THE NATURE OF ISLAMIC ACCOUNTING AND CULTURAL INFLUENCE ON PERCEIVED USEFULNESS OF THE ISLAMIC CORPORATE REPORTING:

Abstract

The objective of this study is to examine the perception of Muslim Accounting Academicians in Java on the suitability of conventional accounting for Muslim users and Islamic organizations, as well as the objectives and characteristics of Islamic accounting. The other objective of this study is also to test the cultural influence on the perceived usefulness of Islamic corporate reporting model suggested by Baydoun and Willet (1994 and 2000). The Hofstede-Gray's framework was utilized to test the hypotheses related with cultural influences on the perceived usefulness of the Islamic corporate reporting. The questionnaires returned were 115 and 103 of this was usable. A non-parametric test of median was conducted using MINITAB 13 to test the hypotheses related with the nature of Islamic accounting. Meanwhile, to test the hypotheses related with cultural influences on the perceived usefulness of the Islamic corporate reporting, this study utilize the multiple regression analysis. The results showed that Muslim accounting academicians in Java believe that Islamic organizations should follow Shari'ah principles and promote social welfare rather than concentrate on profits. There also seems to be a favourable response to the need for Islamic accounting. Most of the participants agree with the accountability objective of Islamic accounting and support the integrative and holistic nature of Islamic accounting information. The results also showed that Power Distance has the best antecedents in explaining Gray's accounting values. However, the result of this study was similar with Sulaiman's (1997 and 1998) studies, could not explain the antecedents of perceived usefulness of Islamic Corporate reporting. Tujuan penelitian ini adalah menguji persepsi dosen-dosen akuntansi Muslim di Jawa mengenai kesesuaian akuntansi konvensional untuk pengguna Muslim dan organisasi-organisasi Islami serta tujuan dan karakteristik akuntansi Islami. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh budaya terhadap kegunaan model pelaporan keuangan Islami yang dipersepsikan seperti yang disarankan oleh Baydoun dan Willet (1994 dan 2000). Kerangka Hofstede-Gray digunakan untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan kegunaan model pelaporan keuangan Islami yang dipersepsikan.Kuesioner yang dikembalikan berjumlah 115 dan 103 di antaranya dapat digunakan. Pengujian non-parametrik median dilakukan dengan MINITAB 13 untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan akuntansi Islami. Sedangkan analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan pengaruh budaya terhadap kegunaan model pelaporan keuangan Islami yang dipersepsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosen-dosen akuntansi Muslim di Jawa meyakini bahwa organisasi-organisasi Islami seharusnya mengikuti prinsip-prinsip Syariah dan mendukung kesejahteraan sosial, dan tidak hanya berkonsentrasi pada laba saja. Sebagian besar responden menyatakan adanya kebutuhan akuntansi Islami dan juga setuju bahwa akuntabilitas dapat menjadi tujuan akuntansi Islami serta mendukung sifat yang integratif dan holistik dari informasi akuntansi Islami. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Jarak Kekuasaan (Power Distance) merupakan anteseden terbaik yang dapat menjelaskan nilai-nilai akuntansi Gray. Meskipun demikian, seperti halnya penelitian Sulaiman (1997 dan 1998), hasil penelitian ini juga tidak dapat menjelaskan anteseden dari kegunaan model pelaporan keuangan Islami yang dipersepsikan.