ANALISIS BIAYA PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TEBAS KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2006

ABIDIN , ZAENAL (2007) ANALISIS BIAYA PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TEBAS KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2006. Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
35Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Pendanaan kesehatan merupakan kunci utama dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, dimana salah satu ukuran penting adalah bahwa beban biaya kesehatan dari kantong perorangan tidak memberatkan penduduk. Pemerintan Kabupaten Sambas telah melakukan perubahan tarif pelayanan kesehatan dari Rp.500,00 menjadi Rp.4.000,00 namun apakah tarif yang diberlakukan masih relevan dan seberapa besar tingkat pemulihan biaya pelayanan rawat jalan yang terjadi, oleh karenanya perlu dilakukan analisis biaya. Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus dengan tujuan untuk mengetahui biaya satuan (unit cost) dan tingkat pemulihan (Cost recovery rate) biaya pelayanan rawat jalan Puskesmas Tebas tahun 2006. Metode perhitungan analisis biaya yang dipergunakan adalah metode distribusi ganda (double distribution). Dari hasil penelitian diperoleh biaya satuan aktual rawat jalan tanpa gaji dan investasi yaitu: Unit Cost Balai Pengobatan Rp.6.504,85 (CRR 61,49%), unit cost KIA/KB Rp.32.733,43 (CRR 12,22%),unit cost BP.Gigi Rp.23.348,05 (CRR 38,55%) dan unit cost rata-rata Rp.7.822,18 (CRR 53,29%). Kesimpulan penelitian, dengan unit cost rata-rata rawat jalan Rp.7.822,18 dan CRR rata-rata 53,29% maka pemulihan biaya unit BP sudah diatas CRR rata-rata yaitu sebesar 61,49%, sedangkan CRR KIA/KB dan BP.Gigi masih jauh dibawah CRR rata-rata.Untuk meningkatkan CRR diperlukan upaya untuk meningkatkan kunjungan rawat jalan atau melakukan efisiensi biaya. Rata-rata ATP sebesar Rp.5.818,00 dan rata-rata WTP sebesar Rp.5.975,00, sedangkan rata-rata Disposable Income adalah 21,76%. Terdapat 35% responden yang ATP nya dibawah tarif, hal tersebut sesuai dengan angka rata-rata DI yang masih berada dibawah angka nasional yaitu 37% pada tahun 2006. Break Even Point tercapai pada kenaikan tarif sebesar 100% atau dengan tarif saat ini maka jumlah pasien yang harus dicapai adalah sebanyak 74.335 pasien. Oleh karenanya untuk mencapai break even dengan tarif saat ini maka sarana dan mutu pelayanan harus ditingkatkan sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan yang diterima dan demand terhadap pelayanan rawat jalan puskesdmas meningkat. Berdasarkan hasil penelitian, perubahan tarif pelayanan rawat jalan yang direkomendasikan adalah antara Rp.6.000,00 sampai dengan Rp.7.000,00 untuk rawat jalan Balai Pengobatan dan KIA/KB serta Rp. 16.000,00untuk rawat jalan BP.Gigi Kata Kunci: analisis biaya,biaya satuan,rawat jalan,puskesmas COST ANALYSIS OF OUTPATIENT SERVICES ON TEBAS PUBLIC HEALTH CENTER OF SAMBAS DISTRICT YEAR OF 2006 Health financing represent main key in health service system, where one of the important criterion is that the burden of individual health expence do not weigh against resident. Government of Sambas District have made a change tariff of health service from Rp.500,00 becoming Rp.4.000,00, hawever whether applying tariff still be relevant and how much the cost recovery rate of outpatient services that happend, so that hance had to be analyzed. This research is including into case study research which aims to know unit cost and cost recovery rate of outpatient service in Tebas Public Health Center at 2006. Calculations method of cost analysis made with double distribution method. Result of research obtained that actual unit cost of outpatient service without salary and investment to every units that is: Clinical Center unit cost is Rp.6.504,85 (CRR 61,49%), KIA/KB unit cost is Rp.32.733,43 (CRR 12,22%),Dental center unit cost is Rp.23.348,05 (CRR 38,55%) andaverage of unit cost is Rp.7.822,18 (CRR 53,29%).Conclusion of research, with unit cost average of outpatient services is Rp.7.822,18 (CRR 53,29%), cost recovery rate of Clinical Center unit above CRR mean that is equal to 61,49%, while CRR KIA/KB And BP.GIGI is under CRR mean. To increase CRR, needed by an effort to increase the fisit of outpatient services or expence efficiency. Mean of ATP equal to Rp.5.818,00 and mean of WTP equal to Rp.5.975,00, while mean of Dispoasble Income is 21,76%. There are 35% responder which Its ATP under tariff, the mentioned as according of mean DI which still under national number that is 37% in the year 2006. Break Even Point reached at tariff increase of equal to 100%, with tariff by now hence the patient must be reached as much 74.335 patient. For the reason to reach break even with tariff by now, facilities and quality of services have to be improved, to make the patient statisfy, and the outpatient services demand of Public Health Center will increase. Based on research result, the alteration of the outpatient services price that recommended is between Rp.6.000,00 up to Rp.7.000,00 for Clinical Center and KIA/KB outpatient services and Rp.16.000,00 for dental center outpatient services. Keyword : cost analysis,unit cost,outpatient services,Public Health Center

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:10343
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:07 May 2010 10:37
Last Modified:07 May 2010 10:37

Repository Staff Only: item control page