ANALISIS PENGARUH INTERNAL LOCUS OF CONTROL SELF-EFFICACY, DAN REWARD SYSTEM TERHADAP PEMBERDAYAAN KARYAWAN (Stud, Empin's pada PT Suara Merdeka Press di Semarang)

Abstract

Empowerment concept represent work characteristic form, autonomous, which concerning authority work of someone in the form of its quality standard, importance level, work variation and also how the people feel important in executing it. In this case employees will be more easy to get empowerment process at working environment which contain values support risking process, initiative appearance and trust. Empowerment is the one of strategies to form capable human resources by giving them independence and authority which employees possible to reach what they expected in the changing era. A leader claimed to have awareness toward the way authority and power in cadrezation and also to make-up of ability continuesly. This research presented empowerment scope of employees at media company PT Suara Merdeka Press in Semarang which covering employees part of editor, advertisement, print and production. The empowerment focused to internal problems of employees itself. That is locus of control of employees, self-confidence and also reward sistem which is direct linked to employees empowerment. Employees in media company have enough capability and professional to do their task within supported by adequate knowledge and technology. The statistical examination showed that value of F calculation is 6.647 F table is 4.41 and probability 0.000. So, F calculation > F tables of and P < 0.05. From that, we can conclude that locus of control variable, self-confidence, and also reward system have significant correlation to employees empowerment. The end of this research links between research result with theoretical and managerial implication. The limitation of this research and research agenda in the future could be taking as a reference to next research. Konsep pemberdayaan merupakan hentuk karakteristik pekerjaan, otonomi, yang menyangkut otoritas pekerjaan seseorang yang berupa standar kualitas seseorang, tingkat keberartian, variasi pekerjaan, serta seberapa orang tersebut merasa bahwa dirinya pentirig dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam hal ini karyawan akan lebih mudah untuk menerima kemunglcinan bahwa karyawan mengalami proses pemberdayaan pada lingkungan kerja yang didalanuwa mengandung mendukung proses pengambilan resiko, munculnya inisiatif dan kepercayaan. Pemberdayaan merupakan salah satu strategi untuk membentuk manusia yang berkualitas melalui pemberian kebebasan dan otoritas yang memungicinlcan karyawan meraih sesuatu yang diharapkan dalam era perubahan. Pemimpin dituntut untuk mempunyai rasa kesadaran terhadap jalannya kekuasaan dan wewenang dalam proses kaderisasi serta pethnglcatan ketnampuan karyawan secaraberkesinarnbungan. Dalam penelitian ini disajikan mengenai lingkup pemberdayaan terhadap karyawan pada perusahaan media PT. Suara Merdeka Press di Semarang yang meliputi karyawan bagian redaksi, periklanan, cetak dan produksi, yang fokus pada. permasalahan internal did karyawan yaitu mengenai pengendalian diri karyawan, keyikinan did serta sistem penghargaan yang berkaitan langsung terhadap pemberdayaan karyawan. Dad hasil pengujian secara statistik diketahui bahwa nilaiF hitung adalah 6.647, F tabel adalah 4.41 dan probabilitas 0.000. Dapat diambil kesimpulan bahwa F hitung > F tabel dan P < 0.05, sehingga variabel pengendalian did, keyakinan did serta sistem penghargaan merupakan koretasi yang signifikan terhadap variabel pemberdayaan karyawan. Karyawan pada perusahaaan media cukup memiliki kemampuan serta profesional dalam menjalankan pekerjaannya, dengan didukung pengetahuan dan teknologi yang memadai. Akbir dad penelitian ini menghubungkan antara basil penelitian dengan implikasi teoritis dan implikasi manajerial. Keterbatasan penelitian dan agenda penelitian mendatang dapat dijadikan referensi untuk penditian-penelitian berikutnya.