ANALISIS PENGARUH FAKTOR SITUASIONAL DAN FAKTOR INDIVIDUAL TERHADAP KEEFEKTIFAN PELATIHAN (STUDI KASUS PADA POLITEICNIK NEGERI SEMARANG)

Abstract

At this moment research and theory of training affectivity leads toward training attributes and adopts global perspective system. Therefore, the influences of individual factors and situational factors should be studied and it becomes the objective of this research. Data was taken by using purposive sampling technique with 100 respondents. The Data was analyzed with SEM (Structural Equation model) by employing AMOS 4.0 Program. The result of data analyzing shows that all hypothesis which are proposed are excepted. It means that individual factors ; self-efficacy during training, motivation before training and fulfillment of training expectation; and situational factor ; work environment, influence training affectivity. The research result brings theoretical implication and managerial implication. The theoretical implication of this research is to support the prior theory which used as a foundation of thesis proposed . The managerial implication of this research is to suggest how to make or increase training affectivity that is done by Polines. Further research which proposed in this research is to consider another individual factors such as motivation after training as influencing factor of training affectivity and chooses different object such as banking. Pada saat ini dapat dikatakan bahwa teori dan penelitian yang berkaitan dengan keefektifan pelatihan telah mengarah pada fokus atribut yang terdapat pada program pelatihan dan mengadopsi sistem global perspektif Oleh sebab itu dampak faktor individual dan situasional terhadap keefektifan pelatihan hams dikaji dan inilah kajian inilah yang menjadi tujuan penelitian dalam tesis ini. Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 100 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode SEM (Structural Equation Modelling) dalam program AMOS 4.0. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa selumh hipotesis yang diajukan diterima artinya faktor individual ; kemampuan diri selama pelatihan, motivasi pra pelatihan dan pemenuhan harapan pelatihan , serta faktor situasional ; lingkungan kerja; berpengaruh terhadap keefektifan pelatihan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi teoritis yang berupa mendukung teori terdahulu yang diajukan sebagai tesis dan implikasi manajerial yang berupa rekomendasi kepada Polines tentang bagaimana Polines mampu meningkatkan keefektifan pelatihan yang mereka laksanakan. Beberapa agenda penelitian mendatang yang diajukan dalam penelitian ini adalah mengkaji keefektifan pelatihan dengan mempertimbangkan faktor individual yang berupa motivasi setelah pelatihan dan penelitian dilaksanakan pada obyek yang berbeda seperti pada perbankan.