminal sebagai dampak dari keadaan keluarganya yang tidak dapat memberikan kehangatan dan kasih sayang yang cukup. Tindakan kriminal yang mereka lakukan bersama teman-teman sebaya, membuat mereka mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan yang tidak pernah mereka dapatkan dari keluarganya. KDRT yang para remaja alami dan saksikan memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan konsep dirinya dan mempengaruhi penyesuaian mereka dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan konsep diri remaja yang pernah mengalami KDRT. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis. Subjek dalam penelitian adalah dua orang remaja akhir, mengalami, dan menyaksikan KDRT selama lebih dari sepuluh tahun. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara mendalam (depth interview) dan observasi. Hasil wawancara mendalam kemudian dibuat dalam bentuk transkrip dan dianalisis untuk menemukan makna psikologis, kumpulan unit makna, pemetaan konsep, dan esensi terdalam dari hasil penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa konsep diri remaja yang pernah mengalami KDRT memiliki kecenderungan berkembang ke arah negatif. Mereka merasa dirinya tidak berharga dan merasa inferior saat berada di lingkungan sosial. Namun keadaan subjek yang tidak lagi mengalami KDRT membuat konsep diri mereka memiliki kesempatan untuk berkembang ke arah positif. Konsep diri yang mereka miliki mempengaruhi sikap mereka terhadap hubungan interpersonal. Mereka tidak memiliki penilaian yang positif terhadap pernikahan. Sebaiknya remaja yang pernah mengalami KDRT meningkatkan religiusitasnya dan melibatkan diri dalam aktivitas yang dapat mengembangkan potensi mereka. Orangtua juga disarankan untuk berperan aktif mengurangi pertengkaran. Masyarakat yang mengetahui keluarga dengan KDRT diharapkan menghubungi Polisi atau lembaga sosial yang terkait dan memberikan dukungan bagi para korban, misalnya Woman Crisis Center (WCC) dan Pusat Studi Wanita (PSW). Kata kunci: Konsep Diri Remaja, Kekerasan dalam Rumah Tangga
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Divisions: | Faculty of Psychology > Department of Psychology |
ID Code: | 10418 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 10 May 2010 10:50 |
Last Modified: | 10 May 2010 10:50 |
Repository Staff Only: item control page